Seperti Biasanya. Di teras depan kelas sudah di penuhi oleh Nadiya and the genk.
"Rani mana tumben belum dateng?" tanya Desya.
"Mana gua tau." sahut Fajrin sewot.
"Ada urusan kali ama bocah PMR nya." ujar Mega.
"Mungkin." sahut Fajrin.
"Soalnya gak mungkin banget tu anak gak masuk." ujar Mega.
"Lu gak bareng Rapip Sya?" tanya Putri mengalihkan topik.
"Tau tu dia gak nyamper." ketus Tasya.
"Eh iya Sya dapet salam dari Rapip. Katanya dia ada urusan. jadi gak nyamper lu." ujar Nadiya.
"Ohh." sahut Tasya singkat.
"Oyy...." sapa Rani yang baru datang.
"Tumben baru dateng.Kemana aja?" ujar Desya.
"Kesiangan.Gadang gua semalem." sahut Rani enteng.
"Oh..." sahut Tasya.
"Eh iya Jrin.Lu kemaren ngapain ama Arfi?" tanya Putri.
"Hah? Ngapain?" ujar Fajrin bingung.
"Kemaren lu suruh nemenin ngapain pas pulang sekolah." ujar Tasya.
"Ohh...itu balik ke rumah dia.Kan dia bawa buku tugas praktek banyak tu...nah trus dia taruh dirumah dia.Abis itu dia nganterin gua balik." jelas Fajrin.
"Kode itu mah Jrin." ujar Putri.
"Kode apan?" tanya Fajrin sok polos.
"Kalo dia udah nganterin lu balik berarti itu udah tanda tanda." jelas Mega.
"Tanda tanda apaan?" ujar Fajrin sok polos.
"Ah tau ah.Ngomong ama lu gak guna." ketus Tasya kesal.
"Lu pada aja jelasin gak bener." ujar Fajrin sewot.
"Elu yang gak peka." ketus Desya.
"Hehh...brisik." ketus Rani sewot.
"Yeu ini lagi satu." ujar Tasya memandang Rani.
Tak lama kemudian Iqbal datang dan langsung menghampiri Rani.
"Ran...." ujar Iqbal yang sudah ada didepan Rani.
"(Mendongakkan kepala)"
"Soal yang semalem...." ujar Iqbal memulai pembicaraan.
"Iya.Gua ngerti lu cuman bercanda kan?" ujar Rani santai.
"Nggak.Gua serius." sahut Iqbal dengan muka serius.
Seketika itu juga Rani jadi canggung menatap Iqbal.
"Maksud lu?" tanya Rani ragu.
"Lu mau nggak jadi pacar gua?" tanya Iqbal malu-malu.
"Hah?" ujar Mega,Tasya, Putri, Desya dan Fajrin berbarengan.
"Gua gak tau Bal." sahut Rani ragu.
"Gua sayang sama lu Ran." ujar Iqbal memohon.
"Gua gak bisa jawab sekarang." sahut Rani tak berani menatap Iqbal dan langsung meninggalkan mereka semua yang ada disitu.
"Demi apa lu nembak Rani Bal?" tanya Mega tak percaya setelah Rani pergi.
"Udah ini mah Auto ditolak lu." ledek Rafif yang sedari tadi ada dibelakang Iqbal.
"Gagal lagi gua." dumel Iqbal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga MUHAMMAD
Teen FictionNama gua Nadiya.Gua adalah seorang kakak dari 5 bersaudara.Dari keempat adik-adik gua,gua adalah anak perempuan satu-satunya.Disini,disekolah ini dan di kelas ini,gua satu kelas sama keempat adik gua ( Film kali ah).Tapi inilah kehidupan gua.