bagian 3 - Class.

83 21 9
                                    

"Kalo gitu kamu ikut ibu aja, ibu antar sampai ke kelas." suruh bu Ratih.

Berbeda dengan sekolahnya dulu di Bandung. Menurut Reya siswa-siswi disini sangat bebas. Apalagi pas jamkos pasti sudah banyak yang ke kantin. Sedangkan sekolahnya dulu sangat ketat, bahkan keluar kelas saat jamkos pun sulit.

"Reya, kita sudah sampai ditempat kelas kamu. Kamu tunggu diluar dulu ya" kata bu Ratih lalu dibalas anggukan oleh Reya.

Bu Ratih masuk keruang XII kelas IPA 2. Kebetulan guru mapel kelas itu sedang ambil cuti sekarang , dan digantikan oleh pak Dodi yang super sibuk karena pekerjaannya sebagai kepala sekolah. Kelas yang tadinya rame seketika menjadi hening saat ada sosok berpakaian seperti guru masuk keruangan itu. Kaget bukan main. Murid yang sedang rebahan diblakang, yang sedang berpacaran, dan juga yang ribut nyanyi nyanyi sendiri dikelas kini berubah raut wajahnya menghadap kepenjuru paling depan, mana lagi kalau bukan 'pintu utama' sambil pergi ke tempat duduk masing-masing.

"Yah.. gua kira pak Dodi, taunya Bu Ratih yang super banget cantik" Celetuk salah satu siswa.

"Elah lu mah liat yang bening dikit aja dilirik, padahal kan udah bersuami. Bhuahaha" balasnya sambil tertawa terbahak bahak.

"Oke anak-anak kedatangan ibu kesini bukan untuk memberi tugas, akan tetapi ibu akan memperkenalkan teman kalian yang baru. Silahkan masuk" Reya yang mendengarnya pun langsung masuk.

"Oke sekarang perkenalkan diri kamu keteman teman kamu"

"Hai" sapa Reya ramah.

'Hai, juga cantik'
'Cantik bat sumpah, kaya Amanda Rawles aja'
'Ini harus jadi pacarnya babang andi nih'

'ye lu mah doi mulu, nilai kapan lo prioritasin?' ucap Daniel
'Cantik banget sumpah'

Begitulah suasana kelasnya.

"Nama gue Reyana Airathi, bisa dipanggil Reya. Gue pindahan dari sekolah SMA Taruna 1 di Bandung." senyum reya pun mengembang.

"Oke kamu boleh duduk di bangku kosong disana" kata bu Ratih sambil menunjukkan bangku kosong itu, lalu dibalas anggukan oleh Reya.

Sebenarnya bangku itu tidak kosong. Hanya saja orangnya tidak berangkat, entah mengapa Reya harus duduk disitu. Jelas-jelas masih ada penghuninya.

Reya pun berjalan menuju bangkunya itu dan seseorang yang duduk dibangku kosong itu mencoba untuk mengulur tangannya untuk berkenalan "hai, nama gue Quenna"

Dibalas uluran tangan oleh Reya "gue Reya, kayaknya tadi kita pernah ketemu deh"

"Eumm emang iya kita pernah ketemu, Lo tadi yang ga sengaja gue tabrak didepan kan? Maaf ya tadi gue gak sengaja sumpah" Mencoba meminta maaf dan membentuk jari dua tangan seperti mau berfoto, lalu dibalas anggukan oleh Reya.

"Ya udah terus lo kapan mau duduk disitu? Duduk gih sini" Reya yang mendengarnya pun langsung duduk disampingnya lalu mendengarkan

Setelah reya menduduki kursi itu, Bu ratih langsung pergi ke keluar entah mau kemana. Kelas pun kembali rame, ada yang pergi kekantin ada juga yang mencoba pdkt di kelas.

Hari ini memang waktunya belajar make up diruang tata rias. Walaupun sekolah ini ada jurusan IPA dan IPS tetap saja ada pelajaran khusus yang ada disekolah, namanya juga Sekolah Modeling pasti ada belajar make up, dan cara berjalan seperti ala ala model. Lalu bagaimana cowo bisa masuk ke sekolah modeling? Selain belajar menata rias, disini juga ada pelajaran yang khusus buat cowo juga loh. Seperti sesuatu yang berbau bau mesin, atau komputer. Terserah pilihan mereka sih, kalau yang cewe mau pindah ke komputer juga gapapa, begitu pun sebaliknya.

The Love StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang