"Saya.. Kak!!" seru tiga cowok sekaligus. Mereka ialah..
Zico dari kelas X-9, kedua adalah Melvin dari kelas XI-4, dan ketiga ialah..
Alvito Willyan Zidanner..
Anak XI-1 yang masih bernotabe sebagai murid baru.."Udah gak ada lagi?" tanya Bimas.
"Cowok yang ada di pojok kanan, namanya Zico. Yang ada di tengah namanya Melvin. Sedangkan cowok yang ada di pojok kiri ini namanya Alvito" kata Bimas.
"Baik saya akan mengambil beberapa potong kertas. Kalian lihat kan kertas nya kosong" ucap Bimas sambil menunjukkan sepotong kertas yang sudah di potong menjadi ukuran 5cm×7cm.
"Pertama saya akan membagikan kertas ini, kedua tulis siapa yang akan kalian pilih, ketiga kumpulin di box ini, keempat baru kita hitung bareng bareng. Oke.." lanjut Bimas.
"Oke.., Kak"
Setelah Bimas membagikan kertas tersebut, mereka menjalankan rencana selanjutnya...
Tibalah saat penghitungan nama suara ...
"Baiklah.. Kita akan menghitung nya mulai sekarang. Syella silakan ambil spidol, kamu bagian yang menulis suaranya" ucap Marcell wakil ketua ekstra basket.
Perempuan yang bernama Syella pun berdiri dan mengambil spidol di depan..
"Baik kita hitung mulai sekarang" lalu Marcell mulai mengambil satu kertas untuk dibaca.
"Zico, Alvito, Alvito, Melvin, Zico, Alvito, Melvin......"
Skip..
"Sekarang lo itung Syella" perintah Bimas pada Syella yang masih berdiri memegang spidol.
Setelah Syella menghitung perolehan suara tiap calon, maka terlihatlah suara paling banyak itu siapa..
Perolehan paling banyak di menangkan oleh Alvito dengan 20 lembar suara, kedua adalah Zico dengan suara sebanyak 19 lembar, dan ketiga adalah Melvin dengan suara sebanyak 15 lembar.
"Dan selamat untuk Alvito dari kelas XI- 1, karena kamu lah yang akan menggantikan saya" ucap Bimas.
"Em.. Kira kira gak ada kata kata yang mau lo sampein kayak di tv tv gitu'' ucap Frans menyegir lebar. Frans adalah wakil ketua ekstra basket yang mendampingi Bimas.
"Gue disini, mau ngucapin selamat karena kalian sudah mau percaya sama gue, dan gue akan berusaha untuk menjalankan amanah yang telah kalian berikan"
"Dan karena Vote kedua di raih dama Zico maka, lo mulai sekarang yang akan mendampingi Alvito sebagai wakil ketua ekstra. Oke.." ucap Bimas.
"Oke.. Kak. Dan insyaallah hue juga akan mendampingi tugas kak Alvito dengan sebaik baiknya" ucap Zico tersenyum. Ia senang meskipun bukan dirinya yang mendapat gelar tersebut. Toh menang kalah dalam permainan biasa aja..., kan?
"Dannn Melvin lo jangan bersedih hati. Karena lo yang akan gantiin posisi gue nanti nya sebagai Bendahara ekstra ini, right?" Devan melirik singkat ke arah adek kelas nya. Dan yang diajak ngomong aliasnya si Melvin malah sibuk ngomong omongan sama Alvito.
"Ehh... Iya, kak" Melvin segera menoleh ke sumber suara.
"Dannn untuk sekertaris?" tanya Frans dengan melihat wajah Bimas yang tengah berfikir.
"Syella yang akan jadi sekertarisnya" ucap Bimas sambil menunjuk Syella dan hal itu membuat pemilik nama yang kini tengah menghapus papan tulis jadi menoleh ke arah belakangnya.
Syella menunjuk dirinya sendiri dan seakan tatapannya ke Bimas memiliki arti..
'Gue yang jadi sekertarisnya??'
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Love Me? {Slow Update}
Fiksi RemajaBermula dari kedatangan ketiga anak baru di SMA 1 Garuda. Awalnya Veronika sedikit tak memperhatikan ketiga anak baru itu.. Hingga sampai pada kejadian yang membuat hatinya berubah ketika bertemu mata dengan Alvito, salah satu dari anak baru itu.. K...