Nadiya's is love

28 3 0
                                    

Pagi yang sangat cerah cuacanya.Hari ini Widi akan menjemput Aura untuk berangkat sekolah bareng.

"Mah Widi berangkat duluan ya." ujar Widi berpamitan.

"Buru buru amat.Mau ngapain?" ujar Devi.

"Mau jemput Aura dulu." sahut Widi.

"Ohh...ati ati.Jangan ngebut.Nanti Aura gak mau lagi dibonceng sama kamu." ledek Devi.

"Yeu...mamah apan si." sahut Widi tak ingin digoda.

"Widi tunggu gua.Gua ikut." ujar Rafif.

"Ahilahh...bawa motor sendiri." sahut Widi risih.

"Siapa lagi yang mau nebeng ama lu." ujar Rafif sewot.

"Kali aja."

"Kamu mau kemana Pip?" tanya Devi.

"Jemput pacar Rapip lah." ujar Rafif enteng.

"Kamu udah punya pacar?" tanya Devi bingung.

"Ya gitu." sahut Rafif malu-malu.

"Belum pernah mamah denger kamu deket sama cewek."

"Ya emang Rapip gak boleh punya pacar apa mah." ujar Rafif dengan nada tak bahagia.

"Ya nggak lah.Bebas kamu mau pilih perempuan yang jadi kriteria kamu.Mamah gak melarang.Asal kamu gak macem-macem." ujar Devi menjelaskan.

"Ya nggak lah mah.Rapip gak bakal macem macem."

"Yodah Widi berangkat duluan ya." sela Widi.

"Yaudah.ati ati ya." ujar Devi.

"Iya mah." sahut Widi.

"Mah Rapip juga berangkat ya." ujar Rafif sambil mencium tangan Devi seperti Widi tadi.

"Iya.Ati ati juga.Lain kali ajak pacar kamu ke rumah.Mamah mau kenal ama dia." ujar Devi meledek.

"Siap mah." sahut Rafif sambil hormat.

"Jak lu berangkat ama gua aja." ujar Nadiya setelah Rafif dan Widi pergi.

"Iya kak." sahut Dzaki meng iyakan.

"Mah Nadiya sama Jaki berangkat." ujar Nadiya berpamitan.

"Iya.Ati ati." ujar Devi.

Setelah Nadiya dan Dzaki pergi, Devi melihat Iqbal yang masih duduk dimeja makan sambil memainkan jarinya.

"Kamu kenapa belum berangkat?" tanya Devi sewot.

"Iqbal berangkat." ujar Iqbal sambil berlalu tanpa menengok Devi sedikit pun dengan muka datar.

"Awas kamu sampe bolos lagi." ancam Devi yang tidak dihiraukan oleh Iqbal.

++++++++++++++++++++++++++++++++

"Assalamualaikum." ucap Widi didepan gerbang pintu rumah Aura.

"Walaikumssalam." sahut Banu dari dalam.

"Eh elu Wid.Bentar gua panggil Aura." ujar Banu.

"Auraaaa.....Udah di samper ni." panggil Banu.

"Iya kak " sahut Aura.

"Bentar Wid." ujar Banu.

"Iya.Selo gee..." sahut Widi santai.

"Wid.Ntar malem gua maen ke rumah lu ya." ujar Banu.

"Oke...ajak Aura ya." sahut Widi.

"Yeu kalo gitu mah nanti gua main ama sapa?" ujar Banu sewot.

Keluarga MUHAMMADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang