"Lisa kecil ayah, tolong dengar kata-kata ayah" ayah lisa mendekap sang anak yang sedang duduk di meja makan sehabis pulang sekolah.
Lisa kecil yang berumur 7 tahun pun menengok ke sang ayah yang sedang menatapnya dengan serius. "Jika kau sendirian nanti, tolong kau simpan benda ini dengan baik" lanjutnya dengan memasukan benda itu ke saku seragam lisa.
"Apa ini ayah? " tanya lisa kecil dengan polosnya. "Your pasport, Lisa" sambung sang ayah.
Lisa mengerti, tetapi untuk apa pasport saat ini? apakah dia akan pergi jauh nantinya? kenapa hanya dia yang memegang benda ini, banyak pertanyaan yang muncul di benaknya.
"Waktu kita hanya 10 detik sayang" ucap sang ayah kepada ibunda lisa dengan tergesa-gesa.
"Ada apa ayah, katakan sesuatu padaku" tanya lisa kepada ayahnya menuntut "Waktu kita habis" tak menggubris pertanyaan yang terlontar, ayahnya baru saja melihat ke arah jendela, terdengar suara mobil, dan banyak sekali langkah kaki menuju kediaman keluarga manoban.Sang ibunda pun meninggalkan tas-tas yang semula nya ia kemas, karena waktu mereka habis ibunda segera mendekap serta mengelus kepala lisa dengan raut wajah panik, dengan sangat hati-hati ayah berkepala tiga ini mengambil senapan di belakang pintu ruang tamu di rumah nya.
"Kalian diam disana jangan bersuara! " bisik sang ayah tegas sembari melihat kembali jendela dekat pintu menuju pintu arah luar,
terlihat dua pria bertubuh kekar keluar dari mobil tersebut membawa senapan, penjaga di kediaman rumah manoban pun menghalau mereka agar tak masuk apapun caranya.
Jdoorr..
jdorr ...
brakkk!
terdengar suara tembakan bertubi -tubi di bawah, ayah lisa pun langsung menutup jendela dan gorden, ibunda pun mengikuti langkah sang ayah yang mengarah tangga menuju ke lantai dasar dengan perasaan tak karuan.
Lisa panik, sambil menutupi daun telinganya yang diperintahkan oleh bundanya tadi, ia menangis dalam diam dan memejamkan matanya. "Bunda... i'm scared hiks.." adu lisa kepada bundanya yang tak mendapatkan respon.
Brakkkk
"LISA!!!. .LARII CEPAT!!!"
"LISAA!!! "
Jdaaar
Jdorr
Terdengar suara dua tembakan tepat sasaran, membuat terkejut lisa saat mendengar teriakan dari ayah saat akan berlari ke arahnya tetapi tak sempat itu karena...
Ayah dan ibunda tewas mengenaskan tertembak di kepala dan dada sebelah kirinya tepat di depan mata lisa . Lisa hanya terdiam di tempat sambil membelalakan matanya, tak percaya apa yang dilihatnya saat ini, ia terduduk lemas dan seketika terjatuh dari kursiMelihat beberapa pria yang tak ia kenali memasuki ke kediamannya begitu selesai membunuh kedua orangtuanya, yang lisa tak mengerti, mengapa mereka membunuh orangtuanya dengan cara itu, apa salah mereka? kenapa mereka harus mati di depan nya?
"Hei gadis kecil, kau tau ayah dan ibumu sudah mengkhianati saya. Jadi gantinya saya akan membunuhmu dan akan mengambil benda milik saya yang sudah dicuri itu"lelaki berjas hitam yang bersuara baru saja menginjak kepala jasad ayah nya yang tergeletak di ruang tengah dengan rasa tak bersalah sedikitpun, darah mulai merembes mengalir di area kaki lisa, namun Lisa berusaha tetap tenang walau air mata sudah bercucuran membasahi wajah mungilnya.
Pria tersebut duduk di depan lisa dan menarik kedua tangan lisa sampai terduduk lagi di atas kursinya, sambil memainkan pisau lipat kecil yang ia putar ke arah kanan dan sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Lalalisa Mano' [Tahap Revisi]
Teen Fiction"Lo itu Hard To get ya lalisa" "Gue ,ga seperti yang lo Kira selama ini Hwang Hyunjin" Lisa berucap dengan air wajah yang serius "But Why?" tanya Hyunjin " Because, if I tell you.. will regret it" lisa menjeda sambil menatap lawan bicaranya ini...