Violet 3

17.4K 179 0
                                    

Buagh..

Jodhie menonjok tepat di pipi kiri Nikho. Jodhie paling tidak bisa menahan amarah, jika melihat secara langsung ada seorang gadis yang dianiaya, dan apalagi seperti tadi, bukan hanya satu, bahkan tiga orang, dan itu pria semua, tentu saja Jodhie sungguh tak bisa menahan emosi nya.

'Harus diinget, Jodhie adalah juara Taekwondo se'Asia, dari SMP ayahnya sudah les kan Jodhie, agar bisa menjadi pria yang tangguh, dan membela umat yang tertindas. Tentu, Jodhie tak memanfaatkannya untuk bertindak jahat, orang tua Jodhie sangat mendisiplin Jodhie agar menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa (😅). Tentu itu tak terlalu susah buat Jodhie untuk sangat mahir dalam bela diri ini, dan saat ini Jodhie menjabat sebagai ketua dalam eskul Taekwondo disekolahnya'

Saat ini Nikho benar benar tidak bisa berkutik, ia sesekali melawan, namun sayangnya tetap Jodhie lah yang menang. Hingga saat ini Nikho sudah banyak luka lebam, dan tersungkur dihadapan Jodhie dan kaki Jodhie sudah berada tepat dipunggungnya.

"Gue gak mau denger apapun alasan lo, dan gue gak mau tau, sempet gue liat lo kayak gini lagi dilungkungan sekolah, siap siap lo keluar dari sekolah ini" Ucap Jodhie dingin.

Meski Nikho adalah sahabatnya, Jodhie gak bisa memaafkan kelakuan yang Nikho buat. Kini Jodhie berjalan menuju UKS, menyusul Violet dan Verrel. Ia juga merasa bersalah, karna ini juga salah Jodhie, makanya Nikho berani bertindak seperti ini. Dan Jodhie mencoba menolong Violet.

Sesampainya Jodhie, Violet sudah tiduran diranjang UKS, dengan baju yang sudah kusut, banyak telapak sepatu disana, dan banyak luka lebam diwajah, dan kaki nya karna diinjak Nikho, 'sungguh bukanlah pria sejati' Jodhie melihatnya sangat bersalah. Jodhie pun mendekatkan diri pada Violet, dan melihat kondisi fisik Violet.

"Luka lo udah diobatin?" Tanya Jodhie.
"Udah, kak Verrel yang ngobati tadi" Ucap Violet dingin.
"Jo, lo inget gak sama anak baru yang waktu itu gak jadi masuk eskul lo?" Tanya Verrel sedikit berbisik.
Jodhie sedikit berfikir, dan detik berikutnya ia ingat.
"Kenapa?"
"Dia Violet Jo, dia baru aja cerita sama gue"
"Beneran?"
"Lo tanya aja"

Jodhie pun memandang Violet yang masih mencoba menggerakkan bibirnya yang masih perih.
"Vi" Panggil Jodhie.
Hanya de "ehm" an yang Jodhie dengar.
"Lo kenapa gak jadi masuk eskul Taekwondo?"
Dengan ekspresi kaget namun dapat tertahan, Violet memandang Jodhie sekilas dan, memalingkan wajahnya lagi menatap lurus kedepan.

"Gak usah nanya kenapa"
"Ya emangnya kenapa?"
"Gak usah pura pura bego"

"What? Berani banget nih anak panggil gue bego'? Dia lupa gue ini kakak kelasnya?" Jodhie membatin.

"Maksud lo gimana?"
"Kalau udah gk ada yang penting, lo berdua balik aja duluan" Ucap Violet dingin, karna sungguh ia benci sama orang yang pura pura gak tau soal kenapa dia gak mau ikut eskul apapun.

Drrtt.. drrtt..

"Iya dek?"

"Apa?"
"Iya iya kakak kesana sekarang" Ucap Verrel, saat selesai mengangkat telvon.

"Jo, gue balik duluan ya" Ucap Verrel buru buru.
"Kenapa Ver?"
"Nyokap gue kumat lagi" Ucap Verrel dan langsung pergi.

Tinggallah Violet dan Jodhie disana. Violet sangat cuek dan tak perduli siapa yang disampingnya. Karna Violet benar benar ingin sendiri dan benci melihat ada pria yang sok baik padanya.

"Lo gak balik?" Ucap Violet dingin. Masih menatap lurus kedepan.
"Enggak, gue nunggu lo"
"Gak perlu, gue gak masalah ditinggal sendiri"
"Gue bakal anter lo pulang"
"Gak perlu, gue bawa motor"

"Nih anak gila ya? Cewek bawa motor, motor gede lagi tadi, nih anak bener bener dahh" Ucap Jodhie membatin, merasa heran sama cewek ini.

"Lo lagi luka, lagian tuh anak tadi injek pas ditulang kering kaki lo"
"Gak usah perduliin gue. Gue gak apa apa"
"Gak usah nolak gue, gue paling gak suka niat baik gue gak dihargai" Ucap Jodhie, langsung memaksa menggendong ala bradystyle.
"Apaan sih, turunin gue"
"Diem, gue paling benci sama penolakkan" Ucap Jodhie tak kalah dingin dengan Violet.

VioletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang