I'm Sorry
Januari, 4 2017
+nariHari ini adalah hari hitam.
Semua orang memakai baju hitam hari ini, beberapa ada yang menangis, ada juga yang memberiku tatapan simpati.
Mereka meletakkan bunga di depan fotonya, dirinya yang sudah tiada.
Kim Namjoon, kenapa kau tega meninggalkanku?
Kenapa kau harus meninggalkan kami semua?
Tidakkah kau tahu?
Kau adalah obat dari depresiku?
Apa yang akan ku lakukan tanpa dirimu, joonie?
Kenapa kau menyelamatkanku dari mobil itu?
JAWAB AKU NAMJOON!
"Nari, tenanglah... tarik nafas lalu hembuskan, sekarang kau bisa menceritakan semuanya" kata Dr. Song, dokter yang ingin membantu gejala depresiku.
Aku menatapnya dengan tatapan kosong, apakah aku harus menceritakan kejadian yang sama sekali aku tidak ingin mengingatnya?
"Kau sudah menyuruhku untuk melakukan itu berkali kali!" Aku berteriak dan keluar dari ruangannya. Tch, bahkan seorang dokter tidak bisa membantuku.
Aku memesan taxi untuk mengantarku pulang. Mobilku? Aish lupakan itu.
Aku membayar sopir taxi itu dan segera masuk ke Rumah kami. Rumahku dan Namjoon. Aku mengisi penuh gelas yang aku ambil di rak bawah dengan air dan menelannya dengan satu tegukkan.
Aku melihat kondisi rumah ini, dan tertawa.
Berantakkan.
Kaca yang aku pecahkan masih ada, masih utuh dan masih berada di depan tempat tidurku.
Aku meringis kesakitan saat merasakan sesuatu menusuk kakiku. Apakah itu serpihan kacanya?
Aku mengeluarkan serpihan kaca itu, dan mengelap darah yang keluar. Merepotkan.
Tanpa mengganti bajuku, aku langsung merebahkan diriku di atas kasur.
Tidur adalah salah satunya cara untuk tidak merasakan emosi.
Tidak memperdulikan apa apa, aku menutup mataku dan tertidur.
.
.
.Aku membuka mataku dan melihat bahwa di sekitarku hanya ada air.
Oh, mimpi yang kemarin.
Namun ini terasa berbeda, karena mobil dan foto Namjoon ikut tenggelam disini.
Apa apaan?
Tiba tiba aku melihat Namjoon didepan, tersenyum ke arahku dan mengulurkan tangannya kedepan. Seakan menyuruhku untuk memeluknya.
Aku tahu ini mimpi, tetapi memeluknya tidak akan menakutkan bukan?
Jadi aku berlari dan hampir memeluknya, namun sebelum aku dapat memeluknya, mobil yang melaju dari samping kiri Namjoon menabraknya.
Darahnya mengenai wajahku.
Tiba tiba, kata yang bertuliskan "PEMBUNUH" muncul di mana mana.
Aku? Pembunuh?
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVE HIM|KNJ [discontinued]
Fiksi Penggemar[DISCONTINUED] Kehilangan seseorang tentu membuat kita sedih, stress hingga depresi. Namun apa jadinya, jika kalian sampai harus membuat perjanjian untuk menyelamatkan orang yang ingin kalian selamatkan? "Apakah kau ingin menyelamatkan Namjoon?" Ta...