[3]

111 16 8
                                    

Nara telah sampai disekolah nya, tepatnya di Smpn 1 Grahana. Sekarang pukul 07:05,sehingga sekolah sudah nampak ramai pagi ini

Nara pun langsung menyusuri koridor untuk sampai dikelasnya,masih dengan muka nya yang kusut dan jalan yang tampak lesu,jika ada yang menyapanya dia tidak menghiraukanya dan hanya berjalan lurus kedepan sambil sedikit menundukkan wajahnya saja, hati nya benar benar kecewa hari ini

Ix¹
"semua udah siapkan?"
Tanya yosi kepada seluruh teman sekelasnya

"udah yos, dekorasi udah digantung semua, meja sama kursi juga udah kesusun rapi"
Jawab salah satu temanya

"makanan gimana? Masak gak ada?
Ucap 2 pria yang baru saja masuk kelas, yang tak lain dan tak bukan adalah si Gino and pren nya Aryo

"dasar gak tau diri loh berdua, disuruh kerja main pergi aja, sekarang malah minta makan,loh kira ini warteg"
Ucap yosi sambil emosi yang telah meledak ledak kepada 2 people laknat ini

"santai aelah boss..kan cuman nanya"
Jawab Gino sambil nyengir

Yosi benar benar sudah marah dan bersiap untuk menghajar mereka berdua. Tiba tiba saja terdengar suara teriakan dari depan kelas

"woi woi... Udah datang,siap siap diposisi kalian masing masing"
Ucapnya memberitahu kesemua orang

Mereka pun langsung bergegas ke tempat masing masing yang telah direncanakan tadi.Gino dan Aryo merasa lega, karena bisa terhindar dari amukan wewe cabe satu ini

Gadis itu telah sampai dikelasnya, dilihatnya pintu dan jendela semuanya tertutup,dia tampak heran,mana mungkin belum ada teman sekelasnya yang datang, karena 10 menit lagi bel masuk akan berbunyi

Dia pun membuka knop pintu dan melangkahkan kakinya masuk kedalam kelas

Jedor.. Jedor....
Terdengar bunyi benda melutus, gadis itu sempat kaget dan akhirnya jendela terbuka dan menampakkan seluruh isi ruanganya

"Happy birthday Nara...Happy birthday Nara...Happy birthday... Happy birthday... Happy birthday Nara"
Mereka semua kompak bernyanyi

Yosi datang dengan membawa sebuah kue tart lengkap beserta lilinnya yang berangka 15

Kejadian yang ada didepan Nara seolah mengingatkan nya lagi tentang  mimpinya tadi malam, rasanya sekarang dia malah ingin menangis saja

"tiup lilinya dong Ra.. Kami gak sabar nih.mau makan kue nya"ucap salah satu temanya

Dada Nara rasanya sangat sesak, ingin sekali dia menangis sekencang kencangnya saat ini, entah kenapa bukan malah bahagia yang ada dipikiranya tapi malah perasaan kecewa, mengingat akan semua mimpinya tadi malam

"makasih atas semuanya temen teman....kalian aja ya yang makan kue nya"
Seru Nara dan langsung berlari keluar kelas

"yah kok gini jadinya.... "
Tanya beberapa anak anak lain yang sedikit bingung dengan situasi ini

"emh... Temen temen kayaknya Nara lagi gak enak badan makanya dia jadi badmood" kata yosi sambil memberi sedikit penjelasan

Aryo langsung bergegas mengejar Nara keluar kelas,tapi sebuah tangan telah mencengkalnya untuk menghentikanya

"udah yo biar gue aja"
Perintah yosi

"lepasin tangan gue yos, udahlah gue aja yang ngejer Nara"
Balasnya sambil berusaha menarik tangannya

"udahlah bro lo disini aja, sini duduk makan kue, itu masalah perempuan juga, emang lo ngerti sama kaum wanita yang super duper absurd tingkahnya buat dingertiin kaum adam khusunya yang cogan seperti kita berdua ini, eh enggak deng gue aja,lo kan buluq"
Cerocos Gino

Setelah menyelesaikan ucapan nya lansung saja sebuah jitakan mendarat dikepala Gino dengan keras

"aww..sakitt" rintihnya

"lo bisa gak sih sehari gembok tuh mulut, ngelebihin the power emak emak kalo lagi ngegosipin janda dikomplex perumahan aja.Udah yo biar gue yang susulin Nara, lo urus ni peliharaan lo yang mulutnya sepedas merica dan gak ada otaknya"
Usai mengucapkan itu, Yosi langsung bergegas lari keluar kelas untuk mengejar Nara

"Ampun dah ampunn.. Gak dirumah gak disekolah kena ceramah teross, gini amat ya Allah nasib jadi cogan"
Keluh Gino dan langsung mendapat sambutan jitakan dari teman teman sekelasnya

                              ***
Yosi telah berkeliling mencari Nara, mulai dari uks, belakang kelas maupun dikantin, hasilnya tetaplah nihil,Nara tidak ada ditempat itu

Yosi menyipitkan matanya sedikit dan melihat sosok yang dicari carinya tadi terlihat, gadis mungil dengan ikatan rambut kebelakang, tak salah lagi gadis itu adalah Nara

Nara masih saja duduk sambil melamun dan sesekali melempar batu batu kecil ke tepi kolam, mereka sekarang tengah duduk  dibelakang taman sekolah yang ada sebuah kolam kecil disana

Hening...
Mereka berdua sama sekali belum juga berbicara

Yosi masih menatap Nara yang sedari tadi tidak mau menatapnya dan malah memalingkan wajahnya seolah mau menghindar dari tatapan Yosi

"lo tuh kenapa sih Ra? Kalo ada masalah cerita jangan cuman lari aja"
Ucap Yosi yang memecah keheningan barusan

Masih tak ada jawaban juga dari Nara

"Ra...gue sama temen temen tuh rela datang pagi pagi buta banget buat nyiapin kejutan tadi, kita rela capek demi lo, dan apa yang lo balas ke kita? Lo sama sekali gak ngehargain apa yang kita buat untuk lo"

Masih tak ada jawaban dari Nara, gadis itu seolah tak mendengarkan saja uucapan temannya sedari tadi

"Gue ngomong sama manusia Ra bukan patung, okk fine,gue pergi kalo lo gak ngehargain gue lagi"
Setelah menyelesaikan perkataannya Yosi langusng berdiri dan menginggal kan Nara

Nara sebenarnya bukan tak menghargai Yosi, tapi menurutnya sekarang bukanlah saat yang tepat untuk menceritakan masalahnya

"Maafin gue Yos"ucap Nara lirih dan terdengar seperti orang yang tengah menahan tangis

                           ***                          
Kira kira dimaafin gak ya sama si Yosi?

Jangan lupa tinggalin jejak praaksara kalian disini gaes

Sellow for typo yak:v

Happy Reading.

Her lonesomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang