14.

6.1K 675 32
                                    


Click for Backsound☝




Bel untuk jam pelajaran terakhir, baru saja berbunyi.

Semua siswa segera membereskan peralatan belajar mereka, karena ingin segera cepat keluar dari kelas ini.

"Baekhyun, bisa kita bicara sebentar?" Baekhyun menghentikan sejenak aktifitas memasukan buku dan alat tulis kedalam tas nya, ia menoleh ke arah Chanyeol yang bicara barusan.

"Baiklah." setelah semuanya beres, Baekhyun meminta Luhan untuk pulang lebih dulu, dengan alasan ia ada urusan bersama Kyungsoo.
Ia sengaja berbohong demi menjaga perasaan Luhan, lelaki dengan rambut ikal itu lantas mengangguk dan keluar kelas lebih dulu.

Sehun sempat heran, biasanya ia anggota yang akan meninggalkan kelas ini paling terakhir. Namun kini ada Chanyeol dan Baekhyun yang masih senantiasa berada dibangkunya, ia ingin bertanya pada Chanyeol namun ia juga tak ingin menambah kecurigaan Baekhyun. Jadi Sehun putuskan untuk pergi lebih dulu.

Selang 3 menit, kondisi kelas sudah kosong dan siswa yang berjalan dikoridor serta lapangan kian sedikit, hingga suasana disini sepi.

Chanyeol menghampiri Baekhyun yang masih berdiri didekat tempat duduknya.
"Ada apa Chanyeol?" Lelaki tinggi itu menyandarkan tubuhnya pada meja disebrangnya dan mereka kini saling berhadapan.

"Apa kau masih mempercayaiku?" Baekhyun dibuat merenyit dengan pertanyaan Chanyeol.
"Jujur saja, kau mencurigakan." lirih Baekhyun. Matanya dapat menangkap jika Chanyeol tersenyum kecil saat ini.

"Kita belum selesai bicara istirahat tadi, jadi ada yang mau kau jelaskan?" Entah kenapa, keduanya tampak bersitegang ketika melempar pertanyaan.

"Bagaimana jika aku menyukaimu?" Ucapan tersebut sangat mudah sekali keluar dari mulut Chanyeol, tapi dengan ekspresi wajah datar seperti itu membuat Baekhyun bingung.
"Aku tak pernah menyukai laki laki, aku masih memikirkan masa depan yang baik untuk-ku. Jadi kita hanya sebatas teman saja Park Chanyeol." sial! Chanyeol dibuat bungkam, ia pikir setiap hal yang ia lakukan kemarin bersama Baekhyun hingga lelaki manis itu selalu dibuat tersipu dengan rayuannya, Baekhyun akan jatuh hati padanya. Dan dengan mudah akan menerima perasaan Chanyeol.

Tapi ini salah besar, Baekhyun menolaknya dengan begitu santai.

Chanyeol tak bisa menjadi pengecut, kenapa ini jadi seperti senjata makan tuan? Chanyeol tak terima.

"Kau menolaku karena kejadian kemarin?" Chanyeol mulai beranjak mendekat.

"Tidak-" ucapan Baekhyun sempat terhenti ketika Chanyeol sudah berdiri tepat satu meter dihadapanya.
"Kau aneh Chanyeol, kau bahkan tak pernah berani menatapku begitu." Baekhyun mengepalkan erat tangannya, setau Baekhyun, lelaki di hadapanya ini cukup pemalu.

TRAK!

Baekhyun dibuat terkejut ketika Chanyeol melempar kacamata yang ia pakai hingga membentur dinding, dan kali ini Chanyeol mengeluarkan sesuatu dari dalam dompetnya.
Chanyeol bahkan melempar secarik kertas yang tadinya terlipat itu keatas meja dengan wajah yang sulit Baekhyun artikan.
"Kau bisa melihatnya!" titah Chanyeol, hingga akhirnya Baekhyun berbalik dan menatap selembaran yang tampak kusut itu.

Hampir 10 detik, Baekhyun menatap dan membaca tulisan disana.
Ia berbalik menampilkan wajah terkejutnya. "Siapa kau?" Desis Baekhyun.

Chanyeol tak menjawab, ia hanya mengambil selembar foto dalam dompetnya yang mana disana terdapat potret suami istri beserta seorang anak yang kira-kira usianya 10 tahun.

"Lihat ini? Ia adalah ayahku dan ini ibuku, dan ini aku..." Baekhyun tak paham, namun ia masih mendengarkan.

"Seharusnya, sampai saat ini ayah dan ibuku ada disampingku. Tapi kau tau? Ayahku mati dan ibuku juga mati dan kini aku sendirian..." Chanyeol lantas menatap dingin kearah Baekhyun.
"Dan taukah kau siapa yang membuat mereka mati? Itu ayahmu Byun Baekhyun." Baekhyun merasa ada sesuatu meremas jantungnya.

"Ayahku bukan pembunuh, dia anggota polisi bagaimana mungkin dia membunuh ayahmu?" Keduanya tak kalah sinis memandang satu sama lain.
"Karena ayahmu polisi, dia dengan seenaknya membunuh ayahku dan membuat ibuku menderita." Baekhyun menggeleng pelan.

"Lantas, kenapa kau mencoba berteman denganku? bahkan kau sudah tau tentangku lebih dulu." cecar Baekhyun.

"Sederhana saja, aku ingin membawamu bersamaku, karena jujur saja Baekhyun. Aku sudah tertarik padamu sejak awal." ujar Chanyeol diakhiri dengan senyum miringnya.
Baekhyun mendorong dada Chanyeol keras seraya mengumpat.
"Kau gila Chanyeol, aku bahkan tak terlibat dengan urusan keluargamu" sebelum Baekhyun berlari keluar kelas, Chanyeol lebih dulu menarik jas sekolah yang dipakai lelaki kecil itu. Ia mencengkram lengan Baekhyun sekuat tenaga. Hingga wajah lelaki dalam cengkramanya merenyit sakit.

"Aku akan buat perpisahan kita berkesan Byun." Baekhyun tak tau rencana Chanyeol apa, namun lelaki itu mulai membuka dasi miliknya dan mengikat kencang tangan Baekhyun kebelakang.

Chanyeol juga menarik dasi yang dipakai Baekhyun, guna mengikat mulut lelaki itu.

"EURMMMMMM" Baekhyun mencoba berteriak sampai bibirnya terasa akan robek karena kencangnya ikatan tersebut.

Chanyeol menutup pintu kelas mereka, lalu menarik tangan Baekhyun untuk berpindah tempat, sampai kini mereka berada dibangku paling belakang milik Chanyeol, dan dengan satu dorongan saja Baekhyun sudah duduk diatas kursi milik Sehun.

Baekhyun menatap tak percaya pada Chanyeol yang berdiri dihadapanya saat ini.


---------------------------




Luhan hampir sampai ditempat tujuan, namun pikiranya tak tenang.
Sampai ia turun di halte, Luhan menelepon Kyungsoo.

"Hallo, ada apa Luhan?"

"Apa Baekhyun masih bersamamu?" Tanya Luhan dengan raut wajah panik,
"Aku tak pulang bersama Baekhyun." sahut Kyungsoo.

"Apa?" Bola mata lelaki itu kian melebar.
"Ya sudah, aku tutup teleponnya" tanpa mau pikir panjang, akhirnya Luhan kembali menunggu bis untuk kembali kesekolahnya.

Hatinya sungguh tak tenang, sambil menunggu ia mencoba menelepon Baekhyun.

Namun nihil, tak ada jawaban.









Tbc.

#note
Ini udah mulai serius ya gais, dan untuk chap depan mungkin akan lebih menguras emosi dan bikin kesel. Akan banyak adegan kekerasan dan dimohon kalean jan ngumpat xD, Nikmatin aja kalo suka ceritanya.

UNDERAGE . END✔ [DI BUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang