bagian 4 - Kantin.

64 14 4
                                    

Belum sempat jalan ke kelas, tiba tiba ada seorang yang datang. Tebak siapa yang datang? Yap dia lagi si cowo playboy sejagad raya. Siapa lagi kalo bukan Dean.

"Hai. Ga nyangka ya kita bakal ketemu lagi disini setelah ketemu diloker tadi."

"Kenapa lo ada disini? Baru ketemu juga udah sok asik" celetuk Reya dibalas senyum oleh Dean.

Enna pun angkat bicara, karna dia tau pasti Reya sangat risih dengan kedatangan cowo itu "ayo Rey kita ke kelas aja. Banyak tugas yang harus kita lakuin." Kemudian dua gadis itu beranjak pergi dari tempat ini.

Dean menatap mereka, lalu pergi mengejarnya. Hingga sampai di lorong kelas XI MIPA 3 Reya berbalik badannya dan menatap Dean sadis.

"Lo ngapain sih ngikutin gue"

"Pas diloker gue kan minta nomor WhatsApp lo, kenapa ga lo kasih?" Jawabnya

"Karna lo itu ga penting" singkat padat dan jelas. Jawaban yang mematahkan usaha cowo. Tapi tidak untuk cowo dihadapannya, justru cowo itu akan lebih mengejarnya dan berusaha mendapatkan nya.

"Kalo gue ga dapet WhatsApp lo oke fine gapapa. Gue akan berusaha sendiri dengan cara gue." Lalu Reya pergi meninggalkan Dean yang sibuk dengan pikirannya sendiri.

Reya dan Enna pun kembali berjalan. Beberapa kelas yang ia lewati. Tak sengaja Reya melihat cowo asing didepan dan berjalan melawan arah lalu memasuki ruangan kelas XII IPS 1. Cowo yang Reya liat tadi dikantin.

'Oh anak IPS 1 toh' gumamnya dalam hati.

Enna yang melihat Reya melamun di tempat duduknya. Dan langsung angkat bicara
"Rey lo kenapa sih? Gua liatin lo ngelamun aja. Lagi mikirin si Dean ya Rey? Udah deh lo mending gausah mikirin si Dean. Ganteng-ganteng playboy"

"Lagian siapa juga yang mikirin Dean. Ogah deh gue. Na Lo tau ga cowo yang dikantin tadi? Yang duduk diseberang sana?" Tanya Reya mengalihkan pandangan nya ke Enna.

"Cowo yang dikantin?" Enna mencoba mengingat-ingatnya lagi, siapa cowo yang diseberang sana Enna saja tidak melihatnya dengan jelas. Dia sibuk bertengkar dengan Zhea dan melanjutkan makan.

"Iya yang itu, tadi juga kita berpapasan juga kok pas di koridor kelas IPS 1" jelas Reya

"Kayanya gue tau. Emang kenap lo tanya kaya gitu?"

"Nanya doang. Lagian gue kan baru masuk disini, wajarlah kalo gue banyak tanya" dengan nada cueknya.

"Dia itu ketua band disini, nama Azka" Reya mulai fokus mendengarkan Enna melanjutkan pembicaraannya.

"Dan asal Lo tau ya Rey, dia itu sering banget dikejar kejar sama adik kelas yang baru. Mulai dari minta nomor WhatsApp nya, nama ignya, Twitter atau apapun yang berbau sosial media nya untuk lebih kenal Azka" lanjutnya panjang lebar.

"Gila. Yang bener aja" gumam Reya lirih.

Bel masuk pun berbunyi dan guru guru mulai berjalan menuju kelas yang akan jadikan tempat mengajarnya. Begitupun kelas XII IPA 2 Bu Tina selaku mapel sejarah Indonesia, membuat seisi kelas tidak fokus karena penjalasannya begitu rumit.

----

Pukul 15.30 siswa siswi yang mungkin berada didalam kelas langsung keluar sambil lari terbirit-birit menuju parkiran, dan sisanya ada yang jalan kali, ada juga yang dijemput. Mereka sungguh menikmati perjalanan pulang
dengan bercanda gurau bersama teman, sahabat, bahkan sama pacar dijalan.

Berbeda dengan Reya, ia hanya berjalan santai menuju ke parkiran motor. Dia mengedarkan pandangannya ke samping seseorang yang sedang memegang ban motor ninja. Lalu Reya pun menghampiri motornya dan mengeluarkan sepatah atau dua patah kata.

The Love StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang