JUN;E

Satu

Aku keluar dari rumah dengan senyum yang mengembang, lalu berlari kecil menuju mobil hitam yang sudah berada di luar rumah sambil tertawa kecil.

Aku mengetuk kaca mobil hitam itu pelan, mengode agar sang supir membuka kaca mobil itu.

Selang beberapa detik kemudian kaca mobil itu terbuka, menampilkan senyum indah milik seorang laki-laki yang bernama Koo Junhoe atau June. Ya, kekasihku.

Senyum ceria itu, sangat indah bersamaan dengan eyesmilenya. Senyum yang sering aku lihat selama kurang lebih 10 bulan ini.

"Pagi, my princess!" Sapa june dengan lambaian tangannya ia membuka kaca mobilnya.

"Mau kemana sih?" Tanyaku, lalu aku bergegas membuka pintu mobil lalu masuk kedalam.

Sejak tadi malam, june terus saja meneleponku dan mengingatkan untuk berdandan cantik karena ia akan mengajak aku ke suatu tempat.

"Jangan banyak tanya dulu"

June menarik seatbelt miliknya, lalu menoleh padaku

"Kebiasaan apa kode nih" June tertawa kecil lalu menarik seatbelt milikku dan memasangnya dengan perhatian.

Aku hanya tersenyum manis, padahal jantungku sedang loncat loncat sambil salto didalam sana setelah mendapat perlakuan seperti ini, walaupun sudah sering june melakukan hal ini, tetapi rasanya tetap saja berbeda.

June segera melajukan mobilnya, entahlah mau menuju kemana, yang penting aku ikut bersamanya saja.

...

"Sayang, bangun" June menggoyangkan badanku pelan. Aku ketiduran selama perjalanan, karena memang jauh dan memakan waktu 2,5 jam.

"Sea sayangku, ayo bangun ini udah sampai" Kini dia menepuk pipiku juga.

Aku mencoba membuka mataku, lalu mengusapnya dan mencoba mengumpulkan nyawaku.

Ketika mulai membuka mata,  pemandangan pertama yang aku lihat adalah, hamparan pasir putih yang berkilauan dan air laut yang terlihat biru. Dengan tambahan sinar matahari yang tidak begitu menyengat.

"K-kita dimana jun?" tanyaku pada june, aku sedikit ragu apakah aku masih pada alam mimpi atau tidak.

"Pantai Eurwangni, Incheon" jawab june sambil tersenyum lembut kepadaku.

Aku terkejut, melongo. Ya tuhan, ditengah kesibukannya sebagai seorang mahasiswa yang sedang sibuk-sibuknya, dia menyempatkan membawa aku ke tempat cantik seperti ini.

Dua hari yang lalu, aku memang mengatakan kepada june bahwa aku merindukan pasir pantai, sebenarnya hanya iseng saja, karena aku memang sangat ingin ke pantai. Dan hari ini? Dia langsung membawaku ke pantai kesukaanku ini.

June segera turun dari mobil, lalu beralih membukakan pintu mobil untukku.

"Ayo turun cantik!" Aku mengerjapkan mataku bingung.

Antara aku harus senang karena dia sangat mengerti aku, atau harus sedih dan terharu menjadi seseorang yang mungkin sangat beruntung di dunia.

Setelah aku turun dari mobil, aku segera memeluk june sangat erat, melampiaskan semua kebahagiaan yang mengalir dalam tubuhku. Lalu ia membalas pelukanku dengan senyuman, dengan tulus dari lubuk hati yang paling dalam.

"Seneng gak aku bawa kesini?" tanya june padaku disela pelukan erat itu.

"Aku bukan seneng lagi, tapi aku bahagia karena kesini bareng kamu" jawabku sedikit bergumam karena tinggiku hanya sebahu june, ketika aku memeluknya, dadanya tepat berada di depan wajahku.

"Udah dong cantik, malu dilihat banyak orang tau" june mengusak rambutku gemas, lalu aku melepaskan pelukannya perlahan.

"Yuk!" ajak june dengan semangat 45.

Aku tersenyum, lalu berjalan bersamanya menuju pantai dengan menggenggam tangannya erat.

Disinilah titik kebahagiaanku, bersama laki-laki yang banyak diidamkan oleh para wanita, bersama laki-laki yang sering menggila bersama teman seperjuangannya, bersama laki-laki yang selalu memperlakukan aku dengan lembut dan menjadi wanita yang sangat beruntung di dunia ini.

Aku mencintainya, Koo Junhoe.

...

Yash finisshh!
Ya allah aku gila sendiri ngetik ini😭😂.
Aku ini bucin garis kerasnya june wankawan, jadi biar kegiatan halu aku ga sia-sia aku tuangkan aja disini hehe.
Hope you like it ya, bucin bucin koo junhoe! Kamu bisa kok mengganti nama sea jadi nama kamu heheh.

Happyreading! Thankyou.

Vote!

👇