-Pertama

63 4 0
                                    

Amiira yang sedang mendengarkan musik di earphone sambil memejamkan matanya pun tiba-tiba terbangun saat mendengar ponselnya bersuara.

"Nomor siapa ya? Gak usah angkat deh,  siapa tau nomer nyasar" ucapnya sambil kembali berbaring dan memejamkan mata.

Tak lama kemudian handphone Amiira berdering kembali,  lalu Amiira pun mengangkat telepon tersebut.

"Halo" sapa Amiira.

"Hai, Amiira" ucap seorang laki-laki di seberang sana.

"Maaf,  siapa ya? Saya gak biasa berkomunikasi sama orang asing" balas Amiira.

"Suara aku,  kamu gak tau?" ucap laki-laki itu.

Suaranya sih mirip kayak suara Zikri, tapi dia punya nomer gue dari mana?..  Batin Amiira.

"Zikri?"

"Iya"

"Kirain siapa.  Ada apa, Zik?  Tumben baru hubungin aku sekarang?  Kita kan udah setengah semester satu kelas bareng"

"Nggak terlalu penting sihGanggu gak?"

"Enggak kok,  santai aja"

"Besok berangkat sekolah sama siapa?"

"Biasa..  Sama Areel,  ada apa?"

"Kalo aku yang jemput?"

Apa gue ikut Zikri aja ya?  Lumayan deh buat manasin Areel..​

"Amiira? Kok lama jawabnya?"

"Eum.. Gak usah repot repot,Zik,"

"Gak repot kok,  mau ya?!"

"Oke,  nanti aku bilang sama Areel deh biar dia gak usah jemput"

"Oke"

"Btw,  Zikri tau rumah aku?"

"Tau"

"Kok bisa?  Aku belum pernah ngajak temen sekelas main ke rumah loh"

"Bisa lah"

"Gimana caranya?"

"Ada deh"

"Kok nyebelin sih? " ucap Amiira sambil tertawa.

"Aku suka" ucapnya.

Amiira pun berhenti tertawa "Maksudnya?"

"Aku seneng kalo denger kamu ketawa"

"Oke, buat aku ketawa terus ya supaya kamu juga seneng terus"

Malam itu Amiira dan Zikri pun merasa bahagia walaupun mereka hanya berkomunikasi lewat telepon.

Setelah Amiira selesai berbicara dengan Zikri,  Amiira pun menelepon Areel.

"Reel,  besok gak usah jemput gue ya," ucap Amiira.

"lohKenapa, Mii?" tanya Areel.

"Gue di jemput Zikri"

Entah mengapa ada yang aneh dengan perasaan Areel setelah Amiira berbicara seperti itu.

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang