**
Sesampainya di kediaman keluarga Preston, Christian disambut oleh beberapa pelayan. Kepala pelayan yang merupakan pria tua itu menghampiri Christian."Selamat malam tuan muda, tuan muda kami sudah menunggu anda di ruang kerjanya. " ujar pria tua itu. Christian yang memandang pria tua itu memandang ke arah bagasi mobil miliknya.
"Tapi barang milikku.. "
"Biarkan para pelayan membawanya ke ruangan anda. Sekarang waktunya anda menemui tuan kami. " ujar pria tua itu.
"Mari tuan. " ujarnya menunjukkan jalan. Christian tidak bisa berbuat apa-apa. Ia mengikuti pelayan itu dari belakang. Ia melihat rumah yang didatanginya itu begitu besar dan luas, kira-kira 2-3 kali lipat lebarnya dari rumah Christian, meskipun rumah miliknya juga cukup luas. Ia mengamati rumah yang bergaya victoria dengan furniture kayu yang begitu indah dan menawan. Ia melihat langit-langit yang begitu tinggi dengan lampu hias dari kristal bergaya italia itu. Rumah ini tidak begitu terang dan tergolong memiliki cahaya yang redup. Suasana di rumah ini juga cukup sunyi dan entah kenapa suhu di rumah ini begitu dingin.
Sesampainya di sebuah ruangan yang memiliki pintu yang cukup besar, pria itu berkata, "kita sudah sampai tuan. Tuan muda kami sudah menunggu. Silahkan! " ujar pria tua itu membungkukkan badannya.
Dengan perlahan ia mengetuk pintu sebelum masuk dan menarik knop pintu yang cukup besar itu. Di dalam ruangan itu tampak seorang pria gagah dan tampan sedang duduk di kursi kerjanya. Rambut yang hitam dengan wajah yang keras dan matanya yang tajam berwarna merah itu menatap Christian dengan intens. Hidungnya yang mancung dengan bibir yang seksi dan rahang yang kokoh. Tubuhnya yang tegap dengan dadanya yang bidang. Kulitnya yang berwarna putih pucat menambah pesonanya dan seakan memberikan penindasan kepada pria yang ada di depannya.
"Selamat datang tuan muda 'Archer' " ucapnya. Ia memberikan sedikit penekanan terhadap nama kelurga pria yang ada dihadapannya itu.
Suasana di ruangan itu seketika hening dan temperatur di ruangan itu tiba-tiba turun dengan drastis. Christian seketia bergidik ngeri. Ia berusaha menutupi ketakutannya dan bersikap tenang.
"Terimakasih atas sambutannya tuan muda Preston" ujar Christian dengan penuh hormat sambil membungkukkan badannya.
"Sungguh sopan sekali tuan Archer. Aku tidak pernah membayangkan Tuan muda Archer yang sangat dimanjakan oleh keluarganya itu akan sesopan ini. " ujarnya sedikit meremehkan.
"Silahkan duduk tuan. Jangan sungkan."ujarnya. Sorotan mata merahnya menegaskan ia untuk segera duduk di kursi tamu yang ada di ruangan itu. Christian beranjak dari tempatnya menuju kursi tersebut dan memposisikan tubuhnya untuk duduk senyaman mungkin.
"Bagaimana, apakah kau suka dengan kediaman milikku. " ujar pria itu. Ia berjalan menuju kursi Christian dan duduk berhadapan dengannya.
"Sangat megah tuan Preston. Aku sangat tersanjung bisa tinggal dan menjadi bagian dari rumah ini. " jawab Christian.
"William Arthur Preston, panggil saja aku dengan William. Aku lebih suka dipanggil seperti itu. " ujarnya.
"Ah.. Baik tuan Pres.. Oh, maksudku tuan William. "
"Itu lebih baik. " ujarnya.
Sepanjang malam itu mereka berbicara hal-hal tentang keluarga mereka dan William menerangkan beberapa peraturan penting yang harus dipatuhi yang salah satunya dilarang keluar kamar lewat dari jam 12 malam. Christian sendiri bingung dengan peraturan tersebut, tetapi berhubung ia akan tinggal di sini jadi ia harus mematuhi segala peraturan di sini. Ia melihat jam dan jam telah menunjukkan pukul 12.00 dini hari."Maaf tuan William, tetapi sepertinya aku akan melanggar salah satu peraturanmu hari ini." Ujarnya sambil melirik jam.
William yang melihat arah lirikan mata Christian mengetahui maksud dari ucapannya itu.
"Tenang saja, aku berikan pengecualian untuk malam ini. " ujar William. Ia beranjak dari posisinya dan menarik tangan milik Christian.
"Sudah waktunya tidur. Aku akan mengantarmu ke kamarmu. " ujarnya. Mereka menaiki tangga menuju lantai dua yang memiliki cahaya remang-remang dan berjalan menuju kamar yang memiliki pintu besar.
"Ini akan menjadi kamarmu, masuklah! " ujarnya mempersilahkan Christian masuk. Tidak disangka cahaya di kamar itu begitu terang, berbeda dengan cahaya di luar yang hanya memiliki penerangan sedikit.
Ia melihat kamar yang akan kamar miliknya. Bagitu luas, lebih luas dua kali lipat dari kamarnya yang dulu dengan bed king size yang berada tepat di tengah kamar. Di sudut kiri ada sebuah pintu yang akan membawa kita ke kamar mandi yang desainnya juga tidak kalah mewah dari kamar itu sendiri.
"Semua sudah tersedia di kamar ini. Jika kau butuh sesuatu kau bisa memanggil Michael, pelayan yang membawamu tadi dengan memencet tombol yang ada tepat di samping tempat tidurmu. " kata William menjelaskan.
"Terima kasih tuan William. " ujar Christian sambil membungkukkan badannya.
"Kalau begitu aku permisi dulu tuan muda Archer. " ujarnya.
"Tunggu sebentar tuan!! Tolong jangan panggil aku begitu. Panggil aku Christian!" katanya. William yang mendengar itu menghentikan langkahnya dan menoleh menatap pria cantik di depannya.
"Tentu saja. Dengan senang hati. Aku akan memanggilmu Christie. " ujarnya. Ia melanjutkan langkahnya dan menghilang di kegelapan. Christian menarik nafas dalam-dalam sambil menutup pintu kamarnya.
Ia melihat seluruh barang-barangnya telah berada di kamar itu dan tersusun secara rapi. Ia beranjak dari menuju lemari besar disudut kamarnya dan di dalamnya telah tersusun rapih baju miliknya.
"Sudah waktunya beristirahat. Sepertinya aku mandi dulu." gumamnya. Ia melangkah memasuki kamar mandi dan membersihkan tubuhnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/180822414-288-k4435.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] My Bloody Partner [HIATUS]
VampireSeorang pria cantik, terlahir dari kaum manusia lemah dan dari keluarga bangsawan kecil. Keluargannya menjualnya ke sebuah keluarga bangsawan ternama bernama preston demi melindungi nama keluarganya, archer. Sejak pertama kali menginjakkan...