Tiga

36 3 0
                                    

"Jangan jadikan Fitrah cinta yang suci,di awali dengan jalan yang allah tidak ridhoi.Jangan gunakan cara yang tidak allah Halalkan,doakan saja si dia di sepertiga malam"
~Alina

*
*
*
*
*
#***#***#

Alina menyiritkan keningnya.Ia bingung dengan penjelasan bu Intan mengenai bilangan tiga variabel .
Alina memang suka pelajaran matematika,tapi apa yang di jelaskan oleh bu Intan sama sekali tak ia mengerti.

Alina menghela nafasnya jengah,ia rasa Bu Intan terlalu berbelit belit.

"Ok itu yang dapat ibu jelaskan,jika ada yang belum paham minggu depan kita kaji lagi, Assalamualikum "Ucapnya.

"Waalaikumusalam"Jawab sekelas serempak.

"Alin,tolong kembalikan buku paket ke perpus ya"Ucap bu Intan.
"Baik bu"Jawab Alina.

Alina mengumpulkan buku paket matematika,setelah itu ia bawa dengan menggunakan kedua tanggannya.

"Mau aku bantu Lin?"Tanya Fara.
Alina menggeleng.
"Ngga usah Far,kamu kan ada kumpul Rohis,nanti kamu telat"Ucap Alina.
Fara mengangguk.

Alina membawa buku buku itu dengan susah payah,tangan kecilnya sudah kram sekarang.

Alina hendak berbelok ke ruang perpustakaan,tapi tiba tiba..

Brukk!
Seseorang menabraknya dari belakang.

Alina terpental,buku buku yang ia bawa jatuh berserakan.

"Subhanallah"Ucap Alina repleks.
"Hati hati kalo jalan"Ucap seseorang dengan suara beratnya.

Alina membalikan badannya,dan yah ternyata seorang cowo!Dengan tampilan acak acakan.Alina memutar bola matanya malas.

"Kalo ngomong tuh ngaca dulu"Ucap Alina,lalu segera membereskan kembali buku bukunya.

Laki laki itu tersenyum miring.Perempuan yang ada di hadapannya sepertinya menarik,pikirnya.

Alina masuk ke Dalam ruang perpustakaan,ia menaruh buku paket matematika kembali.setelah itu ia berjalan menuju penjaga untuk tanda tangan atas pinjaman bukunya.

Alina menyirit,Ia tidak salah lihatkan,Abangnya itu sedang membaca buku di perpustakaan?

"Abang!"Panggil Alina dengan suara tinggi.Semua orang menoleh dengan tatapan mendelik,Alina tersenyum kikuk.

Alina menghampiri kursi baca yang berisikan empat orang laki laki itu.

"Hay Alina"Sapa Rakan.
"ha?Iya hay juga kak Rakan yang.."

"Yang apa? yang sayang?"Tanya Rakan bersemangat,Naufal menoleh ia menatap datar ke Arah Rakan Rakan Malah terkikik.

"Yang Ganzen"Jawab Alina malas.

Tawa Dandi pun pecah,sedangkan Rakan memelas.

"Makannya jangan ganzen deh loh!haha"Timpal Dandi.
"Kampret!"Balas Rakan sebal.

Alina Mendekat ke arah Naufal,Naufal menghembuskan nafasnya kesal.Pasti Alina akan membuat onar pikirnya.

"Bang,.."Panggil Alina.
Fahmi menoleh.
"Nanti jangan lupa ya"Ucap Alina.

Naufal mengangguk.
"Yaudah Alin ke kelas lagi ya bang,Dadah"Pamit Alina.
Naufal memutar bola matanya malas.

"Hati hati Alina"Ucap Rakan.
Alina menatap Rakan Sinis.
Tawa Dandipun pecah kembali.

AlinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang