Semua tersusun sudah di meja makan.Untuk Hari ini Nadiya agak sedikit aneh dengan tampilannya.
"Mah udah siap?" tanya Nadiya.
"Udah.Sono kamu pangil adik kamu yang lain!" perintah Devi.
"Oke mah."
Belum saja Nadiya sempat memanggil yang lain,mereka sudah keluar duluan dari kamarnya masing-masing.
"Lah Itu udah turun." ujar Devi.
"Kenapa mah?" tanya Rafif.
"Nggak.Baru aja Nadiya mamah suruh manggil kalian.Ehh kaliannya malah udah turun." jelas Devi menjawab pertanyaan dari Nadiya.
"Oh." respon Dzaki singkat.
"Kok cuman berdua?Iqbal sama Widi kemana?" tanya Devi menyadari hanya Rafif dan Dzaki yang baru keluar.
"Kak Widi... Lagi siap-siap.Nanti dia Izin gak masuk kelas.Mau ada tournament. Kalo kak Iqbal...... Gak tau kemana." sahut Dzaki.
"Ohh...yaudh Nanti mereka berdua nyusul."
Tidak lama kemudian setelah mereka duduk dimeja makan,Widi pun menuruni tangga.
"Mah duluan ya! Widi ada urusan."ujar Widi terburu-buru.
"Eh Widi tunggu! Mamah bikinin bekel ya kamu?" ujar Devi menghentikan langkah Widi.
"Gak usah mah."
"Nggak.Tunggu dulu mamah bikinin bekel."
Akhirnya mau tidak mau Widi harus menunggu untuk dibuatkan bekal.
"Nih." ujar Devi sambil memaruh satu set tempat makan beserta tempat minumnya.
"Oke mah.Widi berangkat ya!Assalamualaikum." ujar Widi sambil mencium tangan Devi.
Tidak lama setelah Widi keluar dari rumah,Iqbal menuruni tangga dan berjalan melewati Devi,Nadiya,Rafif dan juga Dzaki.
"Iqbal tunggu!" perintah Devi yang langsung menghampiri Iqbal.
"Ini muka kamu kenapa lagi?" ujar Devi sambil memegang muka Iqbal dengan paksa.
Iqbal hanya terdiam.
"Iqbal jawab mamah!" ujar Devi menyentak Iqbal.
"Hmm.....Iqbal...." sahut Iqbal terbata.
"Kamu abis berantem lagi?" sentak Devi.
"Kak Iqbal kenapa lagi tuh?" bisik Rafif kepada Dzaki.
"Mana gua tau." sahut Dzaki masa bodo.
"Heh..udah gak boleh gibah! Dosa lu berdua." ujar Nadiya mendengar perckapan Rafif dan Dzaki.
"Iqbal berangkat mah!" ujar Iqbal tak menghirauka ucapan Devi.
"Iqbal! kamu gak makan dulu!" ujar Devi setengah berteriak namun tidak dihiraukan oleh Iqbal.
"Mah kita bertiga berangkat ya mah!" sambung Dzaki.
"Urusan Iqbal nanti Nadiya yang ngurus." ujar Nadiya menenangkan suasana.
"Ehh...yaudah.Kalian ati-ati ya!" seru Devi.
"Oke mah." sahut Rafif mewakili ketiganya.
++++++++++++++++++++++++++++++++
Setibanya disekolah,Nadiya tidak langsung memasuki kelasnya melainkan berkumpul dulu dengan Tasya,Putri,Rani,Fajrin,Desya dan Mega didepan teras mading.
"Wehh....Nad tumben baru dateng?" tanya Tasya.
"Eh iya...tadi ngurusin Widi dulu berangkat cepet.Mau tournament dia." sahut Nadiya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga MUHAMMAD
Teen FictionNama gua Nadiya.Gua adalah seorang kakak dari 5 bersaudara.Dari keempat adik-adik gua,gua adalah anak perempuan satu-satunya.Disini,disekolah ini dan di kelas ini,gua satu kelas sama keempat adik gua ( Film kali ah).Tapi inilah kehidupan gua.