Sebelas

38 14 2
                                    

Aku membagunkan teman teman yang lainnya untuk mencari keberadaan june, dimana ia? Ini rumahnya kenapa ia pergi?

"Aku cari ke kamar dulu ya" aku segera bergegas berlari ke lantai dua, mencari ke setiap kamar yang ada di rumah ini.

Tapi hasilnya nihil, june tetap tidak ada dirumah. Kemana ia pergi? Seharusnya jika ingin membeli sesuatu pamit dahulu.

"SEA!" panggil kak yuna keras dari lantai bawah.

Aiu segera bergegas lari ke bawah, siapa tahu itu kabar dari june.

"Ada apa?" Tanyaku setelah sampa di depan mereka.

Disana ternyata sudah ada june yang sedang terduduk di sofa sambil meringkuk, memijat pelipisnya dan terisak.

Aku langsung memeluknya erat, mencoba bertanya ada apa dengannya.

"Ada apa? Kenapa kamu menangis?" Tanyaku.

Tapi june langsung menepis tanganku yang hendak menyentuh wajahnya dengan kasar.

Aku menjauhkan badanku, terkejut dengan kelakuan june.

"J-june, ada apa denganmu?" Tanyaku sekali lagi.

"TIDAK USAH PEDULI PADAKU" bentaknya kasar.

Kak Jinhwan yang awalnya diam langsung bergerak cepat menahan badan june yang emosi.

"A-ada apa?" Ucapku lirih, air mataku sudah membendung di ujung mata, hanya dengan teriakan itu hatiku hancur berkeping-keping, ada apa dengan june?

"JANGAN PURA-PURA BAIK! TERNYATA SELAMA INI KAMU YANG MEMBUAT HIDUPKU BERANTAKAN!" bentak june lagi di depan wajahku.

"KOO JUNHOE, AKU TIDAK PERNAH MENYURUHMU UNTUK BERBUAT KASAR PADA SEORANG WANITA!" Tegur kak yunhyeong tak kalah kasar.

Hatiku benar-benar hancur, kenapa hari yang seharusnya bahagia jadi seperti ini?

Tangisku pecah, Eunra dan Rena langsung sigap memelukku erat.

"DIA TELAH MEMBUNUH MAMA, DIA MENYAKITI MAMA!"

.
.

Apa? A-aku? Aku membunuh mama?

Kami semua bungkam sesaat, Eunra yang  percaya pernyataan june tersebut langsung melepaskan pelukannya padaku.

"A-aku tidak pernah melakukan hal itu, kenapa kamu menuduhku?" Lirihku dengan sesak di dada.

"Semua ini salahmu! Sehari sebelum mama meninggal ia memakan kue buatanmu, dan kamu sudah mencampur racun di dalamnya!"

Tangisku semakin menjadi, bagaimana bisa june menuduhku seperti itu?

Memang benar aku membuatkan kue untuk mama june sehari sebelum ia meninggal, tapi aku berani bersumpah aku tidak mencampurkan bahan berbahaya apapun!

"Dan dalang dibalik kecelakaan yang aku alami juga kamu!"

"HENTIKAN! ATAS DASAR APA KAMU MENUDUHKU SEPERTI ITU? BAHKAN MEMBENTAK MAMA SEDIKIT SAJA AKU TAKUT APALAGI MEMBUNUHNYA!" tegasku keras.

"Aku memiliki bukti yang kuat." June menarik tanganku kasar lalu mengajak aku ke arah pos satpam depan rumahnya.

Kak yunhyeong dan kak jinhwan mengikuti aku dan june dari belakang.

"Lihat ini baik-baik. Kamu mengambil sesuatu dari dalam kotak p3k untuk dicampurkan ke dalam adonan kue." Ucap june sambil memutar rekaman cctv 2 tahun silam.

Saat itu aku belum menjadi kekasih june, tapi aku sudah dekat dengannya dan dipercaya oleh keluarganya.

Di rekaman itu memang terlihat aku sedang mengambil alkohol dari kotak p3k. Tapi aku mengambilnya untuk mengobati tanganku yang tergores pisau.

"Tidak. Rekaman ini sudah dipotong. Aku mengambil alkohol itu untuk mengobati tanganku, percayalah!"

June tersenyum miring,

"Ini rekaman asli, tanpa edit apapun"

Tangisku kembali pecah, semakin tersedu. Untuk apa aku membunuh mama june? Itu sangat tidak menguntungkan bagiku.

"Dan lihat rekaman ini" ujar june.

Di rekaman itu tampak aku sedang berbicara dengan rose, mantan kekasihnya. Serius sekali.

Seingatku memang aku berbicara dengan rose, karena ia dulu yang memanggilku dan meminta bantuan untuk mengambil gula di dapur.

Dan rose mengambil baki yang berisi kue untuk diberikan kepada mama, awalnya aku menolak, tapi rose memohon dan aku memberikannya.

"Kamu memaksa rose mengantar kue itu agar rose yang terkena imbasnya kan?" Tanya june padaku.

Aku menggeleng berkali-kali. Jelas-jelas tidak! Rose meminta bantuan padaku untuk mengambil gula di dapur, dia yang memaksa aku!

"Tidak! Dia meminta bantuan padaku untuk mengambil gula di dapur. Bahkan dia memaksa ketika aku menolak!"

"Ini kenyataannya! Dan rose sendiri yang bilang kepadaku."

Rose tiba-tiba muncul di depan kami, dengan wajah sendu.

"Rose katakan pada june yang sebenarnya, aku tidak melakukan semua itu" pintaku sambil tersedu.

"Aku sudah mengatakan semuanya, dan memang benar kamu memaksa aku untuk mengantar kue itu agar aku dituduh membunuh mama june kan" ujarnya polos.

Ya tuhan. Apa ini.

Kenapa rose berkata seperti itu?

"Omong kosong! Kamu berbohong rose!" Kak jinhwan menahan tubuhku yang hampir saja menarik rambut rose emosi.

"Semuanya sudah jelas. Kamu ingin mendapatkan june dengan cara menuduhku sebagai pembunuh agar june meninggalkan aku" ujarnya lagi.

"Mulai sekarang tidak ada hubungan lagi diantara kita" ucap june final.

Deg.

Hatiku kembali hancur. Tubuhku langsung terduduk lemas di kursi pos satpam itu.

Tatapanku kosong, pikiranku berkecamuk.

Sedetik kemudian tangisku pecah dan semakin menjadi-jadi.

"BAIKLAH! LEBIH BAIK AKU MUNDUR DAN MENGALAH KARENA AKU MENCINTAIMU KOO JUNHOE!"

...

Happy reading hehe!

Love 💜

JUN;ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang