Mertua vs suami

32.6K 689 6
                                    

Proses revisi.
Jangan lupa Vote ya!
Jadilah readers yang bijak dan jangan jadi silent readers.

****

6.30

Semua masakan sudah tertata rapi diatas meja. Untung saja, setelah selesai sholat shubuh, aku masih sempat untuk membeli bahan-bahan disekitar komplek yang tidak jauh dari rumah ini.

Ada satu ruko yang belum sepenuhnya dibuka, yang kebetulan menjual beberapa sayuran. Pemilik warung itu bernama mbak Sop. Aku sempat bertanya mengapa pagi sekali untuk membuka ruko itu.

" Raih kesempatan selagi ada." jawab mbak sop.

" Tapi kenapa pagi sekali mbak? "

" Lah? Adik sendiri kenapa pagi sekali berbelanja? "

" Bahan masakan dikulkas sudah kosong mbak. "

" kenapa pagi sekali, karena rezeki nggak tau kapan datang nya kepada kita. "

Jawaban dari mbak sop membuat ku terdiam saat itu. Apa yang dikatakan nya benar, baik rezeki maupun kebahagiaan itu sudah ada yang ngatur.

Lamunan ku terbuyar ketika melihat Devian turun dengan pakaian lengkap nya.

" Aku sudah membuatkan sarapan untuk mu. " timpalku.

Devian menghampiri meja makan, dan duduk disalah satu kursi. Aku pikir, dia akan memakan masakan ku, ternyata tidak. Devian hanya meminum teh dan memakan roti.

" Kau tidak perlu repot-repot. " tutur Devian disela-sela makannya.

" Aku tidak repot. Bahkan aku merasa senang, bisa menjadi istri sesungguhnya, dengan memasak, mencuci bahkan membereskan rumah. " jelas ku agar dia mengerti, bahwa aku benar-benar ada untuknya.

" percuma. " timpal Devian.

" Maksudnya? "

" aku tidak pernah makan dirumah. Jadi kau akan membuang tenaga mu sia-sia. "

Setelah berucap seperti itu, Devian melangkah pergi melewati pintu rumah,menandakan bahwa pria itu sudah berangkat kerja.

Aku menatap makanan yang belum tersentuh sama sekali diatas meja. Ketika bunyi ponsel berdering membuatku segera mengangkat nya.

Mama is calling.....

" Hallo, Assalammualaikum Ma. "

"Waalaaikumsalam menantu kesayangan Mama. Apa kabar sayang? " tanya wanita yang menjadi mertua ku diseberang sana.

" Alhamdulillah baik. Mama sama papa apa kabar? "

" Kami berdua baik. Tapi ya, mama sering kepikiran sama Devian. Maklum anak satu-satunya. " ujar mama sambil tertawa.

Ya. Devian memang anak satu-satunya dikeluarga Jareda. Dan dia satu-satunya yang bersikap dingin kepada ku.

" oh Iya, mama cuma mau bilang, nanti sore papa sama mama mau kerumah mu. Kau pastikan Devian ada dirumah ya sayang. Kau tau, dia pria yang penggila kerja. "

Aku tertawa pelan mendengar pernyataan mama barusan. Memang Devian itu sangat totalitas dalam pekerjaan. Bahkan tak jarang, pria itu pulang malam karena lembur.

" Insyaallah Ma, nanti Ferisha mencoba memberitahu Devian. "

" Yaudah. Mama tidak bisa lama-lama. Kalau begitu mama tutup ya. Assalammualaikum sayang. "

My Sweet Cold husband (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang