MUAK

125 7 4
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA🌟




Thanks ya Ar udah buat beban gua berkurang walau hanya sedikit.

~Ardisyaskla

Pagi yang cukup cerah, mentari menampakkan kekuasaannya. Sabtu hari dimana Ardisya akan mengikuti ekstra barunya, menyebalkan itu yang dirasakan oleh gadis 16 tahun itu. Tentu saja baru masuk untuk pertama kali, namun sudah di rekrut menjadi kerani ambalan. Namun harus tetap ia jalani.

Saat Disya memasuki koridor sekolah, seorang pria kira- kira 1 tahun lebih tua darinya. Terlihat dari badge kelasnya menunjukan XI tentu saja Disya beranggapan begitu. Sedang membawa tumpukan map, dan terburu buru,sehingga tidak sengaja menabraknya.
Burkk
Tanpa membantunya cowok itu langsung pergi begitu saja meninggalkan Disya yang jatuh akibat ditabrak olehnya. Disya mendengus kesal, lalu melanjutkan perjalanannya menuju kelas. Sesampainnya di kelas ia membanting tas di bangkunya. Atha yang sedang memainkan benda pipihnya itu terperanjat kaget.

'Buset ! Lo nggapa sya pagi pagi gini manyun.'

'Gimana gua nga kek gini tha,lo tau nggak ha? Masak ada cowok nabrak gua sampe jatoh , eh bukan bantuin minta maap kek apa kek malah nylonong pegi kan njengkelin'

'Huaaahaa. Seorang Ardisya Shakilla bisa marah ngga ngimpi ni yang biasanya ngomongnya irit pagi ini kayak mr.bacot'teriak Atha kegirangan. Di tambah dengan murid lainnya, seketika kelas X MIPA 1 menjadi heboh.

'Sarapan apa lu neng tadi pagi
ngomong nga ada rem nya'

'Eh congek onta dimana mana sarapan itu pagi ngga ada yang siang'

'Ulalah beybeh my hany bady makin cans aja klo cerwet lopeyuk beb'

'Ih jijik sih lo kutil kuda dih alay betul'

'BACOT'. setelah kata itu keluar dari cicit Disya semua murid di kelas itu seperti ter remote control atau terpause. Kelas kembali hening.

Disya merasa pusing,sebab omongan kakaknya semalam. Yang menyuruhnya membuat visi misi atau apalah untuk disampaikan nanti sewaktu ekstrakulikuler ya apa lagi kalau bukan PRAMUKA kata yang sangat ia benci entah kenapa.

Bel masuk pun berbunyi.

Pelajaran pertama adalah Bahasa Indonesia, salah satu pelajaran yang tidak digemari oleh adik Fahril itu. Jangankan itu semua mata pelajaran Disya tak menyukainya. Hanya satu yang diharapkan olehnya . Jamkos itulah yang ada di pikiran gadis manis itu. Namun,harapannya pupus ketika mendengar suara familiar itu.

'Assalamualikum. Buka halaman 132 dan kerjakan halaman 145 pilihan ganda dan juga essay.

'Waalaikumussalaam .iya buuu'

Ya itulah bu Asih,guru B. Indonesia di sekolah Disya yang seenak jidat memberi tugas ke siswanya.

'Aelah ngapa masuk sih guru ini'umpat disya pelan.

'Disya kamu keluar dari kelas jika tidak suka.'

Disya tak pikir panjang dia keluar kelas tanpa perimisi . Entah mengapa setelah kejadiaan itu ia muak untuk sekolah dan ekstra itu padahal dulu ia tergila gila dengannya.

Apa karena dia....

Lamunan Disya buyar ketika seseorang menepuk pundaknya yang membuat gadis itu tersentak.

'Wow calon sekertaris ambalan membolos pelajaran. Hebat ya guys'.kata orang itu yang tak lain adalah Melin and the genk , dan seseorang menimpali

'Kalo kita kasih pelajaran buat si bocah ini gimana mel?'

'Setuju ! Ini semua balasan atas lo yang udah nglaporin gua ke BK kemarin'. Sambil menyeret paksa Disya.

