Mama dan Abraham

1K 11 0
                                    

KEVIN POV

Sore itu langit terselimuti kabut yang pekat dan dingin, gemercik air sedikit demi sedikit menetesi dahan pohon mahoni, "byurrr" hujan yang tadi perlahan menetesi bumi kini bertambah deras, samar samar terdengar sebuah keributan dari arah lantai 1 yangv membuat aku cukup tersenyum dan pedih
"ahhh.. sudah biasa! Ngapain aku pikirkan.." pikirku cuek, semenjak papa memenangkan sebuah proyek besar di salah satu perusahaan BUMN beberapa tahun yang lalu dia menjadi orang lain, proyek strategis selalu dia menangkan sehingga membuat dia lupa diri dan keluarganya, sering tidak pulang dengan alasan yang entah tanpa bisa kami mengerti, mabuk mabukan dan sering sekali ketahuan chatting dengan wanita lain. kulihat hujan kian deras mengguyuri bumi, diiringi oleh deru angin yang membuat dahan pohon mahoni satu dengan lainya bergesekan
Kembali terdengar teriakan dari arah lantai 1 yang membuat hatiku semakin pedih
"yaudah terserah kamu! Aku sudah tidak peduli!" teriak papa dengan nada yang kian meninggi
"ya sudah urus saja pekerjaan dan wanitamu yang tidak tahu malu itu!" teriak mama. Mama adalah sosok wanita yang tegar, sudah 38 tahun mereka menikah suka duka dan lukapun mama selalu ada di samping papa, entah setan apa yang merasuki papa hingga mengkhianati karya cinta dari orang yang tulus luar biasa. Rasanya inginku tidur saja, melupakan teriakan mereka dari bawah dan berharap besok pagi mereka kembali akur kembali pikirku sembari melangkah menuju Kasur dan hendak menarik selimut
"Tuhan, sampai kapan ini terjadi? Aku rindu kita yang dulu Tuhan.. Berkati keluarga kami, jauhkanlah keluarga kami dari marabahaya" tak terasa air mata mulai membasahi pipi, sepertinya aku ingin menemani hujan yang membasahi bumi dan menemani pekatnya dinding langit.. Rasa itu terbawa hingga akhirnya aku mulai tertidur, entah beberapa saat kemudia "PLAK! PRENGGG BUGG" suara kaca, dan hantaman suatu benda yang tak tahu apa itu jatuh ke lantai membuatku terbelalak dan menjadi tak selera untuk tidur, tangisan sakit berubah menjadi sebuah kekhawatiran, tak piker panjang aku membuka pintu dan langsung menuruni anak tangga, kulihat ibu terkapar di bawah lantai dengan tangan memegangi pipi putihnya,
"MAMAAA!" teriaku, kuraih dan kupeluk mama, ku raih pipinya dan kuusap setiap derai air mata yang menetesi pipinya ku hanya bisa peluk mama sambil menangis
"Mama udah ga kuat sayang" ucap mama sembari menangis, ku berdiri dan mengepal tangan kutatap bengis wajah papa yang tega menampar mama hingga tersungkur ke lantai
"pa! selama ini aku diam menghadapi kalian berdua.. aku tetap support mama selama ini agar mama bisa bertahan demi papa! Tapi apa balasan papa!" kulihat diruang tamu duduk seorang wanita yang tersenyum sinis melihat pertengkaran kami, rupanya itu wanita biadab yang merenggut kebahagiaan kami! "oh jadi itu wanita jalang yang merusak keluarga kita! Hei semiskin apa sih lu sampe berani merebut laki laki yang beristri!" teriaku kepada wanita putih berambut coklat, baru kali ini aku seberani menghardik papa dan orang yang lebih tua dibandingkan aku, apa boleh buat kesabaranku sudah mencapai titik akhir
"DIAM! ANAK KECIL BISA APA! GASOPAN KAMU YA (PLAK!!!)" itu adalah kata kata terakhirku yang bisa aku dengar, gelap.. gelap.. kondisiku kini tak mampu melihat apa yang aku lihat barusan, teriakan namaku terdengar samar samar di teriakan mama sebelum akhirnya gelap total...
__________
Keadaan kemarin malam membuat aku tidak berniat untuk sekolah, wanita berambut coklat itu, tangisan ibu, tamparan papa membuat aku semakin benci terhadap pria itu. Tak ingin dan tak pantas laki laki ituku panggil ayah.
"Sayang, udah bangun?" suara ibu membuat lamunanku akan kejadian kemarin buyar, sosok hangat dan cantik mulai menghampiriku kulihat pipinya lebam dan membiru, tak terasa air mata membasahi pipi lagi
"mama, aku gaakan pergi sekolah hari ini ya?" rengeku kepada mama yang sudah duduk sambil membelai rambutku
"sayang.. kamu harus sekolah biar kamu sukses! Biar kamu bisa bahagiakan mama seperti papa dulu membahagiakan mama, mama yakin kamu kelak akan selalu membahagiakan mama tanpa pernah menyakiti mama. Sekolah ya, dan pertahankan nilaimu" mendengar itu aku termotivasi untuk menghilangkan masalahku, akan kubuktikan kepada laki laki itu bahwa aku dan mama bisa bahagia tanpa dia, andai abang aku ada disini.

ABRAHAM POV
Hari ini hari pertamaku menjalani aktivitas di Kota Bandung, jujur Bandung sepertinya lebih nyaman ketimbang di Jakarta, cuacanya bersahabat dan sepertinya orangnya ramah-ramah. Ga sabar buat hari ini hari pertama masuk sekolah di SMAN baru, penasaran dengan orangnya dan cara mereka bersosialisasinya. Dan yang terpenting di Bandung orangnya cakep cakep haha..
"Sayang cepat keburu kesiangan" teriak mama memanggilku dari arah ruang makan, aku buru buru mengemas buku buku dan berlari menuju arah lantai 1
"Good Morning mama, papa, abang" ucapku kepada mama, papa dan abangku seraya duduk dan sarapan bersama, setelah sarapan akupun langsung menuju arah carport untuk menaiki si hijau KLX kesayanganku tapi tiba tiba langkahku tertahan melihat sosok cowok putih lucu berwajah western dengan rambut spike, berjaket abu abu dan bermotor vespa matic khas cowok hits kota Bandung.
Kita bertatapan cukup lama sekitar 2 menit sampai akhirnya tersadar ketika papa mengagetkan aku
"Halo de, kita baru pindahan kerumah ini" sapa papa ramah kepada cowok imut itu
"Halo om, selamat datang ya!" jawab dia ramah sambil tersenyum hangat, sangat lucu ketika dia tersenyum tapi ada hal yang membuat aku salah focus apa dia habis nangis? Atau apa?
Semoga dia bisa menjadi sahabatku di perumahan ini, dan bisa bermain kemanapun layaknya sepasang sahabat bulan dan bintang.

• HALLO! Ini adalah cerita pertamaku, mohon maaf untuk kalian karena penulisanku masih belum sempurna dan mengharapkan masukan dari kalian. Jangan lupa vote dan comment ya! Jejak agar aku semakin bersemangat dalam menulis!
• Oh iya, mau tau ga sih kelanjutanya Abraham dan Kevin disekolah? Eh emangnya Abraham sekolah dimana dan kevin dimana? Apa satu sekolah? Simak kisahnya ya..

Abraham & Kevin (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang