Catrina Lavendria 2

14 2 0
                                    

"Bunnn,Tomi sama Erika kemana?". Tanyaku karena heran dengan keadaan mereka yang tak ikut merayakan kebahagiaanku

"Ckk de,kamu yang sopan dikit dong sama kakak kakak kamu". Tegas ibu memarahiku

"Yahh abisnya kepanjangan sih bunn"

"Serah kamu ah de,bunda pusing"

"Yahh gws dong bun"

"Bukan gitu maksudnya,bunda jadi pengen noyor kamu loh"

"Galak galak mah cepet tua loh"

"Udah ah kamu"

Bunda meninggalkanku sendiri di ruang keluarga. Jam sudah menunjukkan pukul 22.15

Tokk tokk!

"Busett,jam segini baru pulang aja,heran gue".

Aku pergi kearah pintu utama hendak membukakan pintu untuk Erika dan Tomi. Namun perkiraanku meleset. Ku pikir mereka yang pulang. Tapi nyatanya tak ada seorangpun didepan pintu. Hanya kotak hitam dan amplop merah yang bertengger manis diatas keset depan.

"Btw,ini kotak buat siapa ya?,serem amat". Aku sedikit bergidik ngeri dengan dingin malam yang menyentuh kulit.

"Najiss,gue takut"

Brakkkk!

Pintu kututup keras paksa dengan tergesa-gesa. Baiklah,aku cukup penasaran dengan kotak tadi. Untuk siapa kotak ini?aku terus mencari bukti pasti. Sampai akhirnya,sebuah kata CL terlihat tertera dengan tinta silver dibawah kotak. CL? Inisial namaku kan?

"CL ya?nama gue kan?". Aku bermonolog ria saat menemukan tujuan untuk siapakah kotak itu diberi

"Sayang,,,udah dong tidur malem". Bunda berteriak nyaring dari dapur

"Bunda juga tidur,besok aja persiapan buat masaknya". Timpal ku menyuruh bunda istirahat

Namun aku masih enggan tidur. Sebuah kotak aneh masih bergeming ria diotakku. Baiklah,mari kita lanjutkan

"Lady Sherlock ya haha". Aku tertawa puas dengan julukan yang kuberikan sendiri.

"Cincin?bentuk pedang?lucu banget sii?". Aku berteguk ludah saat melihat isi kotak tersebut. Mungkin ini adalah hadiah teraneh yang ku dapatkan hari ini. Si pemberi manakah yang memiliki selera mistis yang aneh seperti ini?entahlah. Cari tahu,itulah yang berbisik ditelingaku.

Kemudian aku merogoh amplop merah yang masih menempel diatas kotak. Surat romantis kah yang kudapatkan? Sial,isi tulisannya juga jelek,tidak ada sisi romantisnya sama sekali.

~~~

Aku menatapmu yang sedang cemas dari belakang sana. Walau aku gembira paDa kecantikan lilinku. Segembira ketika kau menemukan inisial nya.Aku akAn membunuh si parasit akut. Sebuah hal yang tak akan kau lakukan pada mereka. Akan ku lancarkan dengan aksi yang berbeda.

Jangan berikan ini pada aYahmu. Ayahmu polisi bukan?atau kau akan menyesal kehilangan jejak ku. Setiap baris berarti. Setiap huruf berarti. Aku akan bekErja sama dengan keDua orang saja. Cepat cari teman sebelum ada darah.

Selamat tidur,mimpi buruklah

~~~

Aku melongo hebat,tak mengerti dengan jalan surat. Aku bukan anak sastra. Aku lebih senang jika menghitung ilmu ilmu fisika. Bukan ilmu karangan seperti ini.

"Tulisan dan ejaan jelek,nyuruh nyari temen,jangan ngasih tau ayah,kehilangan jejak,anddd darah?"

Oh god. Aku yakin ini adalah awal yang buruk. Tiba tiba aku teringat mimpi yang absurd itu. Setelah tujuh belas tahun nanti,semua dimulai,aku tidak sabar. Aku yakin semua ini ada sangku pautnya. Jika mengingat darah,aku ingin menangis. Aku terlalu takut kehilangan orang orang tersayang. Bahkan aku takut kehilangan jasadku sendiri.

"Gue harus belajar,besok pts ya tuhannnnn". Entah karena apa aku selupa ini. Aku tidak ingin bunda dipanggil ke sekolah karena nilaiku yang anjlok.

"Babayy tv,gue pergi ke kamar mau belajar". Bodoh bukan?aku berdialog dengan tv dan memberikan kiss bye. Bunda yang melihatku dari depan kamarnya berkacak pinggang heran dengan kelakuanku. Tapi tak apa,yang penting aku senang.

Damn it ! Susah sekali untuk mencerna materi kali ini. Otak kecilku terus menjelah soal pembunuhan yang ditulis disurat tadi. Akankah ada korban?aku harus apa?siapa teman yang bisa diandalkan?. Semua itu terus ku pertanyakan. Sampai akhirnya aku tertidur pulas sebelum sempat belajar.

DayedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang