🌺 7 🌺

2.5K 103 3
                                    

Crys hanya bisa menangis merasa sangat sakit hati karena perlakuan suaminya padanya. Sia-sia saja pengorbanannya selama ini. Crys dulu percaya cinta akan mengalahkan segalanya. Ternyata hal itu hanya omong kosong. Mungkin ini karena dia sudah berdosa kepada kedua orang tuanya. Hingga Tuhan menghukumnya dengan cara seperti ini.

Crys sadar jika dia memang anak durhaka karena telah menyakiti kedua orang tuanya. Dan andai dia bisa menebus semuanya. Tapi penyesalan memang selalu datang terlambat. Dan dengan pasrah Crys hanya bisa menangis di dalam pelukan Nic dan karena kelelahan Crys tidak peduli ke mana Nic akan membawanya.

"Ayo... cucilah wajahmu agar dirimu bisa merasa lebih baik."

Dengan pasrah Crys menuruti Nic dan masuk ke dalam kamar mandi. Setelah di sana Crys menanggalkan pakaiannya dan malah masuk ke dalam bathtub.

Saat ini dia butuh mendinginkan kepalanya dan kemarahannya yang masih mendidih. Crys harusnya hanya menangis saja tapi entah kenapa dia juga merasa sangat marah.

"Mama, Papa. Maafkan aku." Isak Crys sambil memeluk kedua lututnya.

"Harusnya aku mendengarkanmu papa, saat papa mengatakan jika dia tidak mencintaiku dan hanya menginginkan hartaku saja ternyata papa benar." Ratap Crys lagi.

Dan Crys menangis tersedu-sedu di kamar mandi itu. Bahkan saat ini Crys sangat bersyukur tidak bercinta dengan bajingan itu. Jika tidak mungkin dia akan menggosok tubuhnya hingga hancur karena begitu jijik. Bahkan kemarin dia merasa bersalah karena berpikir sudah mengkhianati suaminya.

Tapi ternyata laki-laki itu yang sudah mengkhianatinya sejak lama. Berapa lamakah itu? Crys tidak tahu.

Dengan tiba-tiba Crys mengangkat kepalanya. Nic pasti tahu karena itulah dia membawa Aaron dan tunangannya ke sini untuk menjebak mereka. Dan...
Crys akhirnya menyadari jika Nic bercinta dengannya hanya untuk membalas Aaron yang sudah merebut tunangannya.

"Kalian semua memang bajingan." Teriak Crys.

"Crys, apa kamu baik-baik saja?" tanya Nic saat mendengar teriakan Crys.
Dengan cepat Crys mengambil handuk dan keluar dari kamar mandi.

"Anda sudah tahu kan jika mereka berselingkuh selama ini?" cerca Crys saat keluar.

"Katakan? Katakan sudah berapa lama mereka berselingkuh?"

"Crys, kamu harus tenang."

"Katakan." Jerit Crys frustrasi.

"Sejak enam bulan yang lalu."

Dan Crys terduduk di ranjang. Sekarang dirinya sadar kenapa Aaron jarang pulang dan bahkan tidak pernah menyentuhnya lagi. Crys tidak tahu dia harus bahagia atau bersedih. Setidaknya dia tidak perlu merasa jijik karena suaminya tidak pernah bercinta dengannya saat berselingkuh. Dia tidak terima jika Aaron menyentuh wanita lain kemudian menyentuhnya.

"Aku ingin kembali ke kamarku." Ucap Crys dengan spontan kemudian berdiri ingin memakai pakaiannya kembali yang ada di kamar mandi.

"Kamarmu ada di sebelah dan besok aku akan meminta pelayan memindahkan barang-barangmu ke sana. Dan sampai aku melepaskanmu, dirimu terjebak bersamaku di kamar ini. Kamu bisa ke kamar sebelah lewat pintu penghubung jika mau. Tapi kamu akan tidur di sini bersamaku."

"Anda tidak bisa seenaknya mengatur hidup orang lain, Mr. Wayne." Sergah Crys marah sambil mendekat pada Nic.

"Ya, aku bisa." Nic menarik Crys ke dalam pelukannya dan memagut bibirnya.

"Apa yang Anda lakukan? Baru saja Anda menemukan tunangan Anda berselingkuh dan sekarang Anda sudah mencium wanita lain." Cerca Crys marah sambil bergerak menjauh saat Nic melepaskannya.

My Husband is Not My Husband by Yessy Lie (Wayne Family, 1) (ADA VERSI CETAK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang