Teman Baru

178 7 0
                                    

Ini adalah proses mengenal
Nantinya kamu juga nyaman

~Fahril R

Hari jum'at, dimana merupakan hari ke dua bagi Ardisya Naraya  memasuki sekolah barunya. Pagi ini Disya berangkat dengan kakaknya Fahril Ramadhan dengan mengendarai mobil sport putih yang merupakan hadiah dari ayahnya ketika ia terpilih menjadi pradana di sekolahnya. Ketika mobil ini memasuki kawasan SMA WIRAKARTIKA, dan Ardisya turun ..
Seketika suasana riuh mewarnai sekolah. Tentu saja karena Disya berangkat bareng dengan salah satu most wanted disekolah ini.

'Anjier cantik banget '

'Patah hati neng bang Fahril '

'Mending sama akoh ajh lah aa Fahril dari pada upil kunyuk itu'

Setelah mendengar salah satu siswi menyebutnya ' upil kunyuk' , Disya langsung menghampiri siswi itu dan

Plakkk

Sebuah tamparan telah lepas landas di pipi yang ketebalan 5 cm itu dan membuatnya meringis kesakitan . Fahril yang melihat itu langsung pergi biarlah adiknya yang menyelesaikan sendiri.

'Lo bilang apa? Hah ulangi !upil kunyuk sadar diri dong . Dandanan udah kayak tante - tante mana mau sih fahril sama lo' cerocos Disya. Cewek itu yang malu dan akhirnya pergi gitu aja.

Disya yang kesal langsung berjalan menuju rooftop sambil menggeram .
Tiba - tiba.....
Seseorang menepuk bahu Ardisya , yang membuat ia terperanjat . Ternyata dia adalah Pak Beni seorang guru BK di sekolahnya.

'Kamu ini anak baru tapi kelakuan kamu memprihatinkan ! Sekarang kamu ikut keruangan bapak SEKARANG!!!!' Sambil menarik Disya karena ia memberontak.

Di ruang BK

'Ardisya tidak sepantasnya kamu berlaku seperti itu kepada Melin. Itu sudah termasuk kedalam tindak kekerasan . Jangan diulangi lagi ya. Hukuman kamu membersihkan gudang sekolah sekarang!!!.'

Disya malah senang mendapat hukuman itu . Karena ia malas masuk pelajarannya Bu Eni, yang merupakan guru Ekonomi Lintas Minat. Bagi Disya mengapa harus mengikuti pelajaran itu jika tidak berminat.
Disya berjalan menelusuri lorong demi lorong . Dan pada akhirnya ia menemukan tempat tujuannya. Langsung saja Disya masuk . Dan ketika ia masuk tiba - tiba....

Brakk

Pintu menutup dengan sendirinya dan kedengarnnya dari luar ada yang mengunci pintu. Ardisya nampak ketakutan, ia memang phobia gelap . Disya berteriak sambil berusaha membuka daun pintu dan mengedor-gedornya, namun tak satu pun yang mendengarnya. Disya hanya bisa pasrah dan perlahan menekuk lutut sambil menangis . Urusan fisik Disya tak pernah takut tapi kalau soal kegelapan jangan ditanya .

Tak lama dari kejadian itu , terdengar suara langkah kaki seseorang. Mungkin ia hendak ke toilet karena letaknya bersebelahan dengan gudang. Dengan spontan Disya berteriak meminta tolong kepada siapa pun  yang ada di luar .

'Siapa pun yang di luar tolong gua. Hiks ' tangis Disya.

'Disya lo di dalam .. ok gua dobrak . Jauhi pintunnya. ' teriak cewek itu.

Dengan berusaha Atha mendobrak pintu itu. Ia sangat khawatir dengan
K

eadaan Disya , walau baru dua hari mengenal Disya , Atha sudah hafal dengan suara Disya. Setelah beberapa saat , akhirnya Atha berhasil membuka pintu tersebut.

'Sya lu ngga papa kan ? '. Tanya Atha sambil memeluk erat Disya.

'Emmm nggap apa apa kok ' jawabnya dengan terbata bata karena masih syok.

Lalu mereka berdua menuju ruang BK untuk melaporkan kejadian ini. Walaupun Atha selalu dicuekin oleh Disya tapi ia masih punya rasa sayang dengan Disya.

AGATHA NARAYA
Gadis dengan rambut sebahu dan selalu diurai . Juga merupakan anggota pramuka di sekolah Disya. Teman sebangku Ardisya.

'Permisi pak saya ingin melaporkan kejadian yang dialami Disya.'

Lalu Pak Beni menangguk dan kemudian Atha menceritakan kronologi ceritanya ......

Lalu Pak Beni berkata bahwa akan menyelidiki kasus yang dialami oleh Disya.

Di koridor menuju kelas...

'Emmm Tha ? Btw makasih ya lo udah nolongin gua .'

'Sama sama Sya. '

'Oh ya sebagai ucapan terimakasih gua ,dateng ya kerumah nanti malem . Lo tau kan rumah gua?'

Ya tentu saja Atha sangat senang kerumah Disya berarti itu juga rumah  kak Fahril . Yang selama ini ia sukai, Atha hanya senyum - senyum sendiri dan membalas ajakan Disya dengan anggukan.

AKU KAMU DAN PRAMUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang