Seperti langit yang tampak setelah hujan , hatiku pun cerah mengingat senyum mu membuat ku ikut tersenyum juga . Satu cinta terlahir diantara ratusan juta cahaya kita akan pergi melalui Musim yang berlalu untuk melihat setiap hari esok memilih dari setiap mimpi kita .
"Iya ajil janji besok ajil kelumah nuy yah" dengan logat cadel nya berkata serius .
"Bener ya ajil udah janji Nula pegang janji ajil kalo ajil boong Nula(Nura) gak mau jadi pacal nya Nazlil(Nazriel) lagi"
kala bicara anak perempuan itu juga belum bisa mengucapkan hurup R , tersenyum menang saat anak laki laki yang disampingnya mencium pipi nya.
"Nula bawel kalo ajil udah gede ajil nikahin nuy ,ajil bakal beli petasan yang banyak buat kita hahaha " tawanya terdengar renyah .
Tak terasa waktu senja sudah tiba ,taman yang semula ramai kini mulai sepi "Ajil besok kita main lagi , petasan nya di nuy ya biar ajil gak boongin nuy " anak perempuan itu pun berdiri dari posisi duduk nya dan melangkah pergi dengan melambaikan tangan "ajil tunggu nanti di walung bunda nya Alya abis telawih (terawih) " ucap Nazriel membalas lambaian tangan Nura , Nazriel pun pulang ke rumahnya .
Bulan Ramadhan adalah bulan dimana Nura nantikan hadir nya , karena saat itu lah ia sangat bahagia bisa merasakan betapa hangatnya kebersamaan. Seperti malam itu ia , Nazriel juga Alya bermain kembang api di depan toko milik bunda nya Alya keceriaan menyelimuti, kebahagiaan tampak jelas dan terlukis di wajah mereka . Waktu tidaklah terasa dari pulang terawih hingga jam menunjukkan pukul 20.30 WIB , mereka pun berpisah kembali ke rumahnya masing-masing dengan lambaian tangan yang disertai kiss bye .
Semalam aku bermimpi
Keramaian menyelimuti ku
Kita berjalan bersama
Terpisah tak tentu arah
Kau pergi
Aku kehilangan mu.Dingin nya udara pagi, gemercik air di sebelah barat desa berpadu dengan suara kicauan merdu burung burung terdengar ditambah pohon bambu yang bergesekan satu sama lain menciptakan suasana yang sejuk khas pedesaan .
Nura Assyira pagi ini ia siap dengan seragam sekolah SD nya ia menghampiri Caca ,dela dan Fifi yang setia menanti nya , seperti biasa mereka berangkat lewat jalan setapak yang berada di sebelah timur desa meski lewat sawah dan ladang tapi itu lebih baik dari pada lewat jalan raya 'pikir mereka .
Ketiga sahabat Nura yang hapal seperti apa karakter anak itu merasa heran dengan sikap nya kali ini karena sejak tadi wajah nya kusut bak baju yang tak pernah di setrika , ketika ditanya Nura hanya menjawab aku ngak papa kok sungguh jawaban yang bisa dikategori kan berbohong ya mungkin aja Nura gak mau cerita Nura sangatlah beruntung memiliki kawan seperti mereka yang mengerti nya .
"Firasat terus menghantui pikiran ku." Ucap nya dalam hati mungkin hanya Tuhan dan dirinya yang tahu apa maksud dari firasat itu .
Mentari terus tergelincir ke upuk barat menandakan perputaran waktu terus berjalan , kini jam menunjukkan pukul 16.30 WIB hati Nura entah kenapa semakin gelisah tanpa penyebab yang pasti "aku takut hal itu benar-benar terjadi" guman nya .
Saat Nura sedang berbaring di ranjang tiba tiba ibu nya datang bak orang bingung ternyata ibu mencari Farhana Luthfi ya itu adik satu-satunya Nura ya semoga saja satu karena Nura tidak ingin punya adik lagi.
Luthfi kemana mengapa ibu sangat khawatir .
Pikir Nura melayang menerawang jauh ke khayalan nya ia segera bangkit dan keluar kamar nya melihat jalan sangat ramai dan terdapat beberapa ibu ibu Genk gosip , Nura menghampiri sekumpulan ibu ibu tersebut dan bertanya apa yang terjadi? ,salah satu dari mereka menjawab "ada anak yang tenggelam di leuwicitaal " mendengar perkataan itu Nura segera memastikan bahwa Luthfi baik baik saja dan adik nya tak satu pun ada luka di tubuh nya , untung saja adik nya tidak main di citaal.
Mengapa jantung ku berdebar?, Pikir Nura .
*****
Maaf lama , jangan lupa coment nya ya jangan jadi pembaca gelap :v sampai bertemu nanti
KAMU SEDANG MEMBACA
Selisih Alam
NonfiksiSebuah kisah persahabatan yang tulus dari hati , hingga semua penyelisihan yang di lakukan alam membuat ku menemukan mu sebagai sosok penenang jiwa ,penerang langkah dan penyejuk hati .aku kan selalu menyayangimu bagai udara yang selalu terasa hembu...