Ah, entahlah. Lelaki itu tak bisa kugambarkan lewat kata-kata. Tak bisa pula kugambarkan lewat suara. Lelaki itu hanya bisa kuterjemahkan dalam kamus cinta.Ya, dia adalah lelaki yang kusebut cinta. Lelaki yang kusebut dalam doa. Dan kerap kali namanya aku teriakkan hingga bergema di angkasa.
Pram. Begitu sapanya. Entah bagaimana ayah dan ibunya membuatnya, yang jelas dia begitu tampan dan hobi tebar pesona.
Aku benar-benar mencintai dirinya. Kalau kau tak percaya, kau boleh membedah hatiku. Tapi, jangan. Kalau hatiku kau bedah, lantas akan kutaruh dimana kasih sayang dari Pram?Bagi kalian, mungkin Pram adalah manusia biasa. Namun bagiku, dia istimewa. Pram telah membawaku pada harapan yang nyata. Pram telah berhasil membuktikan bahwa cinta sejati benar adanya. Tidak hanya ada di kisah Romeo dan Juliet, ataupun kisah Siti Nurbaya.
Pram adalah matahariku.
Pram adalah hadiahku.
Pram adalah cintaku.
Pram adalah diriku.
Pram milikku.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
P R A G M A
Ficção Adolescente[FIKSI REMAJA] Aku tidak suka warna merah muda. Aku juga tidak suka makan durian. Kalaupun ada pancake durian terlezat di dunia, aku jamin tak akan memesannya. Aku hanya menyukai Pram ; pria yang pandai bermain sihir. Pram bisa merubah marahku m...