Maaf lama update, sibuk ujian.
Junhoe as JunaMalam setelah Romeo mengajaknya pergi, Rose tak melihat lelaki itu lagi sampai hari ini.
Ia kesal, tapi entah mengapa ia tak semarah dulu.
Ia juga tak mencoba menghubungi Romeo dahulu, atau mencari-cari lelaki itu dahulu.
Meskipun setiap malam ia harus menangis di dalam selimut hingga tertidur.
Rasanya ia kecewa, ia juga tak berangkat ke kampus selam 3 hari belakangan ini.
Hingga Lisa, Jeni, dan Sonya menghubunginya bergantian. Tapi Rose mengabaikannya, ia sedang sedih sekarang.
Dan mengadukan kesedihannya pada mereka juga percuma, mereka tak akan mengerti.
Rose diam, pagi ini juga ia habiskan di dalam kamar ber-cat pink miliknya.
Metahari sudah hampir berada di puncaknya, tapi ia bahkan tak berniat beranjak dari kasur.
Meski ibunya sudah mengetuk-ngetuk pintu sedari tadi, Rose tetap berpura-pura tertidur.
Matanya sembab, karena Romeo si brengsek yang ia cintai itu.
Lelaki itu tak menghubunginya 5 hari ini, membuatnya malas melakukan apapun sekarang.
Tiba-tiba suara pintu kembali di ketuk. Tapi tak ada iringan suara sang ibu yang berteriak menyuruhnya mandi atau makan.
Hanya ketukan terus menerus yang membuat Rose ingin marah.
Lalu dengan kasar ia membuka pintu, dan betapa terkejutnya ia menemukan Juna dengan semangkuk soto berada di genggamannya.
"Pagi tuan putri." Sapa Juna dengan senyum manis.
Rose medengus, ia lalu kembali menuju ke kasur, tanpa mempersilahkan Juna masuk ke dalam.
Meski begitu Juna tetap masuk, sembari meletakkan mangkuk soto di meja ssbelah kasur milik Rose.
"Nih makan dulu sotonya tuan putri." Ujar Juna, ia lalu mendudukkan diri di sisi kasur yang kosong milik Rose.
Gadis itu hanya diam sembari berbaring tengkurap, melirik Juna dan semangkuk soto yang dibawa lelaki itu.
Karena tergiur, ia pun segera meraih mangkuk itu. Menyuapkannya ke mulutnya dengan tak sabar. Membuat Juna terkekeh melihatnya.
"Rakus banget anjir." Celetuk lelaki itu dengan sedikit tawa.
Rose langsung memelototinya, sialan, batinnya.
"Kata tante melati lo ngurung diri di kamar beberapa hari ini, kenapa?" Tanya Huna setelahnya.
Rose sontak menghentika acaranya menyendok, ia melirik Juna sinis.
Jadi lelaki ini kesini karena suruhan ibunya, dasar tidak pengertian, batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
problem of love
Teen Fictionkisah cinta Roseanna memang tak seindah kelihatannya. memiliki pasangan bernama Romeo sudah membuatnya sangat bersyukur. Romeo yang pengertian, baik dan mencintainya. setidaknya menurut Rose. dalam hati, Romeo tahu bahwa ia tak mengerti Rose. bers...