Chapter 2 - Tuan muda keluarga Preston

6.2K 566 1
                                    

**
Sesampainya  di kediaman  keluarga  Preston,  Christian  disambut  oleh beberapa pelayan. Kepala  pelayan  yang  merupakan pria tua itu  menghampiri Christian.

"Selamat  malam  tuan muda, tuan muda kami  sudah menunggu  anda  di  ruang kerjanya. " ujar pria tua itu.  Christian yang memandang pria tua itu memandang ke arah  bagasi mobil miliknya.

"Tapi  barang  milikku.. "

"Biarkan para pelayan membawanya ke ruangan  anda. Sekarang  waktunya  anda menemui  tuan kami. " ujar pria  tua  itu.

"Mari tuan. " ujarnya  menunjukkan  jalan. Christian  tidak  bisa berbuat apa-apa. Ia mengikuti pelayan itu  dari  belakang. Ia melihat rumah yang  didatanginya  itu  begitu besar  dan luas, kira-kira  2-3 kali  lipat  lebarnya dari  rumah Christian, meskipun  rumah miliknya juga cukup luas. Ia mengamati  rumah yang  bergaya  victoria  dengan furniture kayu  yang begitu  indah  dan menawan. Ia melihat  langit-langit  yang  begitu  tinggi  dengan lampu hias dari  kristal bergaya italia itu. Rumah ini  tidak begitu  terang  dan  tergolong  memiliki  cahaya  yang  redup. Suasana  di  rumah ini juga  cukup  sunyi  dan  entah kenapa suhu di rumah ini begitu  dingin.

Sesampainya  di  sebuah  ruangan  yang  memiliki  pintu  yang  cukup  besar, pria itu berkata, "kita  sudah  sampai  tuan. Tuan muda kami sudah menunggu. Silahkan! " ujar pria tua itu membungkukkan  badannya.

Dengan perlahan ia mengetuk  pintu sebelum masuk dan menarik knop pintu yang  cukup  besar itu. Di  dalam  ruangan itu  tampak seorang  pria gagah dan  tampan  sedang  duduk  di  kursi  kerjanya. Rambut yang  hitam  dengan  wajah  yang  keras dan matanya  yang tajam berwarna merah itu menatap Christian  dengan intens. Hidungnya  yang  mancung  dengan bibir yang  seksi  dan  rahang  yang  kokoh. Tubuhnya  yang  tegap dengan dadanya  yang  bidang. Kulitnya  yang berwarna putih  pucat menambah pesonanya dan seakan memberikan penindasan kepada pria  yang  ada  di  depannya.

"Selamat  datang  tuan  muda 'Archer' " ucapnya. Ia memberikan  sedikit  penekanan  terhadap  nama kelurga  pria yang  ada  dihadapannya  itu.

Suasana  di  ruangan  itu  seketika  hening  dan  temperatur  di  ruangan  itu  tiba-tiba turun dengan  drastis. Christian  seketia bergidik  ngeri. Ia berusaha  menutupi ketakutannya  dan  bersikap tenang.

"Terimakasih atas  sambutannya  tuan muda  Preston" ujar  Christian  dengan penuh  hormat sambil membungkukkan badannya.

"Sungguh sopan  sekali tuan  Archer. Aku tidak pernah membayangkan  Tuan muda Archer yang sangat  dimanjakan  oleh keluarganya itu akan  sesopan ini. " ujarnya  sedikit  meremehkan.

"Silahkan duduk tuan. Jangan sungkan."ujarnya. Sorotan mata merahnya menegaskan ia untuk  segera duduk  di kursi tamu yang  ada  di  ruangan itu.  Christian beranjak  dari  tempatnya menuju kursi tersebut  dan memposisikan tubuhnya untuk duduk  senyaman mungkin.

"Bagaimana,  apakah  kau  suka  dengan kediaman milikku. " ujar  pria itu. Ia berjalan menuju  kursi Christian  dan duduk berhadapan  dengannya.

"Sangat megah  tuan Preston. Aku  sangat  tersanjung bisa tinggal dan menjadi bagian  dari rumah ini. " jawab Christian.

"William Arthur Preston, panggil saja  aku dengan William. Aku  lebih  suka  dipanggil seperti itu. " ujarnya.

"Ah..  Baik  tuan Pres.. Oh, maksudku tuan William. "

"Itu  lebih  baik. " ujarnya.
Sepanjang malam itu mereka berbicara  hal-hal tentang keluarga mereka  dan  William  menerangkan beberapa peraturan penting  yang  harus  dipatuhi yang  salah  satunya  dilarang keluar  kamar  lewat  dari  jam  12 malam. Christian  sendiri  bingung  dengan peraturan tersebut, tetapi berhubung ia  akan  tinggal  di  sini  jadi  ia  harus mematuhi segala peraturan  di  sini. Ia melihat jam  dan   jam  telah menunjukkan  pukul 12.00 dini hari.

"Maaf  tuan  William, tetapi  sepertinya  aku akan melanggar  salah  satu  peraturanmu hari ini." Ujarnya sambil melirik jam.

William yang melihat  arah  lirikan mata Christian mengetahui  maksud  dari ucapannya  itu.

"Tenang  saja, aku berikan pengecualian untuk  malam ini. " ujar William. Ia beranjak dari posisinya dan menarik tangan  milik  Christian.

"Sudah  waktunya  tidur. Aku akan mengantarmu ke kamarmu. " ujarnya. Mereka menaiki tangga  menuju lantai  dua yang  memiliki  cahaya  remang-remang  dan  berjalan menuju kamar yang memiliki pintu  besar.

"Ini akan menjadi kamarmu, masuklah! " ujarnya mempersilahkan  Christian masuk. Tidak disangka  cahaya  di  kamar itu  begitu  terang, berbeda dengan  cahaya  di luar yang hanya memiliki penerangan sedikit.

Ia melihat kamar yang akan kamar miliknya. Bagitu luas, lebih luas  dua kali lipat  dari  kamarnya  yang  dulu  dengan  bed king  size yang  berada  tepat  di tengah  kamar. Di sudut  kiri  ada sebuah  pintu  yang akan membawa kita  ke kamar mandi  yang  desainnya juga  tidak  kalah mewah dari kamar itu  sendiri.

"Semua  sudah tersedia  di kamar ini. Jika  kau  butuh  sesuatu  kau  bisa  memanggil Michael,  pelayan yang membawamu tadi  dengan memencet tombol  yang  ada tepat di samping  tempat  tidurmu. " kata William menjelaskan.

"Terima kasih tuan William. " ujar  Christian  sambil membungkukkan badannya.

"Kalau begitu aku permisi dulu  tuan muda Archer. " ujarnya.

"Tunggu  sebentar tuan!!  Tolong  jangan panggil aku begitu. Panggil aku  Christian!" katanya. William yang mendengar itu menghentikan langkahnya dan menoleh  menatap  pria  cantik  di  depannya.

"Tentu  saja. Dengan  senang hati. Aku akan memanggilmu  Christie. " ujarnya. Ia melanjutkan langkahnya dan menghilang di kegelapan. Christian menarik  nafas  dalam-dalam  sambil menutup pintu kamarnya.

Ia  melihat  seluruh  barang-barangnya  telah  berada  di kamar itu  dan  tersusun  secara  rapi. Ia beranjak  dari menuju lemari besar  disudut  kamarnya dan di  dalamnya  telah  tersusun  rapih  baju miliknya.

"Sudah  waktunya  beristirahat. Sepertinya  aku mandi dulu." gumamnya. Ia melangkah memasuki kamar mandi  dan membersihkan tubuhnya.

[BL] My  Bloody Partner [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang