02

1 1 0
                                    

Tess...

Hujan turun dengan tiba-tiba membuat orang berlari untuk mencari tempat untuk berteduh. Tapi tidak dengan Ayla, ia sangat menyukai hujan. Karena menurutnya, hujan adalah tempat seseorang untuk menutupi dan melampiaskan perasaan yang sedang dialami. Karena hujan, bisa menutupi air mata yang kita jatuhkan dengan air yang hujan turunkan serta suara petir yang bisa membuat kita teriak ketika kita kesal tanpa ada seorang pun yang mendengar nya.

Ayla terus menelusuri jalanan tanpa harus takut pakaian nya basah karena hujan. Sebenarnya setelah pulang sekolah tadi, Ayla sudah lama menunggu Taksi yang ia pesan. Tapi sayangnya, supir taksi yang ia pesan mengatakan bahwa ia terjebak macet. Jika Ayla menunggu angkutan umum, apakah akan lewat dikala hujan yang deras ini? Ya, alhasil ia terpaksa jalan dari sekolah menuju rumah nya yang tidak jauh itu.

"In my dreams, your with me.. Will be everything i want us to be.. In from there, who knows.. Maybe this will be the night that we kiss.. For the first time, oe is that just me in my. Imagination..." gadis itu  menyanyikan lagu dengan tangan yang dimasukkan kedalam kantung jaketnya

Lirik demi lirik pun ia nyanyikan dengan fasih. Mungkin baginya, lagu Shawn Mendes yang berjudul Imagination tersebut mewakili perasaan hati nya.

Tak terasa setelah 20 menit dia jalan, Ayla sudah sampai di depan rumahnya.

Ting nong...
Ting nong...

"Iya sebentar" sahut seseorang dari dalam rumah

Ceklek.. pintu rumah pun terbuka dan menampilkan sosok wanita paruh baya yang terkejut melihat kondisi Ayla

"Ya ampun non! Kenapa bisa sampai basah seperti ini?" Bi Inah menampilkan wajah terkejut

"Hehe iya bi, tadi aku kehujanan" cengir Ayla pada asisten rumah tangga nya itu

"Duh si non Lala teh aya aya wae. Masuk atuh non ganti baju biar bibi bikinin teh hangat"

"Mama belum pulang bi?" tanya nya yang melihat kondisi rumah nya sangat sepi

"Nyonya sama tuan kebetulan ada pekerjaan selama tiga hari di Jogja katanya non"

"Kak Dimas sama Devan?"

"Den Dimas paling latihan basket non, kalo den Devan bibi gak tau"

"Ohh, ya udah bi. Aku ganti baju dulu" Ayla mendapat anggukan dari Bi Inah yang mulai menuju dapur untuk membuat teh hangat.

Lost MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang