Kerja di allaba college hospital tak jauh berbeda dengan kerja di indonesia. Keperawatannya masih saja bobrok. Perawat kerjanya begitu melelahkan, banyak tindakan-tindakan yang perawat lakukan meski itu adalah diluar dari kewenangannya.
Aku ronal. Anak pertama dari keluarga istimewa yang berasal dari desa. Desaku sangat subur di daerah sukabumi. Sawah-sawahnya hijau. Tidak pernah terkena banjir ataupun longsor. Aku harus sudah meninggalkan desa ternyamanku untuk mencari penghidupanku.
Kini usiaku hampir menginjak angka 22 tahun. Aku sudah merantau ke detroit amerika serikat. Ceritanya panjang hingga aku sampai di kota ini. Aku bekerja sebagai perawat pelaksana di allaba college hospital. Karena aku cekatan dalam menangani pasien, aku dipercaya untuk bertugas sebagai perawat di unit gawat darurat. Dulu sewaktu kuliah aku tidak menyukai hal-hal yang berbau dengan gawat darurat. Karena aku sendiri selalu tremor saat ujian praktikum dan selalu gagal saat memasang tindakan invasif (tindakan memasukkan alat medis kepada pasien).
Aku menginginkan untuk bekerja sebagai perawat kamar bedah. Karena selama aku kuliah aku banyak sekali mengisi waktu luangku untuk magang di rumah sakit sebagai asistensi perawat kamar bedah. Karena aku sering berkecimpung dengan dunia bedah maka aku benar-benar menginginkan sebagai perawat bedah.
Aku dimotivasi untuk menggeluti dunia keperawatan juga dari kakak kelasku yang mereka semuanya adalah perawat kamar bedah. Jadi yang kutahu tentang keperawatan adalah perawat kamar bedah. Merubah pandanganku bahwa perawat adalah pekerjaan untuk perempuan.
Hari ini aku selesai bekerja di shift malam kedua, berharap malam ini tenang dibandingkan dengan semalam. Semalam aku bekerja shift malam pertama. Seperti biasanya perawat yang bekerja shift malam di unit gawat darurat pasti melelahkan. Disamping ada pasien dan juga tiada pasien. Karena disinilah wajah rumah sakit, disinilah kejadian tak terduga bisa datang kapan saja. Kita harus siap 100% dengan segala hal yang akan terjadi. Pasien tidak mengenal waktu untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Semalam aku berdinas berempat bersama dokter wardana dari indonesia, ners kopm dan ners silia. Dalam setiap shift pembagian tugas perawat ada 3 yaitu sebagai perawat kepala (KaShift), dan 2 perawat pelaksana. KaShift malam ini adalah suster kopm. Nama lengkapnya kopm itnay, ia berasal dari thailand utara. Perawakannya sedikit gendut dengan gaya yang super cekatan dan juga tegas dalam menangani pasien. Ia sangat ahli dalam melakukan tindakan invasif kepada neonatus (bayi baru banget lahir). (sebelum dipindahkan di unit gawat darurat ia adalah bagian dari pembentukan unit perina di rumah sakit ini) *perina adalah unit yang menangani bayi baru lahir. Pokoknya kalo ners kopm yang berdinas, sudah dapat dipastikan semua bisa terhandle dengan aman.
Perawat pelaksana pertama adalah ners silia. Dia adalah seorang ners yang belum lama ini punya anak kecil. Sehingga selama berdinas dia selalu menyempatkan waktunya untuk pumping (sedot susu untuk anak. Biasa dilakukan untuk ibu-ibu yang bekerja). Dan aku adalah perawat pelaksana yang paling junior diantara mereka. Jadi wajar saja jika kerjaanku belum secekatan mereka.Malam pertama ini aku sungguh kaget melihat beberapa tempat tidur yang kosong dari pasien. Hanya ada 3 tempat tidur yang ditempati oleh pasien. Pasien ditempatkan di rhesus 1, rhesus 2 dan di ruang observasi. Tidak seperti hari-hari sebelumnya yang selalu saja penuh di segala tempat. Aku mengucap syukur yang begitu banyak kala ku memasuki ruangan IGD untuk pertama kalinya. Kuharap malam ini aku bisa bekerja sedikit santai.
Namun beberapa langkah kumasuki ruangan apa yang terjadi? Kashift yang berdinas siang menarik matanya ke atas. Menunjuk pada sesuatu di atas. Aku mengikuti arah yang dimaksud. Memandang langi-langit IGD. Ada beberapa lampu dan heksos yang nyala. Dan aku melihat seekor kupu-kupu hinggap didekat heksos. KaShift lantas tersenyum latah dan lalu menunjuk ke ruangan rhesus 2. Terbaring seorang pasien separuh baya dengan kondisi yang mulai memburuk. Tanda-tanda vital yang tampak meredup ditampilkan oleh monitor di sampingnya.
"itu yang dimaksud tamu itu mungkin, hehe" kata KaShift dinas siang.
"ah, masa baru datang udah ada tamu aja,,,, " aku memonyongkan bibir. Pertanda bakal ada sesuatu yang terjadi malam ini.
Berdasarkan mitos dari beberapa senior di unit ini, jika di sekitar IGD terdapat seekor kupu-kupu maka pasti ada pasien yang akan meninggal. Entah itu meninggal saat dalam perjalanan atau biasa disebut DOA (Death on Arrival), atau meninggal dalam penanganan. Begitulah arti dari tamu yang hanya seekor kupu-kupu ini. Begitu lucu di sebuah rumah sakit di detroit dan di jaman yang serba gadget ini masih mempercayai hal-hal mistis yang seperti itu. Namun mau percaya atau tidak, selama aku bekerja di sini mitos itu belum terbantahkan sih.
Dinas malam pun dimulai dengan doa bersama, dipimpin oleh rekan yang berdinas siang. Mendoakan supaya dinesan selanjutnya lancar aman dijauhkan dari segala kesalaha, serta yang hendak beristirahat pulang ke rumah bisa sampai dengan selamat. Syukur-syukur bawa jajan. Wkwkwk
Tenaga kesehatan yang berdinas siang tak lain dan tak bukan adalah rekanku, tapin etap saja mereka ada seniorku baik di kampus maupun di kerjaan. Kashift siang adalah ners ningrat husodo. Ners ningrat ini adalah bagian dari keluarga ningrat di indonesia, makanya namanya ningrat. Husodo adalah nama panggilan karena dulunya dia kuliah di daerah tanah husada. Ners ningrat ini nantinya aku tulisin pake nama ners ning ya biar simpel. Nah ners ning ini dikenal sebagai ners yang jago, namun gayanya selow. Gercep udah pasti, cuma pembawaannya dalam menghadapi problematika adalah sangat-sangat santuy. Lebih sering mengembalikannya pada Tuhan, dan adat istiadat yang ada, pada etika daerah setempat dan sewajarnya manusia dalam hidup bersosial.
Perawat pelaksana pertama di dinesan siang ini adalah ners romelu. Bukan romero lukaku ya, namanya romelu. Ners romelu ni seorang laki-laki yang sangat ambisius terhadap keilmuan. Dia sangat senang membahas diskusi-diskusi kesehatan serta selalu update terhadap jurnal kesehatan terbaru. Jadi apapun yang diucapin dan dilakuin itu biasanya dia udah melakukan riset sebelumnya. Jadi wajar kalo tiba-tiba dia melakukan hal yang agak aneh, lu tinggal tanya aja kenapa ia melakukannya. Nah pertanyaan sesimpel itu kalo lu tanyakan ke dia, sudah bisa ditebak jawabannya bisa segambreng, lengkap dengan daftar pustakanya. Pokoknya kalo ada yang bingung tentang kesehatan, tanya aja ke dia. Aman dah. Seperti biasa, karena dia juga keknya penganut paham perfeksionis, jadi selama operan ia tetap melayani pasien. Memang menjadi ners adalah cita-citanya sejak pertama kali sel spermanya bertemu dengan sel telur pas lagi di dalam rahim emaknya dulu. Oh iya, ners romelu ini adalah lulusan dari munich, ya, jerman. Dia aslinya orang jerman. Cuma anehnya nggak bisa bahasa jerman, karena di jerman itu dia cuma numpang lahiran. Nah bahasa pas dia masih kecil, dia mempelajari bahasa pertama dalam kehidupannya adalah bahasa jawa ngoko. Jadi kalo lu ketemu dia, ajak bahasa ngoko saja. Dia pasti jago. Dia dulu pas skripsian ngambil keperawatan jiwa nih ges. Penelitiannya tentang bagaimana narsistik bisa terjadi di era modern ini. Nah gue nggak mau spoiler tentang penelitiannya, kalo mau tau ya tanya sendiri ke orangnya, atau lu serching dah di internet, jangan manja....
Udah jangan kebanyakan cerita tentang ners romelunya, sekarang dia udah jadi bapak-bapak.
Nah ners berikutnya adalah ners akmung. Ners akmung ini asli jepang. Dia pencetus aliran hidup tenang, dan diet pernapasan. Jadi dietnya bukan vegetarian atau yang aneh-aneh tapi pakai diet napas. Penasaran? Sercing ! Jangan manja...
Ners akmung ini seorang cewe tapi wibu. Aneh kan, orang jepang kok wibu. Baiklah, profilnya gue ceritain singkat aja. Ners akmung menyukai binatang. Dia punya peliharaan gorilla di dalam kosannya. Kalo dia lagi galau biasaya gorilla nya di prank pakai kue donat. Jadi nggak dikasih pisang. Gorillanya di kasih nama permen yupi. Aneh pokoknya, udah tau gorilla badannya gede, bulunya lebat, item eh malah dikasih nama permen yupi. Tapi ya terserah sih ya, nggak ada undang-undngnya juga kalo mo ngelarang. Oh iya. Ada drama pas mau gorillanya itu damasukkin ke kosan. Ia rela dateng ke kosan tengah malem sambil bawa tuh gorilla pake mobil damkar. Nah sama mobil damkar itu gorillanya dimasukin lewat jendela kosan. Jadi sampai saat ini ibu kosannua kaga tau kalo si akmung ini ternyata melihara gorilla super gede di kosannya.
YOU ARE READING
Ners IGD Allaba Hospital
Saggisticasetiap hari tentang pekerjaanku. bosan, kadang sesekali rindu, kadang kesel sendiri, kadang juga pengen banget berhenti dari pekerjaan ini.