Jangan menyalahkan hadirnya cinta. Jangan, jangan pernah. Pepatah mengatakan cinta tak pernah salah, dan itu benar adanya. Yang salah adalah saat kita mencintai orang yang seharusnya tidak kita cintai.
Entah perasaan ingin memiliki itu muncul sejak kapan di hati Yoshi, yang jelas karena seringnya waktu dihabiskan bersama Karina membuat Yoshi jatuh hati pada perempuan urakan seperti itu. Rasanya Yoshi hampir gila saat ia harus menahan semua perasaannya. Menahan rasa cemburu saat melihat Karina bersama lelaki lain. Ingin melarang, tapi apa haknya? Yoshi hanyalah sahabat bagi Karina.
Biarlah seperti ini saja daripada Karina tau perasaannya dan memutuskan menjauh. Sungguh, Yoshi akan gila jika memikirkan itu.
Lagi dan lagi Yoshi akan menjadi rumah bersandar untuk Karina. Sekesal apapun Karina pada Yoshi, akhirnya Yoshi lah tempat Karina bersandar. Gadis itu terlalu rapuh untuk dilepas sendiri.
Menjadi suatu kebahagiaan tersembunyi saat Yoshi bisa memandang wajah Karina sepuasnya. Mengamati dan memuji setiap pahatan ciptaan Tuhan yang amat menakjubkan seperti pahatan.
"kenapa bengong? Gak doyan ya?" tanya Karina sambil memakan es krim matcha kesukaannya.
Saat ini mereka berada di kedai es krim langganan Yoshi dan Karina. Sudah tak bisa dihitung jari berapa kali Karina mengunjungi kedai ini bersama Yoshi.
Yoshi terkekeh melihat ekspresi lucu wajah Karina yang sedang memakan es krim.
"Gue kenyang, Rin. Buat lo aja semua." ucap Yoshi menyodorkan es krimnya ke arah Karina. Mata Karina langsung berbinar saat Yoshi mengatakan kalimat itu.
"Yakin nih? Ikhlas gak? Ntar gue sakit perut kalau lo gak ikhlas." ucap Karina sok jual mahal.
"Yeuu, kalau gak ikhlas dari awal gue gak akan traktir lo. Udah makan aja daripada mubazirkan?"
Karina mengangguk antusias lalu melanjutkan aktivitas makannya.
"Lo tau? Es krim matcha itu yang terbaik menurut gue."
"Pilih es krim matcha atau gue, Rin?" tanya Yoshi yang berhasil mendapat hadiah pukulan di lengannya.
"Aduhh, kalem dong. Jadi cewek bar-bar banget."
"Lagian lo gitu sih! Jangan bandingin Kanemoto Yoshinori sama ice cream matcha dong! Jelas beda."
"Bukannya sama ya?"
"Sama apanya?"
"Sama-sama manis." ucap Yoshi sambil wink ke arah Karina.
"NARSIS BANGET!"
Tawa Yoshi meledak saat melihat Katina kesal. Rasanya sangat menyenagkan saat ia berhasil menggoda Karina.
"Udah sore, habis ini gue anter pulang ya?"
"Gaya lo minta izin nganterin pulang, rumah kita itu sebelahan bego!" ucap Karina emosi.
Yoshi kembali terkekeh.
"Udah ah, males gue. Tiba-tiba gak mood ngabisin es krimnya."
Yoshi mengerutkan alisnya, bingung.
"Kenapa? Marah sama gue?"
Karina menggeleng lemah. Yoshi tahu, Karina sedang menyembunyikan sesuatu.
"Cerita sama gue, Rin."
Karina menatap Yoshi sendu,
"Semalem bokap pulang."
Mendengar penuturan Karina, Yoshi mulai menegakkan badanya, berusaha mendengarkan dengan cermat.
KAMU SEDANG MEMBACA
EUPHORIA | Yoshinori X Karina
أدب الهواة[ON GOING] Sesungguhnya Karina adalah sebuah euforia bagi Yoshi. Start on June 2021 End? ©tabulee