Akhirnya ratu sampai dirumahnya dan langsung masuk ke kamarnya, hari ini cukup lelah dan ratu pun terlelap marasuki mimpinya. Ratu langsung tertidur memakai seragam dan kerudungnya yang masih dia pakai.
2 jam kemudian ada yang mengetuk pintu kamar ratu dan ratu pun merasa terganggu dengan suara itu "aduh siapa sih ganggu aja orang lagi enak tidur" ucap ratu sambil beranjak dari kasur untuk membuka pintu kamarnya.
Dan ternyata bundanya yang mengetuk pintu kamarnya.
"aduh kamu dari tadi tidur terus ratu, kamu keluar cepet eh sebelumnya ganti baju dulu ada temen bunda diluar pingin ketemu kamu katanya" ujar rina selaku bunda ratu.
"iya bun, bentar ya ratu masih lemes nih hari ini cape banget"
"yaudah cepet ya ganti baju terus kita makan bareng sama temen bunda"
"iya bunda" ucap ratu sambil melepaskan kerudungnya.
Ratu pun segera mengganti bajunya dan tidak lupa memakai kerudung kembali, karena diluar ada teman bundanya.
"tunggu ya sin ratu lagi ganti baju dulu kita makan bareng dia" ujar rina kepada temannya sintia.
"gapapa ko aku sama rian sabar menunggu ratu disini" jawab sintia sambil tersenyum.
Ratu keluar dari kamarnya dan langsung menemui bundanya dan temen bundanya itu di ruang tamu.
Ratu terkejut ternyata teman bundanya itu membawa seorang anaknya."ayo ratu sini salam dulu sama tante sintia dan rian anaknya" ajak rina.
"hai tante aku ratu" lalu tangan ratu menghampiri rian "hai aku ratu" ratu tersenyum.
"hai ratu tante seneng bisa ketemu sama kamu, kamu cantik sekali sayang"
"iya dong siapa dulu bundanya" ucap rina sambil terkekeh kecil.
Ratu hanya tersenyum saja tanpa membalas ucapan tante sintian ratu duduk disebelah rian, sebenarnya ratu tidak suka jika niat bundanya itu menjodohkan dia dengan anak temannya ini tapi apa boleh buat daripada bundanya malu sama temennya itu kalo ratu nolak.
Ratu, rina, sintia, dan rian menikmati makanan yang disediakan rina.Tiba tiba rian bertanya kepada ratu yang telah selesai makan.
"kamu sekolah dimana?" tanya rian kepada ratu.
"SMA ANGAKA PURA" ucap ratu singkat.
"kelas berapa ngomong ngomong?"
"12" ucap ratu singkat lagi.
Rian disana hanyak tersenyum kecil melihat ucapan ratu yang sedari tadi ia tanya menjawabnya dengan singkat.
"ratu ko kamu ditanya gitu sih jawabnya, jangan judes gitu dong" ujar rina sambil menghela nafasnya dan meletakan piringnya.
Ratu beranjak dari duduknya dan kembali ke kamarnya dengan alasan mau mengerjakan tugas "iya bun, yaudah ratu ke kamar dulu ya mau ngerjain tugas" padahal ratu baru masuk sekolah seakanakan ini alasan supaya rian tidak bertanya terus kepadanya.
Ratu merebahkan badannya di kasur sambil menghelakan nafasnya dan membuka ponselnya yang sedari pulang sekolah belum ia buka karena dirinya yang langsung tertidur.
Ia melihat di notifnya ternyata pesan dari grup baru kelasnya ia segera membukanya ternyata sudah 100+ pesan dari grupnya itu, tidak salah lagi pasti yang banyak berkoceh si daki ular itu tidak lain si satria.
****
Keesokan harinya seperti biasa ratu pergi ke sekolahnya, hari ini ia di antar oleh bundanya karena ratu malas memakai angkot.
KAMU SEDANG MEMBACA
love is thunder's
Teen Fictioncerita ini menggambarkan kisah saya sendiri (namanya saya samarkan), dalam kisah ini saya menceritakan seorang sepasang kekasih yang saling mencintai saling memiliki dan berangan-angan ingin saling memiliki selamanya, tapi tragis semua diakhiri deng...