Suara derap langkah mulai terdengar mendekat, sangat nyaring karena keadaan koridor sepi. Langkah itu terhenti di depan sebuah pintu. Dengan cepat, pemilik langkah membuka pintu dan derap langkah kembali terdengar."Yoshi, kamu sudah datang? Duduk sini dulu, Nak."
Yoshinori, lelaki itu menuruti apa yang diperintahkan. Sejenak ia melirik ke arah sampingnya, mendapati presensi seorang gadis yang berpenampilan cukup berantakan.
"Apa lagi ini, Karina?" bisik Yoshi.
Gadis itu, Karina, hanya memamerkan senyum bodohnya yang benar-benar membuat Yoshi tak tahan untuk mencubit pipi Karina.
Tak lama, seorang guru menghampiri kursi mereka.
"Ekhem, begini Yoshi. Saya mau meminta tolong ke kamu, sebelumnya saya tahu Karina ini teman kamu. Saya minta tolong kamu beri Karina peringatan agar tidak berkelahi di sekolah, bisakah? Saya sudah bingung harus bagaimana lagi, saya capek berpuluh-puluh kali mengatakan hal itu tapi dia tidak berubah."
"Jangan marah-marah dong Bu Jennie, nanti cepet tua loh. Kalau Ibu cepet tua, saya gak ada saingan lagi buat ngrebutin Pak Taehyung." ucap Karina santai.
Yoshi melirik Karina, gadis itu masih saja bisa tersenyum. Lihatlah sekarang wajah bodoh yang menampilkan senyum tanpa dosa itu.
Jennie sudah kehabisan akal untuk menghukum Karina, dia benar-benar menyerah menghadapi makhluk seperti Karina ini.
"Kalau perkataan Bu Jennie saja tidak digubris, apalagi saya Bu. Karina tidak akan menuruti perkataan saya, Bu." ucap Yoshi melirik Karina sinis.
Karina memyunggingkan senyumnya ke arah Yoshi.
"Saya sudah kehabisan ide untuk memghukum dan menegur Karina, dia terus saja melanggar aturan sekolah. Jadi, saya minta bantuan kamu sebagai ketua OSIS untuk mendisiplinkan Karina."
Yoshi menghela napas berat. Benar, Kanemoto Yoshinori adalah seorang ketua OSIS. Dengan visual, bakat, dan kepribadiannya itu menjadikan Yoshi sangat terkenal di sekolah.
"Kalau begitu, kenapa Ibu tidak skors saja dia?" usul Yoshi.
Karina membelak tak percaya, dia tidak salah dengarkan? Yoshi menyarankan skorsing? Karina jadi meragukan pertemanannya dengan Yoshi yang sudah terjalin dari dulu.
Bu Jennie tersenyum lebar,
"Ide kamu bagus Yoshi. Baiklah Karina, karena kamu sudah melanggar aturan seko—"
"SAYA JANJI TIDAK AKAN BERKELAHI LAGI!"
Bu jennie, sang guru BK itu terlonjak kaget sambil memegangi dadanya.
"Yoshi akan mengawasi saya selama di sekolah, Bu. Jadi tolong jangan skors saya." mohon Karina.
Bu Jennie menatap tajam Karina.
"Benarkah kamu tidak akan berkelahi lagi?"
"Iya, saya tidak akan berkelahi lagi—" ucap Karina
"di sekolah." gumam Karina yang masih bisa didengar Yoshi.
Bu Jennie menimang sebentar perkataan Karina lalu ia mengangguk percaya.
"Baiklah Karina, kamu sudah berjanji. Kalau begitu, Yoshi, kamu antarkan Karina ke Siyeon untuk meminta maaf."
"Baik Bu, saya permisi." ucap Yoshi kemudian bangkit dari duduknya. Mau tak mau, Karina juga bangkit dari duduk manisnya. Mereka melangkah keluar meninggalkan ruang konseling.
Yoshi menghentikan langkahnya, berbalik menatap tajam Karina.
"Kenapa berantem? Ngerasa jadi jagoan di sekolah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
EUPHORIA | Yoshinori X Karina
Fanfic[ON GOING] Sesungguhnya Karina adalah sebuah euforia bagi Yoshi. Start on June 2021 End? ©tabulee