Disya tak bisa melawan,secara mereka berlima sedangkan dia hanya sendiri. Melin and the genk terkenal sebagai kakak kelas yang suka membully adik kelas,seangkatan,bahkan kakak kelas yang berani mendekati Fahril Ramadahan. Memang Disya masih menyembunyikan hubungannya dengan pradana sekolah itu. Mungkin jika Melin tau dia akan memperlakukanku seperti ratu (mungkin loh:v). Ternyata Melin membawa Disya ke toilet dan memulai aksinya. Pertama dia menjambak - jambak rambut Disya, dilanjutkan dengan menguyurkan air di tubuh mungil adik Fahril itu. Setelah merasa puas , mereka meninggalkan Disya yang tertunduk lemas .

'Sekali lagi gua tegasin jauhi Fahril atau akan ada hadiah yang lebih menyenangkan lagi'Tegas Melin dan lambat laun pandangan Disya pun gelap.
Ardisya pingsan.

Ardisya perlahan membuka matanya,dan ia seperti linglung melihat kiri kanan atas bawah, dalam hatinya bertanya tanya mengapa dia bisa berada di nakas UKS ini. Pandangannya terhenti pada sudut ruangan itu karena ada seorang pria yang sedang terlelap.

Krekut
Suara nakas yang tercipta saat Disya bagun dan akan turun, yang membuat pria itu bangun dari mimpi indahnya.

'Eh lo mau kemana lo masih sakit kan tidur aja'
Bukannya kembali ke nakas ataupun turun,Disya malah menanggis sambil tertunduk lesu. Seolah olah ada beban yang sangat berat yang dialami seorang badgirl itu.

'Gua salah apa sih Ar?kok semua orang ga suka sama gua. Sikap gua itu tetgantung sikap mereka. Mereka mungkin nga tau kalo gua kayak gini ketus,songngong dan sikap gua yang lain itu ada alasannya. Muak gua muak Ar!!!. Hiks ... ' tangisannya pecah seketika itu, Arditya mengelus - elus pundak Disya seraya menenangkannya.

'Sya sabar ya , ngga ada di dunia ini yang nga punya masalah.kalo ada masalah cerita aja nga usah canggung.'

'Sorry Ar gua belum bisa cerita ini masalah gua biar jadi privasi gua.'

'Eh btw siapa yang bawa gua kesini yak?' Disya bertanya sambil menunjuk Arditya. Memang Arditya yang membawa dia kesini.Arditya menganggukan kepala sebagai isyarat bahwa dialah yang membawa Disya keruang kesehatan sekolah itu. Seketika sifat Ardisya kembali seperti awal.

'Ih lo kesini bawa gua gimana lo gedong ya'. Sambil memukul dada bidang milik Ar.

'Enggak kok gua seret tadi , yaiyalah gimana lagi ?' Sambil menoel pipi Disya.yang membuatnya mendengus kesal. Setelah itu mereka bercanda gurau, cukup lama

'Thanks ya Ar udah buat beban gua berkurang walau hanya sedikit.'batin Disya sambil tersenyum kecil.

'Hik ngapa lo senyum senyum sendiri lo makin gemes kalo s'Kalo gitu cium boleh kayaknya'katanya sambil memonyongkan cicitnya ke arah disya yang dihadiahi bogeman dari Ardisya Shakilla. Arditya hanya meringis sedangkan Disya tertawa puas dan bangga membuat seorang waka pradana itu meringis kesakitan.
Tak terasa mereka bercengkrama cukup lama dan tanpa mereka sadari sudah bel yang sangat di tunggu - tunggu semua siswa ya jam istirahat.

'Kuyy sya ke kantin yok'sambil mengulurkan tangan ke arah disya dan di sambut tampolan dari disya.

'Ga usah gandeng juga kali'
Mereka kembali terkekeh, dan keluar dari UKS menuju ke kantin.

'Oh gitu ? Kita mulai dari awal' kata orang itu sambil memicingkan mata dan tersenyum miring kearah 2 Ar itu

Tentu saja orang itu telah mengintai Arditya dan Ardisya sedari tadi.




KIRA KIRA SIAPA ORANG ITU YA?
APA YANG AKAN DI LAKUKAN KEPADA 2 AR ITU🤔🤔

TERUS IKUTI KISAH ARDISYA SHAKILLA YAA JANGAN LUPA BINTANG KECILNYA YA😊😊

AKU KAMU DAN PRAMUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang