Bagian 2 - School.

234 93 98
                                    

Hati-hati banyak typo bertebaran~

****

"Gak! Aku bilang gak ya gak!"Teriak Reya kencang. Membuat keringat dinginnya keluar.

"Gak! Pokoknya aku ngga bisa lupain kamu!"

"Gak, aku ngga bisa" tanpa disengaja air matanya mengalir deras seperti hujan

"gak! Pokoknya ak-" ucap Reya sambil tersenggal senggal seperti orang ketakutan. Takut akan kehilangan orang yang dia sayangi.

Kriingg...
Kringgg...

Tiba tiba Alarmnya berbunyi sehingga Reya terbangun dari mimpi buruknya. Keringat dinginnya masih tersimpan ditubuh gadis mungil ini.

"Ternyata itu cuma mimpi." ucapnya sambil mencubit pipi tirusnya.

"Awh sakit! Ahh ternyata itu cuma mimpi! Lah kenapa gue mimpi kaya gitu ya?" tanya pada dirinya sendiri.

"Ah bodoamat toh gue juga ga peduli amat sama lo sekarang!" jengkelnya.

Alarm dikamar Reya berbunyi menunjukan pukul 06.45. Reya yang mendengarnya pun langsung bangkit dari tempat tidur dan membulatkan matanya terkejut.

"Whaatt!!! Mampush gue telat!" ucap Reya langsung pergi kekamar mandi dan bersiap siap untuk sekolah.

"Bunda kenapa ngga bangunin Reya dari tadi sih?!" teriak Reya. Bundanya pun hanya menggeleng pelan saat melihat putrinya dibangunkan namun ia tidak langsung bangun malah tidur lagi.

Setelah selesai semuanya, Reya segera turun lalu memakan sedikit roti yang ada di meja. Sebelum berangkat Reya pamit pada sang bunda yang sedang mencuci piring didapur. Ibunya memang seorang yang pekerja keras, dirinya tidak mau membuang masa untuk melakukan hal yang tidak penting baginya.

"Bunda Reya berangkat ke sekolah dulu ya. Dah bunda! See you!" ucap Reya buru buru langsung pergi tanpa bersalaman dulu.

"Iya hati hati di jalan ya!" karlyn yang melihat putri sulungnya pergi terburu buru.

Reya berlari cepat menghampiri pak Suto-supir pribadinya "Pak Suto, hari ini Reya brangkat pake motor sendiri aja ya. Takut telat soalnya."

"Iya non, ini helmnya jangan lupa." ucap pak suto menyerahkan helm doraemon miliknya.

Reya memang sangat suka dengan kartun Doraemon, semua peralatan milik Reya juga banyak bermotif Doraemon. Reya menyukai kartun Doraemon karna warna kartunnya adalah warna kesukaan Reya.

"Eh iya pak kok saya lupa pake helm ya. Makasih ya pak, yaudah Reya brangkat dulu ya" ucapnya lalu memakai helm ke kepalanya, setelah itu Reya pun langsung mengegaskan motor scoopy miliknya dengan kecepatan tinggi.

---

Hari ini adalah hari pertama sekolahnya Di 'SM' (School Modeling) kelas XII. Letaknya memang lumayan jauh dari apartment milik orang tuanya jadi Reya lebih memilih pakai motor daripada mobil, karena menurut Reya motor jauh lebih mudah untuk menyelip daripada mobilnya. Keluarga Reya memang berasal dari Bandung, namun karena pekerjaan Bundanya terpaksa Reya harus ikut pindah ke Jakarta.

Setelah sekian lama berlibur dirumah, Reya jadi kebiasaan bangun siang termasuk hari ini. Dan Reya berdoa supaya hari ini tidak telat masuk kekelasnya.

Untung saja hari ini Reya tidak telat, gerbangnya pun masih terbuka lebar. Setelah menaruh motor scoppy kesayangannya diparkiran ia pun segera masuk ke kelasnya. Sebelum Reya masuk ke kelas ia harus pergi ke ruang TU untuk mencari nama kelasnya.

Bughh.

Tak sengaja ada seseorang yang menyenggol tubuh mungilnya membuat gadis itu terjatuh.

"Awh"rintihnya membuat cewe yang menabrak dirinya tadi hampir pergi lalu memutar tubuhnya kembali sehingga posisi mereka berhadapan.

Gadis seusianya itu mengulurkan tangannya berniat untuk membantu. "Maaf gue ga sengaja."

"Iya"balas Reya singkat

"Eumm.. Gue kok kaya gak pernah liat lo yah, Lo anak baru?" tebak gadis didepannya.

"Iya aku anak baru" sambil memasang wajah datarnya.

Cewe tersebut hanya ber 'Oh' ria saja. Lalu dibalas anggukan oleh Reya

"Masuk kelas mana?" tanyanya.

"Aku belum nyari kelas, ini baru mau ke ruang TU"

"Ngomongnya pake gue-lo aja biar keliatan asik, jangan kaku kaya tadi. Kenalin nama gue Quenna, pangil aja gue Enna" sambil mengulurkan tangannya.

Reya membalas uluran tangannya sambil mencoba tersenyum ramah "Gue Reya"

"Yaudah yuk gue anter aja keruangannya, lo kan belum tau tempat seluas ini" ajak Enna menarik tangan mungil Reya.

Enna menggandeng tangannya dan berjalan didepannya, Reya hanya mengikuti dibelakang Enna. Banyak orang-orang di sisi kelas yang melihat mereka berdua sedang membicarainya.

'eh itu dia siapa yang disamping Enna? Kok cantik banget sih'
'Itu mah bidadari jatuh dari kahyangan kali'
'Buset cakep bener tuh cewe. Gue embat ah'
'mana mau dia sama lo'
'Kegatelan banget sih tuh cewe'
'Sok kecakepan banget'
'Jangan biarin dia deket sama my bebeh gue deh'

Banyak yang menyukainya, dan ada juga orang yang tidak menyukai Reya. Begitulah Ocehan-ocehan orang yang membuat Reya risih. Ingin sekali Reya cepat pergi dari tempat ini. Tanpa disadari kini mereka telah sampai didepan ruang TU.

"Eumm, gue masuk dulu ya Na. Makasih"ucapnya sambil memasang wajah datarnya.

"Iya sama-sama, yaudah gue juga balik dulu kekelas ya. Bye" pamit Enna lalu pergi meninggalkan Reya.

Reya segera memasuki ruangan TU dan mencari guru. Dan disana ia melihat cowo seusinya dan cowo itu juga sedang berbicara dengan seorang guru. Reya yang tadi mau mengintip pembicaraan mereka eh Cowo itu langsung bangkit lalu pergi melewati Reya dan membuang muka begitu saja.

"Ih kok rese banget sih itu cowo, lewat bukannya permisi ini asal lewat aja ga ada ucapan sepatah dua patah. Amit-amit deh kalo cowo itu harus jadi cowo gue" gerutu Reya dalam hati

Ada seorang perempuan paruh baya berjalan menuju Reya. Reya pun tersadar akan lamunannya. Reya menyalami perempuan paruh baya itu dan tersenyum ramah padanya.

"Kamu anak baru yang itu kan ya?" tanya bu Ratih

"Iya bu saya murid baru disekolah ini. Kedatangan saya kesini cuma mau tanya saya itu masuk kekelas mana ya bu?" tanya Reya sesopan mungkin

"Kalo gitu kamu ikut ibu aja, ibu antar sampai kekelas." suruh bu Ratih

---

Jan bosen baca yaa epribadeh:)

Thanks u all💟

The Love StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang