Sasuke menarik pergelangan tangan Naruto tanpa memberi kesempatan Naruto menyadari apa yang terjadi. Raut wajah si blonde nampak bingung dan sedikit cemas. Wajah Sasuke tak pernah ramah, tetapi tidak terlalu seram seperti saat ini.
Sasuke menarik pergelangan tangan Naruto tanpa memberi kesempatan Naruto menyadari apa yang terjadi. Raut wajah si blonde nampak bingung dan sedikit cemas. Wajah Sasuke tak pernah ramah, tetapi tidak terlalu seram seperti saat ini.
Naruto bikin salah apa lagi? Sasuke mau apa? Naruto menghela nafas, menurut saja ketika Sasuke mendorongnya masuk ke mobil sport.
Liburan panjang selama dua bulan sudah dimulai. Kos sepi. Kampus apalagi. Naruto bahkan bersiap pulang kampung ke desanya di lereng Gunung Konoha. Kangen dengan suasana pegunungan yang sejuk beserta ibu dan nenek-neneknya.
Sayangnya tidak semudah itu Sasuke menerima. Pemuda cantik berkulit tan yang menjadi matahari dalam hidupnya akan pergi lama. Mana mungkin Sasuke kasih izin gitu aja.
Naruto hanya diam sepanjang perjalanan entah ke mana. Nalurinya mengatakan sangat berbahaya bila mengeluarkan kalimat tidak menyenangkan buat tuan muda Uchiha.
Sedangkan Sasuke mengemudi dengan kecepatan gila-gilaan, mencengkeram setir mobil seolah ingin meremukkan lawan. Pikirannya berkecamuk.
Ketika mobil berhenti pada sebuah villa mewah di tepi danau di distrik Ame, Sasuke dan Naruto disambut beberapa orang dengan seragam butler dan maid. Naruto langsung paham, mereka pelayan keluarga Uchiha.
"Tuan Kecil, selamat datang. Semua sudah saya persiapkan," kata seorang laki-laki tua.
Sasuke hanya mengangguk, menarik pergelangan tangan Naruto yang otomatis mengikuti.
Naruto merasakan pandangan penasaran para pelayan yang menyambut dengan sopan. Pipi Naruto bersemu merah. Secara naluri, ia melepaskan pegangan tangan Sasuke. Tetapi sang dominan menyadari dan justru semakin mengetatkan pegangan.
Dengan tak sabar Sasuke melempar tubuh Naruto ke sofa besar di ruang tengah villa. Tubuh berotot Sasuke menekan tubuh mungil Naruto. Refleks kedua telapak tangan Naruto menahan dada Sasuke. Panik.
"Sasuke, plis... Naru nggak mau~ Mmmppphhhh..."
Sasuke mengabaikan protes Naruto. Pemuda raven itu merenggut bibir ranum Naruto yang basah. Ciuman yang tergesa-gesa, rakus dan menuntut. Naruto menggeliat, berusaha mendorong Sasuke.
Meski menyadari keengganan Naruto, Sasuke tidak peduli. Tuan muda Uchiha itu merengkuh tubuh Naruto dalam pelukannya, lalu memperdalam ciuman. Lengan kiri Sasuke melingkari badan Naruto. Sementara tangan kanannya menekan tengkuk Naruto. Membuat ciuman itu semakin intens.
Kepala Naruto pusing. Pemuda manis itu terengah-engah di antara kejamnya ciuman Sasuke. Naruto merutuki dirinya sendiri yang begitu lemah terhadap cumbuan Sasuke. Tubuhnya melunak, menggelinjang dan berpasrah dalam dekapan sang dominan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sasunaru Di Kampus Biru (18+)
FanfictionSasunaru Edisi Kos. WARNING! Full ena-ena 18+ Selama kuliah dan ngekos di Konoha City, Naruto jadi sugarbaby dan Sasuke sugardaddy nya tentu!