4. Permen karet

48 9 2
                                    

Cinta itu manis di awal
Namun pahit di akhir..
Permen karet
Juga bisa kalikk...
NandaTaufiqa

"Ya udah. Tapi gue gak bawa buku tulis sekalipun ke rumah sakit" ucap Alvito.

Tanpa disuruh oleh Alvito, Veronika mengambil buku tulisnya dia hanya mengambil apa yang di dapat oleh tangannya. plus satu buah bolpoint dari tas sekolahnya.

Dengan tangan agak gemetar. Veronika kemudian mulai menulis di buku tersebut dibagian belakang..

"Gue mau ngucapin Minta maaf sama lo" ~Veronika

"Kok minta maaf?"
~Alvito

"Kan gara gara gue.
Lo jadi masuk rumah sakit"
~Veronika

"Gue kan nolong lo ikhlas"
~Alvito

"Beneran Alvito nolongnya ikhlas?" tanya Author, Author jadi ragu dehh..

"Beneran?" ~Veronika

Setelah membaca pertanyaan Veronika. Alvito menganggukkan kepalanya.

"Yeeaayy..., makasih ALVITO WILLYAN ZIDANNERR!!" teriak Veronika. Senang bukan main Veronika. Dan refleks ia memeluk Alvito. Hingga jaket yang di sampirkan dibahu Veronika jatuh ke lantai. Dan Alvito pun membalas pelukan Veronika.

"Ver, gue gak bisa napas"

"Maaf, Alvito" Veronika kemudian melepaskan pelukan mereka.

"Iya.."

Edward yang baru saja datang, setelah mengambil minyak kayu putih. Kagett banget melihat Veronika memeluk Alvito.

Alvito tak terlihat menolak sedikit pun. Ia malah terlihat senang.

Andika yang melihat Veronika tertawa lepas bersama Alvito hanya dapat memasang wajah kesal + cemburu. Kalau dia bertindak lagi mungkin ia akan segera dibunuh oleh Indah, menggunakan pisau buah yang sedari tadi dipegang Wilda.

Dua jam kemudian..

Haruma naege sigani itdamyeon🎶
Dalkomhanni hyanggi chwi haeseo gohni nan jamdeul gopo...🎶

Lagu Just One Day milik Bangtan Boys terputar otomatis saat panggilan masuk di Handphone milik Veronika.

Tertera nama penelpon dilayar handphonenya:

Kak Bimas

Can You Love Me? {Slow Update}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang