1.O

5.2K 748 55
                                    

.

Aku menggerakkan kakiku malas yang menggantung disisi ranjang. Walaupun menyebalkan, aku tetap menyanggupi untuk bertemu dengannya jam 9 malam. Semua tugas dan PR sudah ku kerjakan setelah pulang dari taman kota tempat janji tadi. 

Satu notifikasi masuk kedalam ponselku, Jibeom menelfonku dan dia mengatakan bahwa dia sedang berada diperjalanan menuju salah satu restoran dan bar tempat janjian kami. Ku lirik jam dinding yang terus berdetak jalan, sudah hampir jam 9 malam dan aku belum beranjak dari ranjang. 

Biarlah, aku masih kesal dengannya, akupun tidak sebegitu 'excited' bertemu dengannya malam ini.

Aku masih marah dengannya.

Dan, jam sembilan lewat sepuluh menit pun berlalu, aku baru menyiapkan diri, memoles diriku dengan sedikit bedak dan lipstick berwarna pink segar, at least, penampilanku tidak akan pucat. Dan akupun berangkat, berjalan kaki tentunya.

Aku memaksanya untuk ke resto dan bar yang didekat flatku, jadi aku bisa santai. Akupun tidak peduli jika Jibeom akan memutar arah saat pulang nanti.

Siapa suruh menjadi menyebalkan!

Jam setengah sepuluh akupun baru sampai disana, ku ketuk ikon panggilan di ponselku, dan dia menjawabnya.

"Dimana mejamu?"

'Aku memakai kaos putih dan kemeja coklat, berada di meja 1' Jawabnya singkat. Dia terkekeh dan mengatakan bahwa ia tak sadar untuk bertemu denganku.

Ku edarkan pandanganku, menatap meja disudut restoran dengan lampu yang sedikit gelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ku edarkan pandanganku, menatap meja disudut restoran dengan lampu yang sedikit gelap. Remang-remang. Dia memiliki spot yang tepat, by the way.

Dengan senyuman lebarku, aku melangkah lebar kearahnya, pria bertopi yang ku yakini sebagai Jibeom disana. Jantungku berdegub kencang ketika semakin mendekat kepadanya. Dia mengangkat lagunya, matanya tertutup oleh topi yang ia kenakan. Jari-jarinya... Membuka topi yang ia pakai.

Rahangku jatuh sampai kedasar!

"Woah, aku tidak menyangka bahwa partnerku adalah kau" Senyuman miring dia sematkan dibibirmya. Tanganku mengepal erat, ingin sekali ku layangkan satu tinjuan di rahangnya, apalagi senyuman mengejeknya!

"Oh jadi ini alasan mengapa aku selalu melihat dirimu saat akan bertemu dengan Jibeom? Jibeom itu adalah dirimu!" Satu tarikan nafas begitu sulit untukku, rasanya aku ingin membentak dirinya.

"Aku tidak memiliki waktu denganmu!" Desisku dengan tajam, ku acungkan jari tengah kepadanya. Dan berjalan ke arah pintu masuk resto tadi, ini adalah mimpi buruk untukku!

Tapi, sialan, Jisung menarik tanganku dan menyeretnya ke meja yang dia tempati tadi.

"Mau apa kau sialan?!!" Tatapan tajam mataku tidak membuatnya takut sekalipun kepadaku. Tanganku memberontak, namun cengkraman dia dikedua pergelangan tanganku begitu kuat.

"Aku tidak tahu bahwa... Zhong Chenle yang suci ini ternyata memiliki sisi nakal juga" Dia berbicara pelan diwajahku, tatapan mata yang mengintimidasi membuatku begitu risih. Nafasnya pun menghembus kearah wajahku dan dia.... Terlihat.... Tampan.

Ya! Ku akui Jisung memang tampan! Tapi perilakunya tidak!

"Minggir." 

"Oww... Aku tidak akan membiarkanmu, kenapa kita tidak makan dan minum-minum dulu? Aku tidak menunggumu selama tiga puluh menit untuk mendapat makian darimu... Sayang" 

Serius, oke. Aku mulai takut dengan tingkah laku pria dihadapanku. 

Park Jisung, yang tidak pernah sudi untuk menyentuh diriku tiba-tiba saja dia menggenggam- tidak, mencengkram pergelangan tanganku, bibirnya pun mengapit cuping milikku, ku rasakan bulu kuduk milikku berdiri semua dan aku merinding.

"Kau terlihat sangat berbeda hari ini, kemana kacamata tebalmu? Rambut hitammu? Yang ada sekarang rambut blondemu dan juga... Kau terlihat sangat cantik"

"LEPAS!!" Ku tendang tulang keringnya kemudian lari meninggalkannya di restoran, aku tidak peduli ia akan memakiku atau bahkan mengeluarkan untuk meminta pertanggung jawaban karena aku menendangnya begitu keras.

Aku tidak ingin bertemu dengannya.

Serius.

Rasanya aku ingin mengubur diriku sendiri dikubangan lumpur dan membiarkan lumpur penghisap akan memakan tubuhku.

Bagaimana bisa aku bertemu dengannya besok??

~~~Unpredictable Love~~~

Maap pendek seyeng. 

Apakah kalian kangen aku seyeng? Wkwkwk

Hpku masih rooshak, ini cuma dipinjemin sama omku, aku pun kemaren2 gatau gimana caranya mau update dari browser hp. Dan ini baru bisa. Kalau saden gabilang kalau bisa up dari hp, mungkin i bakal up sampe dapet hp baru:'v

Ga pake gif pembatas karena tidak ada gifnya, hilang. :(

Sorry for late update gaissss;D


[√] Unpredictable Love // SungLeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang