Cinta Tak Bersyarat part 3

135 4 0
                                        

Latihan menembak Geet sudah selesai. Marcel melemparkan sebotol isotonik dingin, dgn cekatan Geet menangkap lemparan Marcel.
"Selalu cekatan seperti biasanya, Geet!"
"Memang... Krn aku terlahir bukan sbg anak yg lemah, Cel!" Geet tersenyum sambil naik ke bemper Jeep Marcel dan duduk di sebelah Marcel.
"Bagaimana keadaan ibumu??" tanya Marcel serius.
Geet menghembuskan nafas berat, Marcel yg tahu perasaan Geet langsung merengkuh pundak Geet dgn rasa simpati.
"Aku tidak ingin merenggut kebahagiaannya, Cel. Bahagia ibu bukan saat bersama ayah atau aku, tp bersama pria yg dicintainya!"
"Ya, tetaplah semangat oke, walaupun tanpa Ibu kau masih bisa berdiri sendiri, bukan!"
"Tentu, tentu. Aku mau pulang, Cel, ayah pasti sudah menungguku!" Geet turun dr bemper mobil Marcel. Marcel memeluknya sebentar lalu melepaskan Geet.
Geet lalu masuk ke sedan R8 nya, saat akan berangkat, Marcel mengetuk jendelanya.
"Ya, Cel??"
"Jangan terlalu mengebut di jalan!" ucap Marcel sambil tersenyum.
"Oke!!" jawab Geet sambil mengacungkan jempol.
Mobil Geet melesat di jalan, meninggalkan arena latihan rahasia CIA.

Tak butuh waktu lama, Geet pun sampai di rumah, ayahnya sedang menginap disana utk menghabiskan masa cutinya.
Pintu gerbang dibuka oleh pengawal, Geet terkejut saat melihat sedan asing yg tterparkir di halaman rumahnya. Setahunya ayahnya datang dgn mobil limousin kemarin, berarti skrg sedang ada tamu di rumahnya.
"Dimasa cuti pun ayah masih kedatangan tamu, apalagi kalau sedang sibuk bekerja!" gumam Geet sendiri.
Geet selesai memarkirkan mobilnya ia lalu masuk melalui pintu depan.

"Aku yakin putriku pasti setuju dgn rencanaku, Tuan Vivek. Lagipula usianya sudah cukup utk itu!" Tuan Endriqo berbincang akrab dgn tamunya. Ia lalu mengalihkan pandang ke arah pintu, menyadari Geet yg baru datang.
"Sayang, kau sudah datang, nak! Duduklah, perkenalkan ini Tuan Vivek Khurana dan istrinya, Nyonya Ishita Khurana. Dia rekan kerja ayah!" jelas Tuan Endriqo.
"Salam Tuan, Nyonya, saya Geet Naina Handa, putri Tuan Endriqo Handa!"
"Salam, nak! Wow... Kau cantik sekali sayang!" puji Nyonya Ishita ramah.
"Terimakasih, Nyonya!!" jawab Geet malu2.
"Geet sayang, Tuan dan Nyonya Khurana ini datang krn ingin membicarakan soal perjodohanmu."
"Perjodohan??" tanya Geet tak mengerti.
"Ya sayang, maksud kedatangan kami krn ingin menjodohkanmu dgn adik kami, jangan khawatir, dia pria yg baik sayang, dia juga cukup mapan." sahut Nyonya Ishita.
"Benar Geet, ayah pun tak mau terburu2, kau boleh berkenalan dgn nya terlebih dulu, bukan begitu Tuan dan Nyonya Khurana??"
"Ya, Geet kami mengerti kalau hal semacam ini sudah kuno utk anak2 di era modern spt ini. Krn itu kami tak mau terburu2,kau bisa berkenalan lbh dulu dgn adik kami, bagaimana??" usul Tuan Vivek.
"Baiklah, Tuan!! Kurasa itu usul yg bagus." timpal Geet sambil tersenyum ramah.

Geet merasakan sedikit dilema, bagaimana nanti jika dia berkenalan dan memulai pendekatan dgn adik Tuan Vivek, bagaimana kalau pria itu tak menyukainya, apalagi mengetahui profesinya di Agen Rahasia CIA.
Geet tahu profesinya di CIA adlh hal yg harus sangat dirahasiakan, tapi di satu sisi ia juga ingin hubungannya transparan tanpa ada rahasia, apalagi di hubungan sekuat pernikahan.
Geet hanya bisa menanggapi obrolan Tuan dan Nyonya Khurana bersama ayahnya itu dgn senyuman tipis. Hatinya sedang bergemuruh dilanda dilema.

Bersambung...
Next Part 4...

desipuspita97
susisusanti193

See you guys... :) :) :)

Cinta Tak BersyaratTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang