Di sudut lemariku masih tersimpan gulungan film negatif dari abadinya momen kita berdua.
Segulungan cerita tanpa kata.
Segulungan cerita tanpa suara.
Dari warna sederhana itu aku tertarik kembali, tenggelam dalam memori visual yang dibutuhkan cahaya guna menerawang.
Sendirian aku mengulas balik semua, mengurutkan semua bingkai peristiwa jiwa. Mengingat kembali kalimat apa yang kita lontarkan kala itu.
Andai kamu di sini.
Mungkin kamu juga akan tersenyum melihat gulungan coklat ini. Mendengus geli karena isinya kebodohan wajah kita berdua. Mengumpat malu karena jeleknya kita di masa lalu.
Harus kah gulungan ini aku poskan ke rumahmu?
Mungkin saja kamu ingin lihat ini.
Atau tidak?
Kalau begitu, biar aku simpan. Aku masukan ke dalam sudut lemari terdalam. Agar tak lagi terlihat, ku halangi segala benda. Agar tak ada niat mengingatnya pula.
Sama seperti yang kamu lakukan sejak dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebentar
PoetryYang sebentar untuk dipahami itu kalimatku Yang lama untuk dipahami itu perasaanmu @perfectsatan - 2019©