-Amiira Larina

88 4 0
                                    

"Hello Naya"  sapa Amiira kepada teman satu bangkunya sekaligus teman berantem, teman curhat, teman main,  intinya teman di segala cuaca.

"Hai ra,  tumben dateng telat? " tanya Naya.

"Iya nih,  gara-gara semalem nonton drakor dari episode 1 sampe akhir" balas Amiira.

"Dasar,  kalo mau nonton ya pas hari libur aja, Ra.  Malem sabtu atau malem minggu gitu"

"Hehe..  Iya, Nay"

"Ra, Nay.  Tugas sejarah udah?" tanya Sita yang baru saja datang lalu duduk di belakang bangku Amiira.

"ASTAGA GUE LUPA!!"  balas Amiira panik.

Naya yang peka terhadap situasi itu pun langsung membuka tas nya dan mencari sebuah benda berbentuk menyerupai persegi panjang itu.

"Nih" ucap Naya saat sudah menemukan barang yang ia cari.

Amiira pun tersenyum sambil membuka bukunya.  "Tante cabe tau aja"  ucap Amiira.

"Kaga tau diri banget sih ra,  udah gue kasih contekan masih aja ngatain gue" omel Naya.

"Ampun dije" jawab Amiira tanpa rasa bersalah.

Setelah menyalin semua tugas,  Amiira pun menyimpan buku dan semua alat tulisnya ke dalam tas supaya meja tersebut tidak terlihat berantakan.

"Eh, Ra.  Kantin yuk" ajak Niqa -teman satu bangku Sita dan teman main Amiira selain Naya dan Sita.

"Ayo,  ikut gak?" ajak Amiira kepada Naya.

"Enggak deh,  mager alias males gerak because my foot cape" jawab Naya.

"Mau sekalian di beliin? "

"Enggak deh,  Because my perut kenyang"

"Tumben banget"

"Iya,  because my mom cooking"

"Ya udah deh"

Lalu Amiira dan Niqa pun berjalan menuju kantin sambil berbicara mengenai suatu hal yang tidak terlalu penting,  sesekali juga mereka tersenyum kepada orang-orang yang ada di hadapannya.

Setelah sampai di kantin,  Amiira dan Niqa memesan dua jus mangga,  disana ada Zikri dan Beni yang sedang memesan jus mangga juga.

"Hai Amiira" sapa Beni.

"Eh,  Beni. Pesen jus juga?" tanya Amiira.

"Iya nih,  pagi-pagi pengen yang seger dan manis,  kayak senyum Amiira" ucap Beni sambil tersenyum.

"Beni pagi-pagi udah gombal Aja"

"Gue diajarin Zikri, Ra"

Amiira pun melirik ke arah Zikri,  Zikri pun tersenyum dan Amiira membalas senyuman Zikri.  Itu benar-benar membuat mood Zikri menjadi sangat bagus.

Senyumnyahidungnya, alisnya, lesung pipi nya,  dan yang paling gue suka itu bagian mata serta bulu matanya yang hitam dan lentik..  Batin Zikri.

Tak lama kemudian dua jus mangga pesanan Amiira pun sudah selesai.

"Berapa pak?" tanya Amiira sambil mengeluarkan uang dari saku seragam nya.

"Seperti biasa harganya, gak naik kok cuma 20 ribu aja" balas pak Eko.

"Ra,  aku yang bayarin ya" ucap Zikri.

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang