🌺 6 🌺

2.5K 143 3
                                    

Saat tengah malam Crys terbangun karena ada yang membunyikan bel kamarnya lagi. Siapa malam-malam begini? Mungkinkah Aaron yang sudah kembali?

"Ya." Jawab Crys dan bergegas membuka pintu. Karena belnya sudah dibunyikan terus menerus pertanda jika orang yang membunyikannya sudah tidak sabar.

"Apakah kamu tidak membawa kartu hingga harus membunyikannya terus menerus dan mengganggu tidur orang." Teriak Crys karena kesal. Dan saat membuka pintu dirinya terdiam.

Aku pasti sedang bermimpi.

Crys mencubit dirinya sendiri.

"Aww...sakit. Berarti aku tidak bermimpi."

"Ya, kamu memang tidak bermimpi Crys." Ujar Nic.

"Apa yang Anda lakukan di sini Mr. Wayne, bukannya Anda sedang pergi."

"Ayo ikut aku." Nic menarik lengan Crys agar mengikutinya.

"Anda mau membawaku ke mana?" tanya Crys sambil berusaha melepaskan tangannya.

"Memperlihatkan sesuatu padamu. Diamlah dan jangan berteriak. Apa kamu bisa? Aku tidak ingin orang yang akan kita temui ketakutan. Apa kamu mengerti Crys?"

Crys tidak mengerti, tapi sebaiknya dia ikuti saja karena dia bisa melihat kalau Nic sangat marah saat ini. Apakah dia marah kepadaku? Semoga saja tidak. Karena Crys tidak ingin menjadi sasaran kemarahannya.

Saat sampai di kamar 201, Nic mengeluarkan kunci.

"Mau apa kita ke kamar ini Mr. Wayne?" bisik Crys.

Nic tidak bermaksud macam-macam kan? Cemas Crys lagi.

"Kamu akan segera mengetahuinya. Tenang saja aku tidak akan menyerangmu di kamar ini." Bisik Nic kembali karena sudah tahu apa yang di pikirkan Crys di otak cantiknya itu.

Dengan pasrah Crys mengikuti Nic. Dan saat sampai di dalam betapa Crys terkejut saat melihat sepasang kekasih sedang bercumbu. Apa-apaan ini? Nic sepertinya sudah gila hingga mengintip orang bercinta.

"Kalian berdua sangat hebat sekali." Raung Nic marah.

"Nic." Teriak Karen tunangan Nic.
Crys sangat terkejut saat melihat kalau wanita itu ternyata adalah tunangan Nic. Dan Crys semakin terkejut saat melihat siapa laki-laki yang bercinta dengan Karen.

"Bajingan!" Teriak Crys dan menyerang suaminya. Crys menjambak rambut suaminya dan menariknya hingga segumpal rambut lepas dari kepalanya.

"Laki-laki berengsek, aku melawan ke dua orang tuaku demi dirimu. Dan apa balasanmu. Kau bajingan tidak berperasaan." Teriak Crys kembali menyerang Aaron.

"Rupanya di sini kau berada. Pantas saja aku mencarimu ke mana-mana dan tidak bisa menemukanmu."

"Salahkan dirimu Crystal kenapa kamu sangat dingin dan sama sekali tidak bisa membuatku bergairah. Dan tentu saja aku lebih baik bercinta dengan wanita lain daripada terus bersama patung es sepertimu. Dan aku lelah terus bersama wanita mandul dan miskin sepertimu."

Plakkk
Crys menampar Aaron karena kata-katanya.

"Aku pikir kamu mencintaiku." Isak Crys akhirnya.

"Dan aku bahkan rela di buang orang tuaku demi menikah denganmu. Aku sudah berusaha untuk memberimu seorang anak tapi itu semua di luar kuasaku. Dan aku bahkan jatuh miskin karena memilih bersamamu. Kamu memang tidak punya hati Aaron."

"Chii, apa kamu pikir aku benar-benar menginginkanmu. Aku menikahimu karena kamu anak orang kaya. Dan saat ternyata papamu membuangmu aku berusaha membuatmu hamil agar orang tuamu mau menerimamu kembali. Tapi ternyata kamu mandul. Sungguh sial hidupku karena mengenalmu."

"Hiyaa." Dengan sekuat tenaga Crys menendang kejantanan suaminya yang membuat Aaron jatuh berlutut di lantai karena tendangannya.

"Aku berharap kamu impoten sekarang." Teriak Crys setelah menendang suaminya dan dirinya bermaksud menjambak suaminya lagi tapi seseorang menarik tubuhnya menahan dirinya untuk tidak menyerang suaminya lagi.

"Lepaskan aku Mr. Wayne, aku akan membunuh bajingan itu."

"Shttt, Crys. Aku punya cara lain. Ayo kamu harus menandatangani surat ini untuk memberi pelajaran pada suamimu."

"Surat apa, Mr. Wayne?"

"Tanda tangani saja."

"Apa setelah aku menandatanganinya aku boleh kembali menghajar bajingan itu?"

"Ya, tentu saja."

"Baiklah."
Dengan cepat Crys menuju meja yang ditunjuk Nic padanya dan menandatangani surat apa pun itu dan kembali berbalik mau menghajar suaminya.

Saat Crys pergi untuk menandatangani surat, Nic berbisik di telinga Aaron.
"Jika kamu berani menyentuh Crys dengan kedua tanganmu, maka aku akan membunuhmu." Ancam Nic dan kemudian pergi mengambil surat yang sudah di tanda tangani Crys.

Di saat Crys sibuk kembali menghajar suaminya dan tentu saja Nic mengawasinya karena takut Aaron akan memukulnya balik. Nic menghampiri tunangannya yang ketakutan di ranjang.

"Nic." Panggil Karen.

"Tanda tangani ini Karen."

"Apa itu Nic?"

"Surat resmi putusnya pertunangan kita dan pengakuanmu jika kamu sudah berselingkuh dan memiliki kekasih lain."

"Aku mohon maafkan aku Nic. Papa akan membunuhku jika kita putus."

"Itu urusanmu Karen, bukan urusanku. Sekarang tanda tangani atau aku akan mengirimkan video perselingkuhanmu kepada papamu." Ancam Nic.

Karen memucat dan segera menandatangani surat yang Nic sodorkan padanya.

"Sejak kapan kamu tahu Nic?"

"Sejak enam bulan yang lalu Karen." Jawab Nic sinis.

"Dan terima kasih karena sudah memberikan aku kesempatan agar bisa lepas dari pertunangan kita."
Kemudian Nic menghampiri Aaron yang terus berusaha melindungi tubuhnya dari serangan Crys.

"Sudahlah Crys dirimu sudah kelelahan." Bujuk Nic.

"Aku tidak akan berhenti sebelum dia mati." Ujar Crys marah dan menangis.

"Shtt, aku yang akan membalasnya untukmu. Serahkan saja padaku."

"Apa hubungan kalian Mr. Wayne?" tanya Aaron curiga.

"Itu bukan urusanmu. Yang pasti mulai hari ini istrimu akan menjadi milikku." Bisik Nic di telinga Aaron.

"Dan tanda tangani surat ini."

"Surat apa itu?"

"Surat ceraimu dengan istrimu."

"Aku tidak akan menceraikannya. Aku akan membuat hidupnya menderita." Ucap Aaron dendam.

"Dan bersiap-siaplah kamu akan masuk penjara bersama kekasihmu karena telah membuat video porno." Ancam Nic.

"Apa maksud Anda?"

"Aku sudah memasang kamera CCTV di kamar ini untuk mendapatkan bukti perselingkuhan kalian. Dan kalian berdua sangat panas di video itu. Aku yakin jika tersebar pasti akan langsung viral."

"Baiklah aku akan menandatanganinya." Ucap Aaron yang sudah memucat mendengar ancaman Nic.

"Kemasi barang kalian berdua dan tinggalkan kapal ini segera. Aku sudah menyuruh orang menjemput kalian. Dan jangan tampakkan wajah kalian lagi di hadapanku atau aku akan memasukkan kalian ke penjara." Perintah Nic sebelum meninggalkan kamar itu dengan membawa Crys serta.

"Ayo, kamu akan ikut bersamaku." Ucap Nic kepada Crys.

Dan mereka berdua segera keluar dari kamar itu.

My Husband is Not My Husband by Yessy Lie (Wayne Family, 1) (ADA VERSI CETAK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang