Delapan

22 8 1
                                    

"Kebencian terkadang membutakan mata hati,Penyebabnya hanya satu,yaitu karna Ego yang tinggi."


~Alina

*
*
*
#***#
A

lina memakan basonya dengan keringat yang terus bercucuran di dahi dan pelipisnya.

Huh pedas,baso mang Kurdi emang top markotop deh.

"Makannya pelan pelan Alin."Tegur Sofi.

Alina hanya mengangguk singkat.

"He Far,makasi loh traktir basonya."Ucap Siska,dan Fara mengangguk.

"Btewe itu bukannya ka Farhan?."Tanya Siska sambil menunjuk ke arah segerombolan anak laki laki dengan tampang acak acakan.

Alina menoleh melihat Farhan dengan gaya so cool nya,berjalan sambil mengibas ngibaskan rambutnya,membuat para wanita di buat kagum melihatnya.

Siska heboh,buru buru ia merapikan rambut panjangnya agar terlihat cantik di depan Farhan,Badboy yang terganteng di sekolah.

Sedangkan Alina meminum jus lemon milik Siska untuk menghilangkan rasa pedasnya.

Fara menunduk sedangkan Sofi hanya menggelengkan kepalanya,terlalu lebay menurutnya,Farhankan cuma manusia biasa apa istimewanya?.

Begitu Farhan melewati mejanya,Siska segera bangkit menahan lengan Farhan,lalu tersenyum dengan gaya so cantiknya.

Agresif banget sih neng?

"Hay ka Farhan,makan bareng di sini yuk?."Tawar Siska.

Farhan menoleh sekilas,memperhatikan Alina yang sama sekali tak mengharapkan ke hadirannya.

"Soryy,mendingan lu ajak Daffa aja."Tolak Farhan Halus.

Siska mendengus kenapa selalu di tolak sih,sakit tau bang!!.

Dafa hanya tersenyum sambil mengedipkan satu matanya.

"Kenapa nolak sih kak Padahal kan Ada Alina?."Siska lagi lagi bertanya.

Alina yang merasa namanya di sebut pun menoleh,dan saat itu juga Farhan menoleh ke arah Alina.

Jika biasanya Alina yang memutuskan kontak mata diantara mereka,kini sebaliknya Farhanlah yang terlebih dulu mengalihkan pandangannya.

"Memangnya kalo ada dia harus juga ada gue?."Farhan balik bertanya.Wajahnya mendadak menjadi datar,sorot matanya tajam dan suaranya pun terdengar dingin.

Alina kini memperhatikan Farhan yang sedang menatap lurus ke depan.

Kok abang jadi berubah gini sih?,Biasanya juga nongol bang slalu gangguin neneng,ini udah tiga hari abang gak nongol nongol ngapa sih?.

"Loh kan biasanya,kak Farhan temenin Alina."Ucap Siska.

Farhan menghembuskan nafasnya Kasar.

"Gak penting,yok cabut gaes."Ucap Farhan,mengajak pergi teman temannya dari tempat duduk Alina.

"Sis,malem nanti gue jemput."Ucap Daffa.

Siska berdidik ngeri.

"Gak mau!!." Tolak Siska.

Alina termenung,mencerna baik baik perkataan Farhan tadi. 'Gak penting',kata itu tadi berhasil menohok pintu hatinya.

Maksudnya apa sih?,Alina gak penting gitu buat dia?,Emangnya kalo gak penting kenapa?,Salahnya dimana?,Kok rasanya nyesek sih?.

AlinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang