#7 Behind The Scene

25 6 2
                                    

*****

~Have a beautiful day~

******


Minggu pagi dikediaman Assegaf, entah mengapa pagi ini cuaca terasa lebih sejuk dari biasanya. Jam masih menunjukkan pukul enam saat sikembar Assegaf tampak sibuk memasukkan barang-barang ke dalam tas ransel masing-masing. Pagi ini mereka berencana untuk hunting spot foto di salah satu danau yang ada di daerah Bandung. Karena perjalanan yang lumayan memakan waktu, si kembar memutuskan untuk berangkat lebih awal agar tidak terjebak macet.

Setelah memastikan semua barang masuk ke ransel, mereka bergegas berangkat menuju lokasi, dengan di dampingi bapak supir dan tak lupa mas Rama tercinta tentunya. Karena Ayah tidak akan membiarkan putri-putri nya pergi jauh tanpa adanya penjagaan.

Selama perjalanan Kirei sibuk memperhatikan pemandangan di kanan dan kiri yang terbentang indahnya alam kota bandung, sedangkan Airin, tentu saja ia lebih memilih melanjutkan tidurnya. 3 jam menempuh perjalanan akhirnya mereka sampai juga di danau yang dimaksud.

“Uwaaaaah” kata pertama yang keluar dari mulut sikembar saat melihat bagaimana indahnya pemandangan di danau tersebut. Mereka bergegas mengambil kamera dan membawa perlengkapan piknik yang sudah mereka siapkan tadi.

Mereka berlarian ke tepi danau untuk mendapatkan hasil foto yang terbaik, saking asik nya mengambil foto Kirei sampai tidak memperhatikan langkahnya. Alhasil ia tersandung bambu yang dipijaknya hingga hampir saja terjatuh kedalam danau. Namun dengan sigap Airin menariknya.

“Eh—huaaaaaaaaaa” teriak Kirei

“AIRIIIIN LEPASIN GAK! SAKIT ANJIR!!” lanjutnya, sambil berusaha melepas rambutnya dari tangan Airin.

“Makasih dulu kek, udah mending gue tolong” sahut Ai ketus sambil melepaskan rambut Kirei

“Nolongin sih nolongin, TAPI YA GAK RAMBUT GUE JUGA YANG LU TARIK!”

“Rambut lu yang paling deket dan efisien dari tangan guee tadi” Ai mengindihkan bahu tak peduli saat sang kembaran menatapnya tajam, ia berlalu begitu saja dari hadapan Kirei.

Kirei masih saja menggerutu dan meratapi nasib rambutnya yang rontok karena cengkraman kembarannya. Sedangkan sedikit jauh dibelakang mereka mas Rama taampak tertawa terbahak menyaksikan kejadian tersebut, ditanngannya terdapat handphone yang berhasil memotret momen penyelamatan dramatis antara kedua keponakannya itu.

°Happy Weekend°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°Happy Weekend°


15-Maret-2019

[Side Story] Twins of AssegafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang