bag 8

97 9 0
                                    

Malam ini malam minggu. Seperti aktivitas kebanyakan yang dilakukan sepasang kekasih dengan pergi atau makan malam ber-dua, Rose juga akan melakukannya tepat pukul 7 nanti.

Waktu masih menunjukkan pukul 18.05, namun Rose sudah bersiap dengan rokok di atas lutut miliknya.

Gadis itu menunggu Romeo sembari meng-curly rambut hitam miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu menunggu Romeo sembari meng-curly rambut hitam miliknya. Setelah di rasa rambutnya telah tertata apik, dirinya segera memoleskan liptint pink kesukaannya.
Mengambil tas selempang berwarna abu yang tergantung di sisi kiri almari.

Gadis itu menuruni tangga rumahnya dengan menjinjing flat shoes abu yang terkesan mahal.
Dirinya mendudukkan diri di sebelah Deon yang menatapnya heran.

"Mau kemana lo ?." Tanya Deon tidak ada sopan santunnya.

Rose hanya meliriknya tanpa mau susah-susah menjawab pertanyaan adiknya itu. Ia mulai mengenakan flat shoes ke kakinya yang jenjang.

"Dasar cewek jutek." Cibir Deon kesal.

"Dasar jomblo." Balas Rose asal.

Setelahnya ia mengambil ponsel lalu mengetikkan sesuatu pada Romeo.

ROMEO

Aku udah siap, kamu udah jalan?

Tanya Rose di kolom pesan milik Romeo. Gadis itu lalu tersenyum ketika Romeo membalas akan segera menjemputnya.

Ia melirik Deon yang memainkan game berisik tanpa ada tanda-tanda bahwa Deon akan berhenti.

"Pergi kek, ngurung aja lo di rumah." Ujar Rose pada Deon. Gadis itu menyenggol lengan Deon yang membuat Deon mengumpati kakak perempuannya itu.

"Terserah gue dong." Ujar Deon sinis.

"Yaelah gitu doang marah, dasar anak perawan." Sahut Rose asal. Deon mendelik sebal,

"Lo kira gue cewek!" Sahut Deon melirik Rose meski ia tengah fokus pada game di ponselnya.

Rose hanya terkikik, Deon menatap sebal kakaknya itu.

"Sono kek pergi, ganggu hidup gue mulu lo." Keluh Deon pada Rose. Ia memutuskan untuk mengakhiri game itu, lalu menatap Rose jengkel.

"Bentar lagi juga gue pergi." Ujar Rose pada Deon.

Deon memberengut kesal, ia lalu menaiki tangga dan kembali memainkan ponsel itu di kamarnya sendiri.

15 menit berlalu, Rose masih menunggu dengan sabar. Lalu saat pintu terdengar diketuk dari luar, ia segera bangkit dan membukakan pintu. Romeo berdiri disana, dengan jaket jeans kesukaan lelaki itu.

Rose tersenyum lalu menggandeng lengan Romeo,

"Yuk." Ujar Rose, Romeo mengangguk sembari tersenyum tipis pada Rose.

Mereka memasuki mobil Audi milik Romeo dan segera melajukan kendaraan itu ke pusat kota.

Rose dan Romeo berhenti di salah satu restoran steak yang terkenal di kota. Memasuki restoran itu dengan bergandengan tangan mesra.

problem of love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang