Hitam.
Hanya bayangan hitam yang bisa kulihat sampai satu titik cahaya yang memutar kembali memori mengerikan. Aku melihat diriku sendiri yang berumur 10 tahun sedang bersama pria asing, tentu saja aku tak mengharapkan bersama orang itu.GREP!
Aku kecil menangis saat tangan paman itu memegang pundakku,
"Ayo ikut sama Om..." seru orang itu sambil tertawa menyeringai,
"Lepaskan!!!" Aku kecil berteriak dan berusaha melepaskan diri,
Tapi sia-sia orang itu semakin memegang Adrelina kecil dan menutup matanya sambil membisikkan sesuatu... Disini aku hanya bisa berdiri sambil melihat Adrelina kecil seperti sedang memutar sebuah film.
DUGH!
"Akh!" tanganku dengan cepat memegang kening yang terjedug meja dan dengan kesal menggerutu,
"Dasar, meja sialan! Memang benar seharusnya aku ikuti saran Mama."
Setelah aku menggerutu, aku menarik lagi selimut dan menutup mata berminat untuk tidur kembali. Tapi, jam berapa ini?
Mataku terbuka otomatis, langsung kulempar selimut yang ingin terus bersamaku. Aku loncat dari kasur dan segera ke kamar mandi, kubasuh wajahku,
"Tidak usaha mandi," pikirku,
Aku ambil pakaian sekolahku di lemari, setelah aku memakai seragam aku duduk di meja rias dan menyisir rambut pendekku, ya sangat pendek dengan potongan pixie cut secara terburu-buru. Tak lupa kumasukkan buku pelajaran hari ini dan menggendong tas ku.
Kriet...
Ku buka pintu kamarku yang langsung menuju keluar, ya aku tidak tinggal di rumah. Aku tinggal sendiri di apartemen kecil, ya kecil bukan mewah. Tentu saja demi menghemat uang.
Aku berlari menuju tangga lantai bawah sampai aku merasa ada yang janggal... Kulirik langit tampak berwarna keorenan segera ku ambil handphoneku di saku dan kulihat layar menunjukkan pukul 16.58.
"Apaaaa!" tanpa sadar aku berteriak sangat kencang hingga mengganggu para ibu-ibu yang sedang bergosip di balkon. Para ibu-ibu melirik dan menatapku tajam sambil terheran-heran. Ah malu sekali pasti ibu-ibu itu aneh melihatku memakai seragam pada pukul segini.
Tampak ada satu dua ibu-ibu yang menahan tawa,
"Eh, kak Adel jam segini mau ke sekolah, di hari Minggu?" salah satu ibu-ibu bertanya tentu saja sambil menahan tawa.
"Iya kak, ada-ada saja," ibu-ibu lain ikut menimpali. Akhirnya semua ibu-ibu yang sadari tadi menahan tawa kini menertawakanku.
Malunyaaa... Jika ibu-ibu tersebut tidak pernah memberi makanan kepadaku sudah kuhabisi mereka. Ya, tapi sayang mereka adalah satu-satunya jalan ketika aku sedang berhemat. Hehe.
"Ah, tidak apa-apa kak, keadaan saya memang sedang tidak baik, hihi" kataku sambil tertawa dengan terpaksa.
"Oh kasian sekali..." jawab salah satu ibu-ibu, ia berdiri dan menghampiriku sambil memberikan sesuatu,
"Ini, kak Adel pasti belum makan kann? Nah ambil ini," ibu itu memberikan sepiring gado-gado. Tentu saja aku terima,
"Piringnya nanti saja antarkan,"
Aku mengangguk dan mengucapkan terimakasih.
Itulah untungnya ibu-ibu disini. Ah iya, mereka memanggilku Kakak karena disini saling sapa dengan sebutan kakak kepada semua orang mau tua maupun muda.
----
Besoknya...
Sepertinya aku benar-benar akan telat pergi ke sekolah hari ini. Hiks.
Kret... kubuka pintu dengan cepat
Aku melihat tetangga sebelah, seorang pria yang entah aku tidak tahu pekerjaannya apa, yang kutahu dia sudah tinggal disini sebelum aku pindah. Akh, aku muak ketika dia menatapku dari atas sampai bawah seperti itu. Rasanya ingin sekali kuhancurkan bola matanya.
Aku melihat jam sudah menunjukkan pukul 06.35 segera kuabaikan pria menjijikkan itu dan berlari ke arah tangga dan aku tau pria itu masih menatapku!
Tap bintangnya ^^
![](https://img.wattpad.com/cover/181337233-288-k465052.jpg)