Dalam sepi aku merindukanmu
Dalam sunyi aku juga merindukanmu, tapi bukan berarti karena rindu kita harus bertemu,karena rindu tercipta untuk sebuah doa bukan sebuah jumpa***
Gadis itu tengah memandang bulan malam ini, mata teduhnya seolah tak akan lepas dari sang bulan
Sambil mengotak atik pena nya lengkap beserta buku catatan kecil yang menemaninya diatas meja belajarnya malam ini
"bulan yang indah, seperti wajah indah milik seseorang yang selalu kurindukan"
Mata teduhnya mulai berkaca kaca dan menatap kosong jendela ke arah depanGadis itu menghembuskan nafas sesaat dan mulai menatap buku nya dan menuliskan sesuatu disana
"Tuhan esok hari adalah hari terpenting dihidupku, maukah engkau menghadirkan sosok itu untuk ku, aku rindu dia tuhan.
Tuhan bolehkan aku bertemu dengannya, bolehkah dia datang menemui ku dan memelukku erat serta tersenyum padaku dihari terpenting ku esok.
Tuhan, aku ingin dia datang menemuiku"Kinara anggri al resya
Nara menutup kembali bukunya setelah menuliskan curahan hatinya, kembali matanya tak lekat dari pandangan bulan. Tangannya ia letak kan dibawah dagu untuk menopangnya
"ma... Apa mama lagi duduk diatas bulan disana ma, aku merasakan itu ma, aku seperti melihat mama dibulan itu,ma aku rindu mama, aku rindu pelukan mama, kecupan mama, aku rindu semua apapun tentang mama"
Pukul 23:00
Mata nya sekarang sangat lelah dan mungkin sedari tadi telah memaksa empunya untuk mengistirahatkannya, Nara pun akhirnya memutuskan untuk tidur karena ia telah mengantuk sangat berat"bulan sampaikan pada mama,aku tengah menunggunya datang untukku malam ini" ucapnya sambil bergegas meninggalkan meja belajarnya
Gadis itu sengaja tak menutup jendela malam itu, ia berharap sosok itu datang menemuinya malam ini dihari yang penting dalam hidupnya
***
Hai gengs, selamat ketemu dicerita pertama ku, semoga suka ya
Happy reading.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her lonesome
Teen FictionDia tak mengharapkan apapun. Selain seuntai rindu yang tak kan menjadi semu.