■2.keluarga■

65 18 1
                                    

Happy reading!

*sorry typo

****
Minggu, 12-01-2013

Enam tahun yg lalu

Setelah seminggu mama meninggal, keluargaku berubah 180°. Keluarga yg tadi nya hidup dengan damai, dan rukun, berubah menjadi keluarga yg bersiap berperang satu sama lain. Hanya karena satu orang.

Mungkin dia seperti itu, karena nenek memberikan sepertiga bagian dari warisan nya kepada mama. Mama ku itu anak terakhir dari lima bersaudara. Sebab itulah, dia, budhe tertua ku/kakak pertama mama ingin mengambil alih waris yg diberi nenek kepada mama.

Seperti memperebutkan harta gono gini.

Aku yg tidak mengerti tentang situasi nya, hanya bisa diam. Menonton kejadian nya, lalu memutar di dalam otak seperti kaset rusak. Aku perkenalkan, nama budhe tertua ku itu dewi puspita.

Budhe ku itu gila harta, dia menghalalkan segala cara agar ahli waris berada di kendalinya. Salah satu nya dengan menghasutku agar aku membenci ayah. Mungkin agar keluarga ku terpecah belah, mungkin. Dia bilang kepadaku 'sebelum mama kamu meninggal, ayah mu main di belakang mama mu loh hel'. Walau aku masih seumur jagung, aku sudah mengerti apa yg dikatakan budhe.

Aku berlari ke kamar ka rosa, lalu bercerita ke ka rosa tentang apa yg budhe katakan kepadaku.

"Ka rosa, emang ayah punya ibu lain selain mama ya ka?"tanya ku

Melihat raut wajah nya, sudah pasti dia kaget "kamu ngomong jangan sembarangan hel"

"Kata budhe pita, budhe bilang kalo ayah itu punya ibu selain mama" ucapku membuat ka rosa marah

"Budhe pita yg bilang begitu?"tanya ka rosa tak habis pikir

"Iya ka, trus kata budhe sebelum mama meninggal, ayah sempat memarahi mama sampai mama menangis" kataku

Aku tak habis pikir pada ayah, kenapa ayah memarahi mama?. Apa ayah tidak lihat mama sedang sakit, kenapa membuat mama menangis.

Tiba-tiba saja ka rosa pergi begitu saja, meninggalkan ku dengan raut kebingunggan. Aku mendengar suara orang yg sedang bertengkar dari arah ruang tamu. Aku melangkahkan kaki ku ke ruang tamu.

Ternyata itu suara budhe dan ka rosa yg sedang bertengkar. Aku mendengar ucapan ka rosa pada budhe 'budhe gila!, demi dapettin warisan mama, sampai pengin pisahin rachel dengan ayah. Ga punya otak!!. Kalo mau ambil ya ambil aja, ga usah pisahin anak sama bapa nya'.

Aku yg melihat itu, segera di bawa ka reno pergi. Ka reno mengajak ku ke taman belakang, ia meminta ku untuk menjelaskan apa yg budhe katakan padaku. Aku mulai menjelaskan ke ka reno dan respon ka reno sama seperti ka rosa.

Ia langsung marah, ka reno bilang "ayah ga pernah punya ibu selain mama, ayah juga ga pernah buat mama nangis hel"

"tapi ka, pas aku ke kamar mama, Mama lagi nangis. Tepat di samping nya ada ayah"ucapku meyakinkan ka reno

"Kamu ga tau aja hel, mama nangis karena mama takut ga bisa ketemu ama kita lagi gara-gara penyakit mama, bukan karena ayah" jelas ka reno sedih

Aku yg mendengarnya menangis, dan ka reno langsung memelukku. Setelah tangis ku mereda, Aku dan ka reno kembali ke ruang tamu. Disana ada budhe pita, ka rosa, nenek, dan budhe ku yg lain nya. Ayah masih di rumah sakit, kesehatan nya menurun. Sepertinya mereka sedang membicarakan tentang warisan mama lagi.

Untung nya tidak seperti budhe pita, budhe ku yg lain nya, telah mengikhalaskan warisan yg diberi nenek untuk mama. Katanya 'nenek sudah berjanji pada kakek sebelum beliau meninggal, harta nya akan di bagi kepada anak-anaknya kelak. Namun untuk anak bontot, akan diberi lebih oleh nenek'.

Saat di ruang tamu ka rosa bilang kepada nenek agar harta yg di wariskan pada mama hanya seperdua saja, satu nya untuk di sumbangkan ke yayasan yatim piatu. Budhe ku akhirnya setuju. 'menurutku dia gila'. Setelah semua setuju, budhe ku pulang ke rumah masing-masing.

Nenek masih ingin berlama-lama dengan aku, ka reno dan ka rosa. Nenek meminta maaf kepada ka rosa dan ka reno, bahwa ia tidak bisa menepati janji nya dulu kepada mama. Ka reno dan ka rosa hanya mengangguk dan tersenyum

"gapapa nek, yg penting budhe udah setuju, soal nya dia ribet. Takut amat jatuh miskin" cibir ka rosa

Nenek hanya tertawa melihat ka rosa. Nenek beralih melihat ku.

"Rachel, kalo budhe pita ngomong tentang ayah mu atau tentang keluargamu, pikirkan dulu dengan matang, baru kamu boleh percaya omongan budhe mu itu" ucap nenek lembut padaku.

Aku mengangguk setuju pada nenek. Nenek mengajak aku, ka rosa, dan ka reno untuk menjenguk ayah di rumah sakit. Kami berempat berangkat dengan menggunakan mobil. Perjalanan kami dilalui dengan canda tawa, mengalihkan kejadian seminggu yg lalu, agar tidak ada lagi kesedihan yg meliputi kami.

Akhirnya, setelah kejadian mama dan perebutan tentang warisan, keluarga ku kembali lagi seperti dahulu. Keluarga yg saling menjaga dan menyangi satu sama lain.

****
Holla! Gimana chapt yg kedua ini? Ada yg tersentuh kah?

Readers = gua tersentuh ama tangan gua thor:v
Author = yeh bambang, gua kira tersentuh ma ceritanya-_- // skipp

Oh ya, ini bukan sepenuhnya cerita asli gua, ada sedikit yg gua karang (ashiaap)

Tunggu chapt selanjutnya!

Jangan lupa vote+ment nya♥♥

See you!!

my lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang