❤(8)❤

11 5 0
                                    

"Berarti sekarang kak Reka sedang mengagumi seseorang ya? "tanyaku dengan polosnya. Sontak bola mata Kak Reka membulat, seolah tak mempercayai pertanyaan ku barusan.
"Jangan bahas yang sensitif dek. Hhh. Aku malas jawab"balasnya lalu tertawa. Kamipun ikut tertawa. Aku baru tahu ada aktivis dipikiran Kak Reka, jarang sekali ada yang seperti dia.

Ah, apa mungkin lelaki pemilik senyum manis itu juga aktivis dan juga berpikiran yang sama seperti, kak Reka? Batinku segera kututup.

"Jujur saja aku malas memendam rasa diam diam  . Takut saja kalau rasa itu malah membunuh ku sendiri. Aku juga baca novel tentang, Daun yang jatuh tak pernah membenci angin :orang yang memendam perasaan sering kali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan bangak hal agar hatinya senang menimbun mimpi. Sehingga suatu ketika dai tidak lagi mana simpul yang nyata dan simpul yang dusta. Nah, kiranya seperti itu. Semoga adik adikku tidak mengalami hal seperti itu ya. Sakit banget soalnya dek"jawabnya setelah membaca kutipan novel yang sedang dalam genggaman ku. Sedikit terkejut memang, ternyata Kak Reka sudah membaca tuntas novel ini, bahkan hafal kutipan quotesnya.

"Aku pernah mengalami dek, "lirihnya pandanganya kembali membelah jauh. "Tempat ditahun kedua. Aku mengenalnya lewat facebook, tak kusangka dia anak SMA Galaksi. Kita saling kenal dan lumayan dekat. Dia bukan orang sini, tapi selaku warga kota yang baik, aku banyak mengajaknya berwisata dikota ini. Dia sangat perhatian denganku, hingga menumbuhkan rasa tersendiri dihati ini"



#TBC😇

Sweet Guy✔(Sudah Direvisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang