8.

1.4K 173 43
                                    


"SELAMAT MALAM, BOS!"

Serempak salam diucap. Pria-pria berotot bertampang sangar. Rambutnya ada yang dicat pirang, ada pula yang botak, yang cinta negara pakai kimono bawa pedang pula. Sasuke hanya berharap semoga itu cuma pedang aksesoris saja, bukan pedang sungguhan.

"Wah, kalian sepertinya masih semangat yaa?" Kata Minato, terlihat santai sekali.

"Ya Bos!"

"Kami siap berperang!"

"Siap ke medan tempur!"

"Nyawa kami untuk Bos!"

Sasuke masih berdiri. Stay cool dong. Pasang wajah sok biasa dan tenang walau sebenarnya dia sadar sejak Sasuke datang tatapan-tatapan lapar sudah ditunjukkan padanya.

Semoga saja mereka tidak mengajaknya berantem.

Semoga.

Fake
Chapter 8

.
.
.
.

WARNING!!! Fanfiction tidak sesuai judul, nyeleneh, sangat OOC dan banyak typo karena authornya malas ngedit ulang/ditamparpembaca

Siapkan kantung muntah buat berjaga-jaga dari kegaringan dan keabsurd an fanfiction ini.

.
.
.
.

Selamat membaca gaess😏😏

.
.
.

Sasuke sama sekali nggak tahu ada dendam apa authornya ini sampai-sampai dari chapter satu karakternya yang ganteng pake keren ini dibikin apes. Kayak sekarang ini. Sasuke merasa tegang luar binasa, grogi luar biasa ketika para preman-preman bertampang seram sedang duduk, berkumpul bersamanya. Tapi demi menjaga image serta agar karakternya tidak lagi OOC (Sasuke takut kena protes reader's) , Sasuke tetap berlaku biasa saja, pasang wajah ganteng minim ekspresi, kalem wae walaupun jantungnya dagdigdug lagi senam ria.

Sasuke duduk di tengah, para preman-coret-yakuza-coret-mafia tengah mengerumuninya, membentuk lingkaran dan duduk beralaskan lantai dingin. Tampang mereka seram, ada yang mengerut seperti tengah mengalami sembelit. Pistol di kanan, pedang di kiri. Sementara di depan mereka masing masing terhampar buku tulis.

Ya ... kalian nggak salah baca. Beneran buku tulis. Mereka semua lagi belajar bersama bukan lagi dalam sesi tawuran bersama.

Untungnya.

Terima kasih reader yang sudah mendoakan Sasuke kemarin. Karena doa darimu akhirnya Sasuke bisa juga terlepas dari adegan todong menodong pistol atau adegan baku hantam. Bagi yang belum komen, Sasuke harap reader sedikit meninggalkan jejak sedikit supaya authornya tidak stress. Kalau authornya tidak stress Sasuke tidak jadi di nistakan, Sasuke senang, Author senang.

Oke, kembali ke cerita. Lupakan soal author, mari fokus pada kehidupan Sasuke sedang berada di ujung tanduk, nyawanya maksudnya.  Meski dia sudah bisa lega karena bukan diajak tawuran melainkan sesi belajar kelompok, tapi ada rasa paranoid juga. Siapa yang nggak paranoid ngeliat siswa-siswannya sangar begitu? Sasuke cuma bisa ngelus batin.

Jadi iya, ini emang sesi belajar kelompok. Sasuke jadi gurunya ceritanya. Para anak buah Minato ini ingin mengambil ujian masuk universitas. Keren nggak? Iya dong, secara ini anak buahnya Minato, ketua Mafia yang paling ditakuti di Amerika. Yang menguasai bisnis pasar gelap di Amerika, yang punya banyak klub malam. Bukan cuma bagian gelapnya aja, di bagian terangnya anggota Minato sudah merambah hingga ke yayasan pendidikan, rumah sakit hingga bisnis hiburan. Dunia politik pun sudah digenggamnya.

FAKE[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang