Hari ini aku masuk siang. Seperti biasa, tubuhku selalu mengerti jadwal dinasku. Sudah pintar ia mengatur jam tidur. Otakku tak perlu capek-capek membohongi syaraf-syaraf untuk beristirahat segera. Waktu tidur masih ada hingga sebelum jam 1 siang.
Waktu menunjukkan 03.03 WIB. Aku terjaga. Menghabiskan kuota malamku dengan menonton content gaming di smartphoneku yang belum genap sebulan aku beli. Milyhya menjadi gaming content creator yang aku favoritkan. Konten kontennya lucu dan kena banget. Menunjukkan sisi gamer yang sering kujumpai di warnet-warnet dengan segala polos tawanya.
Sesekali aku memandangi jadwal dinas. Takutnya aku bablas tidur hingga telat masuk kerja. Aku pernah trauma telat untuk berdinas. Karena bangun kesiangan kala itu.
Sudah lebih dari 5 video gaming kurampungkan. Banyak tawa yang terbuat di pagi itu. Bosan dengan kegiatan menonton, aku bermain game. Mobile legend. Sudah lama sekali aku tidak memainkan game ini. Karena akunku udah tidak bisa dipakai lagi. Usang dan tak kembali. Seperti mantan yang enggan menatapku lai@#@$@$@ *apasih,,, kok jadi mantan !!!!*
Sinyal pagi yang membuatku menjadi betah untuk tetap menatap smartphoneku terjaga. Tak menunggu waktu lama untuk loading game mobile legend di smartphoneku. Aku coba memasukkan akunku lagi, berharap masih ada harapan buatku kembali. *apasih !!!!! **mesti mantan lagi*** yups ! dugaanku kali ini tidak salah. Akunku kembali ! aku bisa memainkan hero-hero yang telah lama kuperjuangkan.
Bermain dengan 3 pertarungan ranked yang tak sekalipun bertemu dengan kekalahan membuatku ingin bermain terus. Sepertinya aku akan kecanduan game ini lagi. Tapi, bentar lagi subuh. Ah mending aku siap-siap untuk pergi ke masjid sajalah. Menenangkan diri, siapa tau abis itu ngantuk dan bisa istirahat cukup. Soalnya igdku baru selesai renovasi. Pasiennya membludak hampir 3 kali lipat kunjungan selama 1 bulan. Belum lagi dengan eberapa pasien yang cancel mendaftar arena kebanyakan antrian untuk penanganan kegawatdaruratan.
Waktu subuh tiba.
Aku bergegas ke masjid. Menggunkanan baju muslim, dengan sorban di bahu kiri. Sekilas tampak seperti orang yang alim dan rajin ke masjid setiap harinya. Memang wajahku umum, sangat mudah membuat orang-orang beranggapan baik padaku. Padahal aku tidak bisa tidur jadi aku bisa ke masjid dengan cepat. (ssst jangan kasih tau siapa-siapa ya tentang ini... aku malu... ssst)
Aku sholat berjamaah dengan muslimiin di tempatku tinggal. Seusainya aku sholat, aku langsung menguap dengan lebar. Itu terjadi otomatis. Dan frekuensinya lebih sering. Itu pertanda aku harus segera tidur. Istirahat untuk amunisi dinas siang nanti.
Aku mengenakan sendal eiger KW yang kubeli dipinggir jalan waktu aku kehujanan di jakarta barat. Bergegas menuju apartment. Melepas baju dan merebahkan badan ke tempat tidur. Aku tak lupa membuka kembali jadwal dinasku. Ya aku masuk siang. Aku tidak salah lihat. Aku memberi sugesti supaya aku bisa istirahat cukup.
Aku tertidur pulas.
Waktu menunjukkan pukul 09.05 WIB.
Aku terbangun, karena siluet matahari yang menembus kaca mengenai mukaku. Aku membuka smarphoneku. Ada informasi pengingat dari grup keerawatan di whatsapp bahwa ada pelatihan memindahkan pasien jam 10 nanti. Oh, aku kan masuk siang, jadi maleslah ikut. Eh tapi ada pesan dari kepala ruanganku.
"le, masuk jam 10, nggak usah lembur"
Begitu tulisnya di personal chatnya.
Oh berarti aku suruh pelatihan, dan nggak usah lembur. Okelah, masih ada waktu buat mandi. Memang biasa di rumah sakit kami. Tidak ada waktu yang bebas buat melakukan sesuatu. Selagi kita libur dan ada pelatihan pasti suruh ikut, huffftttt. Okelah tak apa, setidaknya aku mendapatkan ilmu yang baru. Kan di IGD pasiennya banyak. Dan aku juga sudah sering sakit ketika mengangkat pasien, mungkin aku akan mengerti teknik yang benar memindahkan pasien. Yaudah syukuri saja. Toh ilmu pasti berguna kok.
YOU ARE READING
Ners IGD Allaba Hospital
Документальная прозаsetiap hari tentang pekerjaanku. bosan, kadang sesekali rindu, kadang kesel sendiri, kadang juga pengen banget berhenti dari pekerjaan ini.