Satu

47 5 0
                                    


"Siapa saja,bisa berubah,
semuanya bisa di sebabakan
karena sebuah
musibah,atau mungkin Karna
sebuah anugrah"~
#
#
#
*****

"Bundaaa,tas maroon Alin di manaa.."Teriak seorang gadis yang tengah mencari barangnya.

Seseorang yang dipanggil Bunda itu menggelengkan kepala,anak gadisnya itu memang pelupa,sudah pikun padahal masih remaja.
"Kan Alin yang nyimpen Bunda mana tau ah"Ucap wanita paruh baya yang di panggil bunda.

"Ih Bunda tolongin Alin ihhh,Alin takut telat bunn masa hari pertama sekolah harus telat,ihh dimanasi tuh yang nyimpen,yaallah ayo dong aku mau ketemu sama tas maron aku,ihh aku kangen dehh"
Lagi lagi wanita paruh baya itu menggelengkan kepalanya,ternyata selain pelupa anak gadisnya juga memiliki otak yang sedikit miring.
"Iya Bunda bantu cari deh"ucapnya,kemudian mengobrak abrik lemari berwarna coklat itu.

"Alhamdulillah ketemu"Ucap Alina ketika melihat tas berwarna merah maroon itu menggantung di pojok lemari.
"Bunda gak usah di cari udah ketemu"Ucapnya lalu melihat kan tas berwarna merAh maron itu.

Bundanya menghela nafas berat,lalu tersenyum.Putrinya ini memang bahan menguji nyali.
"ya udah lain kali dari kemaren kemaren disiapin biar gak pusing"ucap bundanya menggelengkan kepalanya.

"Ih bunda bawel"

"Lah kok gitu?"

"Udah ah bun Alin mau berangkat"

Lagi dan lagi wanita itu menghela nafas lalu mengangguk.
Alina menyalami tangan bundanya lalu pergi dengan senyum yang tak pernah pudar dari wajahnya.

"Kak Nofal buruuuu!Kagak usah kelamaan dandan kaya anak perawan!"Teriak alina pada kakanya diambang pintu kamar.

"Berisik"Jawabnya.

"Aku hitung sampe tiga kalo gak keluar aku naek motor sendiri!"Ancam Alina.

"Satu.."Alina mulai menghitung.
"Dua.."Alina masih berhitung.
"Tigg.."mulutnya tiba tiba di bekam oleh sebuah tangan kekar.

"Udah jangan banyak ngomong cepet berangkat"Tangan itu terlepas kemudian menggandengnya menuju halaman rumah.
"Ehm,ih ka jangan pegangan tangan segala deh!Nanti dikira kita pacaran!"Ucapnya.
"Ya bagus dong jadi kamu gak ada yang godain"Jawab Naufal santai.
"Ih gak ada yang godain sih,tapi amit amit deh kalo dikira pacarnya kaka"timpalnya lagi.

"Kamu tuh ya,liat nanti di sekolah Kaka tuh kaya pangeran banyak yang ngejar"

"Iya yang mengejarnya cabe cabean semua"Jawab Alina.

"Kamu tuh yah dek awas aja"

Alina hanya mengendikan bahu,lalu pergi berjalan menuju motor.ia memandangi motor Ninja berwarna hijau itu.

"Kenapa bengong?Mau telat"Tanya Naufal masih dengan nada kesal.
"Emm,aku gak bisa naik ka?terus kan rok aku panjang,terus jilbab aku lebar,dan joknya Nanjak begini,terus kalo aurat aku terbuka gimna?nanti aku dikira cabe cabean ah gimana?"Tanya Alina sedangkan Naufal menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya.

"Udah jangan banyak tanya,pegangan ke bahu kkaa"balas Naufal.
Alina mengangguk kemudian setelah susah payah ahirnya ia bisa naik ke motor itu.

Alina turun dari motor naufal,baru saja ia hendak pergi tangannya di cekal oleh sang kaka.Alina menepuk pelan keningnya bagaimana ini?ia tidak mau kena opini aneh, bagaimana jika orang orang orang mencibirnya,dan menuduhnya pacaran.

"Ayo"Ucap Naufal lalu menggandeng tangan Alina.
Alina menghembuskan nafasnya gusar.
"Ka,jangan pegangan tangan ih nanti kalo orang ngira kita aneh aneh gimana?"Tanya Alina.

"Bodo,jangan di dengerin!ayo"Jawab Naufal
Dengan terpaksa Alina menuruti ucapan naufal,ia berjalan sambil menunduk.Naufal menghantarkannya menuju kelasnya.

"kok si Naufal jadi gitu sih bukannya dia alim?"Tuhkan bener,Terdengar sebuah nyinyiran dari seorang perempuan.
"Iya palingan cuman label sok suci!Cewenya juga kegatelan pake jilbab panjang tapi kelakuan kaya jalang!"Terdengar sebuah penghinaan dari perempuan berambut pirang.

Oke.Alina benar benar tak habis pikir dengan perempuan perempuan tadi?Mengapa mereka mudah banget menyimpulkan?Tidak bisakah ia menanyakan dulu kebenarannya?.

sepertinya sekolah smanya yang ia pilih sekarang membutuhkan kesabaran yang ekstra.dont worry apapun masalahnya jangan ngeluh!Alina menyemangati di dalam hati.

"Dek,kelasnya ips2 bukan?"Tanya Naufal.
"hmm"Balas Alina moodnya berubah menjadi tidak baik,akibat banyak nya nyinyiran yang terdengar.
"kenapa nolak masuk ipa?"Tanya Naufal.
"Jangan banyak tanya deh ka cepet tunjukan kelasnya!Kalo banyak tanya begini mending aku sendiri aja yang cari"ucap Alina sebal.
"Iya sabar doong"Ucap Naufal ahirnya.

****
Terdengar bunyi bel pertanda istirahat,Alina memijit pelipisnya,ketika melihat bekal Naufal yang tertinggal di dalam tas miliknya.

"Lin,kamu mau ikut ke kantin gak?"Tanya fara sahabatnya semasa kecil.
"Ngga deh Far,mm tapi aku boleh nitipkan?"Tanya Alina sambil mengedipkan matanya.
Fara mengangguk.

Fara adalah gadis yang feminim.berbeda dengan Alina yang urakan.Fara juga sangat taat pada agama,Alina juga sama namun,Alina belum pandai menjaga sifat nya.

"Trus kamu sama siapa kesanannya?"Tanya Alina.
"Sama Sopi"Jawab fara
Alina mengingat ngingat nama Sopi di otak nya,dan yah sekarang Alina ingat itu teman barunya yang berpenampilan sama sepertinya berhinab syari ia berkenalan saat bertemu dalam kelas cadangan,namun karena lintas minatnya berbeda ahirnya sekarang mereka berpisah.

"Aku nitip pocari ya"Ucap Alina.
"Ok"Balas Fara.
"Kalo gitu aku keatas dulu ya,cari kak Naufal soalnya bekalnya ketinggalan"ucap Alina
Fara mengangguk.

Alina menaiki tangga untuk mencari naufal,Alina bingung dimana kelas kalanya itu berada.
ingin bertanya tapi takut kaka kelas perempuannya menatapnya aneh,sedangkan yang laki laki terus terus menggodanya.

Alina sedih.kain yang menutupi badannya belum bisa menutupi rasa syahwat para kaum adam.

Brukk,,
"Awww"Pekik Alina.
"kamu ngapain?"Tanya Naufal yang menabraknya tadi.Syukurlah ahirnya ia bertemu dengan naufal.

Alina menarik panjang nafasnya,untuk bersiap siap mengeluarkan jurus andalannya.
"Kaka bertanya?omeji Kaka bekal Kaka tuh ketinggalan sebagai adik yang baik aku kesini nyamperin dari tadi aku tuh nyari Kaka sampe banyak yang nyinyirin aku untungnya tabrakan sama kaka disini ahirnya aku bisa kasih bekal Kaka dan nyeramahin kka"Jawab Alina dengan bicara tidak berjeda.

Naufal mengeluarkan nafasnya panjang.Malu juga mempunyai adik seperti Alina.

"Ya udah mana bekelnya?"Tanya Naufal.
Alina memberikan sebuah kotak nasi berwarna ungu terang.Naufal mengambilnya ragu ragu,sedangkan teman temannya malah menertawakannya,Naufal berdecak sebal.

"Lain kali jangan pikun"Ucap Alina Sambil mendengus kesal.
"Iya"Jawab Naufal.
"Jangan iya nya aja"Balas Alina.
Sedangkan Naufal memutar bola matanya malas.

"De,namanya siapa si?"Tanya salah satu teman Naufal yang bernama Rakan.

Naufal menatap datar Rakan,bukannya takut Rakan Malah menjulurkan lidahnya.

"Kepo ah"Jawab Alina bodo amat.
Semua orang menganga?Bagaimana tidak?Naufal yang dikenal sebagai laki laki laki kaku memiliki seorang adik yang begitu menyebalkan.

"Udah ah,Assalamualaikum"Ucap Alina kemudian pergi.
"Walaikumusalam"Jawab semuanya serempak.

"Hati hati"

Semua orang lantaran menoleh ke sumber suara itu,dan mereka semua lagi lagi melongo,dengan apa yang mereka lihat sekarang.

Fazri.Ya teman Naufal yang terkenal cuek itu,menggoda atau mungkin memperhatikan Alina.

Naufal Menaikan alisnya melihat fazri,Bukannya malu Fazri justru tersenyum Senang.

Rupanya Fazri Berubah seketika atas sifatnya.




Ku harap suka ya sama cerita yang ini wkwk,Makasih udah mau baca,maafkan atas Typonya.

AlinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang