Teman Tapi Mesra

10.1K 348 75
                                    

Teman Tapi Mesra

Purin
Sasunaru
Naruto @ Masashi Kishimoto
Yaoi, Boys Love, Male, Boy
Sasuke x Naruto

###

Sasuke tidak jadi memejamkan mata. Namikaze Naruto. Naruto. Naruchan. Dobe. Teman kampus seangkatan beda fakultas beda jurusan. Di telepon terdengar panik. Membutuhkan Sasuke. Katanya sih dia mau menunggu sampai besok. Tapi Sasuke yang tidak sabar. Memacu motor sport daripada naik mobil. Dalam 10 menit bungsu Uchiha sudah ada di kamar kos Naruto. Wisma Konoha.

"Suke, gimana ini? Aku beneran nggak bisa menghindar."

Naruto nyerocos begitu mendapati Sasuke berdiri di depan kamar kosnya. Sasuke masuk. Pintu ditutup. Uchiha Sasuke dan Namikaze Naruto duduk berhadapan. Naruto memeluk lutut. Sasuke selonjoran.

"Kronologisnya, dobe."

"Teman sekelasku, Shimura Sai, yang pernah kuceritakan dulu, ingat?"

"Hn," Tentu saja Sasuke ingat. Cowok dengan senyum palsu yang pedekate ke Naruto. Pertama kali ketemu di laga basket antar fakultas, Sasuke sudah pengen ngedunkshot muka Sai.

"Tadi dia ngajakin aku makan malam. Di restoran mewah lagi. Aku udah curiga kenapa dia bawa aku ke tempat mahal gitu. Ternyata bener, dia nembak aku. Aduh, gimana dong, Suke,"

Bajingan! Sasuke merutuk dalam hati. Darahnya mendidih. Sasuke yang sudah akrab sama Naruto sejak semester pertama kuliah aja masih nahan diri. Malah keduluan orang. Menahan emosi, Sasuke mempertahankan muka datarnya.

"Kamu pamer ato curhat?" goda Sasuke.

"Ih, apaan ih Suke, aku bingung tauk." Naruto mencubit lengan Sasuke.

"Ugh," Sasuke meringis menerima cubitan mesra Naruto. Lalu menangkap jemari cowok manis berkulit tan itu dan memainkannya. "Udah dijawab?"

Naruto menggeleng. "Aku bilang mau mikir dulu. Huwaaaaa... gimana dong, Suke..."

"Kalo suka, diterima, kalo nggak, tolak," cetus Sasuke.

Naruto memutar bola mata. Jawaban khas Uchiha. Frontal, to the point. "Kalo kuterima, pasti nanti nggak bisa temenan kayak dulu lagi. Kalo kutolak, aku takut dia marah. Aku nggak mau hubungan kami jadi aneh. Pengen baik-baik aja kayak gini. Aduh, aku musti gimana nih,"

Sasuke menangkupkan kedua tangannya ke wajah ayu Naruto. "Kamu suka dia, nggak?"

Si rambut blonde mengangguk. Sasuke mendesah jengah.

"Maksudnya punya perasaan lebih dari temen,"

Geleng.

"Marah nggak kalo dia jalan ma yang lain?"

Geleng.

"Kamu doki doki nggak kalo dia sedeket ini ma kamu?"

Sasuke menggeser duduknya, lebih rapat, mencondongkan wajah ke Naruto. Semburat rona merah muncul. Naruto mendorong Sasuke.

"Sasuke, jangan godain dong, serius nih,"

Sasuke kembali ke posisi semula selonjoran. Hatinya mencelos melihat reaksi Naruto. "Udah dikasih solusi juga,"

Naruto menghela nafas. Dengan cuek dia menyandarkan kepala di pangkuan Sasuke. "Makasih, Suke, huuhhhh... saking gugupnya tadi aku makan dikit banget. Bikin bingung, sampe gatau musti ngapain,"

"Hn, mau ke burjo?"

Tongkrongan asyik di malam hari. Langganan anak-anak kampus. Dengan segala macam menu mie yang menggiurkan. Mata Naruto langsung berbinar tapi segera meredup. "Bokek," rengeknya.

Sasunaru Di Kampus Biru (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang