Sedikit ada unsur horror nya ye, diharapkan untuk menyiapkan guling saat membaca chapter ini
Kenapa gw nyuruh nyiapin guling, karena jika lo ketakutan, pukul ae orang yang ada disamping lo :v (Klo ortu, jgn. Tar lu dikutuk jadi batu)
•
•
•
•
Hope you enjoy it^^
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•Libur akhir semester, semua guru telah merencanakan bahwa murid-muridnya akan berlibur di sebuah Villa yang letaknya berada di Bogor. Konon katanya Villa yang akan mereka singgahi itu sangatlah angker atau berhantu.
Sebuah bus pariwisata berhenti tepat didepan Villa tersebut. Semua penumpang bus tersebut -Murid-murid beserta guru-guru- turun dari dalamnya.
Terlihat ada seorang gadis yang memakai kaus putih tanpa lengan polos dengan celana jeans panjangnya, tak lupa juga topi hitamnya. Matanya berbinar memerhatikan keadaan disekitar Villa tersebut. Indah, sunyi, hembusan angin sejuknya sangat menenangkan jiwanya.
Ditambah dengan kicauan burung-burung yang hinggap diatap Villa tersebut.
"Gila, ini Villa bagus banget." Angel, gadis tersebut melepas topinya dan memasukkan topi tersebut kedalam ranselnya. "Gw gabakal pulang ini mah."
Plakk!!
"Emang Villa ini milik nenek moyangmu?" celetuk Isna setelah memukul kepala Angel dengan tenaganya yang terbilang sangatlah lemah. *hihihi😁
"Isna, kau mengacaukanku saja." Angel memancungkan bibirnya.
***
Semua murid telah dikumpulkan halaman belakang Villa tersebut. Mereka akan diberi pengarahan terlebih dahulu sebelum masuk kedalam Villa tersebut.
"Okay, my student. Listen me! Selama kalian menginap di Villa ini, i'm ask to you all untuk mematuhi peraturan yang diberikan oleh pemilik Villa ini." sekian instruksi dari Mr. Teguh.
"Terima kasih, pa Teguh. Peraturan yang paling penting untuk kalian taati ialah, satu, jangan membuang sampah sembarangan. Dua, berbicaralah dengan sopan, tanpa ada kata kasar. Tiga, jaga selalu kebersihan." jelas dari pemilik Villa tersebut, pak Taufik.
"Bisa ditaati?""Bisa, pa."
***
Semua murid telah memasuki kamarnya masing-masing. Hanya tersisa Angel, Isna, Fandy, Aisy, dan juga Zaki. Mereka saat ini masih mencari-cari dimana keberadaan kamar mereka. Padahal sudah ditentukan oleh sang guru, tapi tetap saja sulit untuk ditemukan bagai mencari jerami ditumpukkan jarum *plakk -kebalik, stupid- bagai mencari jarum ditumpukkan jerami.
Dan akhirnya....
"What?! Kita semua satu kamar? Kenapa gadis-gadis yang lain mendapatkan teman yang sejenis, sedangkan kita? Bersama dengan dua pria ini?" Angel membulatkan kedua bola matanya saat melihat secarik kertas yang ditempelkan di pintu kamar mereka.
Bagaimana dia tidak terkejut? Berbagi kamar dengan pria, itu sangat menyebalkan.
"Nani yo!!! Kenapa kita harus sekamar dengan Zaki dan Fandy. Aku takut mereka akan berpikiran mesum saat kita tertidur nanti." keluh Isna yang dibalas anggukkan oleh Aisy.
"Kalau Fandy aku percaya dia takkan berbuat mesum. Tapi Zaki?" sahut Aisy seraya menoleh kearah Fandy dan Zaki secara bergantian.
Bosan mendengar ocehan dari ketiga gadis tersebut, Fandy pun membuka pintu kamar tersebut seraya mendengus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scary Homestay
HumorSpecial chapter dari kumpulan cerpen "Just Kidding" Angel, Fandy, Aisy, Zaki, dan Isna sedang berlibur di Villa Bogor. Konon katanya Villa yang akan mereka huni bersama dengan semua murid dikelasnya itu terbilang sangat angker. Fandy percaya akan ha...